BAGIAN I

1.6K 45 2
                                    

Setelah lulus kuliah dengan nilai yang lumayan menurut aku, Aku mulai berinisiatif mendedikasikan ilmu yang ku dapat. Aku bersyukur untuk itu dan juga bersyukur memiliki paras yang lumayan.

Aku hanya berfikir ada lebih ada kurangnya tapi Syukur adalah pujian kepada Tuhan atas segala yang ada pada diriku. Tergantung orang yang menilai. Bermodalkan yang aku miliki, aku mulai mencari kerja. Setiap lowongan yang pas aku kira dengan jurusan yang aku miliki di perguruan tinggi, aku melamar lowongan tersebut.

Aku menunggu jawaban dari lamaran yang aku layangkan. Bulan berganti bulan, belom ada Perusahaan yang jatuh hati kepada lamaran kerja yang aku kirimkan, bahkan aku bawa langsung ke tempat dimana lowongan itu buka. Aku tidak putus asa. Hingga ada lowongan kerja di Pabrik Sepatu membuka lowongan sebagai buruh.

Aku masukkan lamaran ku dengan izajah SLTA. Gayung bersambut, aku diterima sebagai buruh disana. Puji Tuhan.

Dalam seleksi penempatan bagian, ternyata aku diposisikan dibagian SAMPLE SEPATU. Itu artinya aku tidak bekerja dekat mesin jahit atau cutting atau yang lainnya. Ruangan tersendiri.

Aku dan dua orang temanku ( satu perempuan ) diberi arahan oleh user kami.
Aku menjadi partner Mr. Kim dibagian geuge dan colour benang.

Semua masih asing bagiku, termasuk bahasa Indonesia userku Mr. Kim yang menurut aku belepotan. Maklumlah seorang Korea.

Setelah diberi arahan, yang sebenarnya aku kurang paham betul, semua omongan boss ku ( setiap orang korea, baik muda dan tua wajib di panggil boss ) aku disuruh datang besok pagi, tentu setelah urusan Personalia beres, baik itu ID card dan seragam yang di gunakan di pabrik.

"Terimakasih boss untuk arahan hari ini." kataku dengan sopan.

"Ok. Besok jangan terlambat nyei. Masuk sesuai jam kerja dengan seragam dan atributnya"kata boss ku mengingatkan.

"Baik boss. Selamat siang" kataku undur diri.

Dalam melangkah keluar ruangan dengan menenteng seragam yang diberikan staff Personalia, Mr. Kim mengikutiku hingga lewat pintu office.

"Siapa tadi nama?" Mr. Kim menayakanku.

"Tulus Putra boss"

"Tinggal dimana?"

"Perum boss."

Mr. Kim menatapku dengan tatapan teduh dan bersahabat dengan senyumnya.

"Dengan siapakah you stay"tanyanya. Alaaaamak....bahasanya ambrudul sekali...terus terang bisa bisa gila aku kalau begini...tapi namanya belom mulai kerja harus kuartikan dan harus kujawab dengan baik. Bosss gitu lohhh....

"Saya tinggal dengan saudaraku, boss"

"You tau kah, Boss yang minta you bekerja sama boss, kulihat kamu begitu handsome, tidak mungkinlah you pegang pegang sepatu jahit, so...you have to work with me..." dia menjelaskan.

"My pleasure....thank you boss, boss sudah memilih saya bekerja di bagiannya boss." badanku agak sedikit membungkuk memberi hormat.

"It's ok. You kelihatan so handsome sekali. I suka, jadi kita bekerja bersama sama nyei"

"Baik boss. Terimakasih. Saya pulang dulu, biar cuci seragam buat di pake besok" pamitku

"Ok. Hati hati kamu nyei"

"Ya boss" jawabku dan melangkah meninggalkannya.
Dia memandangi aku, ketika aku menoleh kebelakang, dan dia melambaikan tangannya. Aku tersenyum.

Terus terang, aku belum tau banyak tentang orang korea yang bekerja di pabrik pabrik.
Dan aku juga tidak tau, arahan user temanku yang dua lagi.
Yang pasti aku pening harus mengeja kata kata bossku tadi untuk bisa aku pahami.

AKU BUKAN MILIKMU  ( Gay Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang