BAGIAN 14.

329 16 6
                                    

Setelah melewati waktu begitu lama, seseorang mengusik hidupku. Tanpa sengaja, aku dan Mas Hary bertemu di mini market tempat kami membeli keperluan kami.

"Bang...bang Tulus. Wah....gak nyangka ketemu disini ya bang. Apa kabarnya bang.?"Hary mendekatiku.

"Seperti yang Mas Hary lihat, aku baik baik saja. Mau beli apa mas. Belanja disini juga rupanya"ujarku

"Biasa lah. Keperluan sehari hari. Bang keluar dari sini kita kerumahku ya. Udah lama nih gak enggak ngobrol. Pengen bang"

"Ahhh janganlah. Membuat ketagihan nanti." balasku.

"Sekali ini aja bang. Kebetulan hamil istriku dah besar. Dia di Bekasi. Udah ambil cuti hamil"

"Oh dah mau lahiran? Ada kesempatan dimanfaatin nih ceritanya. Bolehlah, tapi bentaran aja ya. Aku ada kerjaan"

"Libur begini kerja bang?"

"Iya kerjaan Kantor. Numpuk, aku bawa kerumah" Kataku dan berfikir aku akan menghindari yang memakan waktu lama.

"Yang penting kita ke rumah dulu."

"Ayolah, belanjanya nanti aja sepulang dari rumahmu" usulku biar cepat berlalu.

"Ayo bang"

Aku mengikuti Hary menuju Motornya yang terparkir dan langsung naik motornya menuju kontrakannya.
Sesampai rumah, dia langsung mengajakku masuk.
Dan.....seperti biasa, Hary tidak sabar, aku ditelanjangi, di service sedemikian rupa, agar aku menyukainya dan mau datang lagi.

Aku tidur di kasur tipis yang digelar. Dia menindihku setelah puas ngecat tubuhku dengan lidahnya.
Kontol kami beradu, hanya berapa menit dia sudah selesai. Aku buru buru membersihkan nya.

"Bang, aku semakin suka sama abang. Bisa gak aku tidur di kontrakan abang"

"Janganlah. Kita masing masing aja. Takut jadi bahan omongan. Sialnya Aku enggak pernah bawa teman ke kontrakan "tolakku.

"Aku ada hati sama abang."

"Gila kali mas. Dari dulu sudah aku bilang jangan sampe dalam"

"Hatiku bang, hatiku gak bisa kuingkari."

"Buang jauh jauh pikiran kamu dari aku mas. Aku tidak akan bisa terima. Karena aku hanya sebatas nafsu. Itu juga bisa saya lewatkan."

"Aku gak bisa bang. Aku ingin berdua ama abang."

"Kali ini maaf mas. Aku mau pergi. Mas Hary sudah puas kan?
Sudah tercapai keinginannya. Aku mau balik dulu. Kerjaan ku banyak."kataku dan ingin beranjak.

"Bang....temani Hary napa bang"

"Gak bisa mas. Aku harus pergi" kataku.
Aku melangkahkan kakiku, dia memeluk aku dari belakang.

"Jangan pergi bang, jangan tinggalin aku"
Ku balik badanku, ku pegang kedua pundaknya.

"Ingat istri Mas Hary sudah mau melahirkan. Ingat kandungan istrimu" kutepuk pipinya lalu kutinggalkan dia dengan kegalauannya.
Mudah mudahan tidak bertemu lagi. Nyesel aku ketemu...

😥😥😥😥😥😥😥😥😥😥😥😥

Sepulang dari kontrakan Mas Hary, niat ku belanja tak ada lagi.
Hari ini hatiku agak kacau. Mr. Kim tidak telpon. Padahal aku libur.
Dengan rasa penasaran, kutelpon dia..
HP nya mati. Kucoba lagi dan lagi hingga waktu berlalu setengah jam, tetap masih mati.

Kucoba dan kucoba lagi...tetap dalam ke adaan mati.
Ada apa ini....apa yang terjadi. Pikiranku jadi negatif.
Aku segera ke daerah pabrik. Aku duduk di warkop yang dulu biasa aku ngopi.

AKU BUKAN MILIKMU  ( Gay Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang