BAGIAN 18

310 15 2
                                    

Kring kring kring..

"Pagi, Mr. Kim"

"Aku antar yei..."

"Datang aja. Aku dah siap siap mau jalan"
Aku tergesa keluar kontrakanku, menuju tempat tunggu biasa yang kami janjikan.
Kupandangi mobil yang lewat, Mr. Kim memeberi kode lampunya.
Pagi itu agak mendung, mungkin hujan sebentar lagi.

"Hiii...cinta." kali ini aku yang menyosor duluan bibirnya.
Dia tersenyum, memandangi aku.
Kucoba untuk tidak membahas hari harinynya.

"Gimana kabar batangnya, masih utuhkah" kucoba membuka pembicaraan.
Dia diam.

"Kok diam...ada yang salah, atau penampilanku kurang memuaskan?"
Tetap dalam diamnya.  Aku tidak mencoba menerka nerka...alamat berantem. Malassss

Langsung kuraba batangnya, sambil kubisikkan. "Tempat biasa sayang"
Walapun dia masih diam, tapi mobil diarahkan kesana. Biar nanti cepat keluar, sambil jalan, batangnya aku kocok kocok dan sesekali kuisap.
Benar saja, mobil belom sampe, tapi sudah di stop.

"Keeeluuuuaarrr...sayanggg....isaapppp...isappap." aku langsung oral dia dan muncratlah pejunya banyak sekali.
Kubuka retsletingku, kukocok kocok barangku, dia bantu dengan mengoralnya...dan amblas sudah batangku dimulutnya dan....."ahuh achh acchh...aaaaaammm..."

"aku suka ini. Cepat dan tepat."

"Aku juga suka....enak"
Mobil dijalankan, aku bersender dibahunkirinya. Ingat masa masa menggebu gebu saat bercinta.

"Kamu diam terus dari tadi. Pasti ada yang mau disampaikan. Bicara saja tak apa" pintaku dengan mengelus elus dadanya.

"Nanti tiga hari tidak ketemu yei"

"Cuma mau bilang itu. Gak papa, sayang"

"Tidak marrah...?"

"Kenapa harus marah. Dengar ya sayang, Aku itu masih mencintaimu. Aku masih sayang.
Karena Cinta dan sayang, makanya aku tidak marah"
Rugi gua marah....darah tinggi. Lu mau kemana kek, silahkan. Yang penting aku masih bisa memeluk tubuh indahmu.

"Cintakah....? Sayang...?"

"Iya sayang. Emang selama ini tidak sayang dan cinta?"
Dia agak heran melihat tingkahku pagi ini. Karena tidak menunjukkan kesedihan karena tidak bertemu selama 3 hari.
Aku memang suka emosi, suka bilang cari yang lain, tapi itu kan karena emosi. Hati ini tidak bisa aku bantah, masih mencintainya.
Dia menggaruk, garuk kepalanya. Hanya dia yang tau apa yang akan dia lakukan.

"Ok hanya 3 hari yei. Aku akan telpon. Aku masih cinta, aku masih sayang". Kepalaku ditarik kedadanya lalu menciumi kepalaku.

"Ok aku sampai nih. Only 3 days. Ingat, Aku masih mencintaimu" kukecup pipinya. Dan kuraba batangnya.
"Tidak apa apa kamu berikan orang lain, asal kamu kembali padaku. I love you so much than the other men"
Dia terbengong bengongong ketika ucapan terakhirku.

Aku keluar dan kutunggu dia balik arah.
Dia memberikan kissbye nya...senyumnya mengembang.
Kususri jarak 100 an meter ke kantorku dengan mata tertujunke depan.
Masih sepi ketika aku hendak masuk pekarangan kantor..
Aku melihat sesosok wanita cantik pakai kaos dan blue jeans.
Tak ada kecurigaanku sama sekali.

"Bang Tulus, bang...." Daud menghampiriku entah darimana dia. Aku langsung berfikir wanita itu adalah istrinya.

"Lah...mas Daud darimana pagi pagi begini?"

"Itu istri gue bang. Temui yoook"

"Oh bini lu...ok kita kesana"

"Pagi mba, kenalkan Aku Tulus, Tulus Putra."

AKU BUKAN MILIKMU  ( Gay Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang