BAGIAN 3.

667 32 1
                                    

Aku terlambat bangun pagi itu. Agak sedikit pusing karena semalam begadang. Aku dan Pramono hanya mengobrol tentang semua hal hal yang kami suka semalam. Kami tidak jadi berbuat sex untuk pertama kali. Hanya ciuman dan pelukan. Sesekali memasukkan tangan kami ke dalam celana dan saling meremas batang kami.

Ketika aku bangun, dalam ingatanku adalah Mas Pram.
Aku keluar kamar dan mencari Mas Pramono dan Bram. Nihil.

"Pada kemana ini orang...." tanyaku dalam hati sambil duduk dibagnku plastik usang itu.
Kuraih rokok mildku yang ada di meja plastik dan kunyalakan menghilangkan suntuk ku.

"Ehhhh bang Bram, darimana pagi pagi. Kirain dah pada minggat penghuni kontrakan ini" candaku ke Bram.

"Lagi beli sarapan ganteng. Tumben bangun agak siang bang" katanya dan berlalu untuk  mengambil piring ke dapur.

"Iya nih agak pening sikit"

"Ayo makan bang" basa basi nya

"Nantilah. Makasih bang"
Kukepulkan asap rokok ku ke udara. Pikiranku bertanya tanya mas pramonoku mana....

Ketika sedotan terakhir rokokku, aku pamit ke Bram untuk masuk kamarku dan tidur.

"Bang aku lanjut tidur dulu ya" pamitku ke Bram.

"Ok bang"

Mas Pramono kemana sih.....
Dari tadi gak ada....
Aku gusar sendiri....
Kenapa si Bram yang bercokol disitu...uhhhhffff.....
Gak level banget dah...
Mas Pramonooooooo......kamu dimana.......

Kudengar dari dalam kamar Bram dan Pramono berbincang. Ternyata Mas Pramono sudah datang.

"Bang Tulus belom bangun Bram" tanya Pramono ke Bram

"Udah. Tadi udah ngobrol sama aku. Tapi dia mau lanjut tidur katanya"

"Apa dia sakit. Gak biasanya telat bangun dia"

"Kenapa sih mas perhatiannya berlebihan gitu sama bang Tulus??" kudengar Bram agak sewot.

"Jangan mulai lagi deh bang. Apa salahnya kita nanya dalam satu rumah ini. Kamu juga kalau gak ada pasti bang Tulus tanyain. Gitu aja kok sewot" Pramono agak kesal kedengarannya.

Tok..tok..tok...

"Bang....bang tulus....Abang sakit???" tanya Pramono dari luar pintu."bang...buka pintunya"

"Biarin aja napa mas" Bram makin kesel.
Kubuka pintu sambil kurapihkan rambutku.

"Mas Pram..."

"Abang sakit?? Nih makan dulu, aku bawain nasi padang."

"Makasih mas. Nanti aja makannya. Aku gak kenapa kenapa mas. Agak pusing aja dikit" kilahku sambil duduk gabung dengan Bram.

"Loh makannya gak dihabiskan bang, mubazir itu" kataku sambil menujuk piring nya Bram

"Lagi gak selera bang." Aku saling pandang dengan Mas Pram

"Gak selera kok beli. Emang gak dipikir dulu sebelum beli??"kataku.
Bram malah ke dapur bawa makannya. Dia berlalu saja ketika melewati kami dan masuk kamarnya. Pramono angkat bahu.
Kesmpatan ini tidak kusia siakan. Aku langsung mendekati Pramono dan mencium bibirnya.
Kupagut bibir itu, kupeluk dia.

"Aku sudah pingin mas. Dari tadi aku nungguin mas. Aku kangen walau sekejab tak jumpa" bisikku.

"Sama bang. Aku juga ingin. Kita cari waktu yang tepat. Aku mau isap kontol mu yang gede ini" mas pramono memegang kontolku yang sudah bangun sambil melihat ke pintu kamarnya Bram."Makan dulu sayang. Nati kamu sakit" goda Pramono ke aku.

AKU BUKAN MILIKMU  ( Gay Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang