BAGIAN 11

363 21 2
                                    

Bermmm...bermmmm...suara mobil itu membuyarkan lamunan ku terhadap kekasihku, di pagi itu. Sorot lampu mobil itu membuat mataku silau, hingga secara reflek tanganku menutupi mataku. Aku tak tau mobil siapa.
Sesosok pria menuju ke arahku...

"Setan lu Daud. Kirain siapa lu" sergahku ketika dia turun dari mobil. Dia membawa mobil istrinya.

"Hahahahah.....sorry bang....sorry"

"Sorry pala lu, ahhh. Langsung berangkat atau gimana?" tanyaku.

"Sebatang dululah...ntar kecepatan sampe nya." dia duduk disampingku, sambil menyalakan rokoknya.

"Ok lah. Aku nurut aja sama yang bawa. Keren lu pakai kaos"

"Kenapa?? Naksir??"

"Preetttt...terbalik kali...." dia merangkulku dengan tangan kirinya."akhirnya, gua bisa jalan juga berdua dua sama lu, Bang"

"Ohhhh...selama ini lu mengidam idamkan mau berdua ama gua...anjirrr"

"Tulllll. Kadang gua mo ngajak lu jalan jalan, tapi dalam rangka apa....terpendam niat gua. Inilah waktunya hahahahah..."

"Maksud lu, lu mau grepe grepe gua di mobil ntar? Gak usah grepe grepe, gua buka buat lu...ayolah kita jalan."

"Ok....time to go with my handsome friend..."

"Niat busuk lu, Dauuuud, kesampean juga"

"Oh iya bang, pesanan lu tuh dijok belakang. Ayam goreng, nasi uduk dan kopi. Ada roti juga. Istri gua nyiapin buat gua. Kubohongi dia demi pria idaman hahahaah"

"Anj*ng juga lu, Ud. Pake pria idaman. Lo beneran terobsesi ya ama gua. Lo mau gak gua entotin. Bool lu gua lobangi"
Dia tidak menjawab, ketika hp nya bunyi. Dia mengangkat tangannya memberi kode supaya  aku menunggu.
Selama bicara aku diam saja. Ternyata dari boss, mengingatkan kami jangan terlambat.

"Bool gue lu mau entotin? Sakit gak ya?? Emang harus dientotin? Gak ada cara lain...?"
Kami sudah memasuki, pintu tol Tomang, menuju akses ke Uki..

"Berarti lu iti Gay beneran ya Ud.  Lu nanya sakit apa tidaknya kalai di entotin? Aku ingin ngerasain, enak gak kalau batang gua masuk bool lu...Kalau enak gua mau ama lu kapan lu mau."
Mungkin karena sudah nafsu, tangannya meraba kontolku.

"Daud...lu beneran suka ya sama kontol gue...?" Dia menelan ludahnya tanpa menjawab. Kuturunkan retsleting celanaku, ku keluar kan kontolku.

"Ini....ambil kalau memang kamu suka." kataku melihat wajahnya yang melirik ke barangku karena konsentrasi melihat jalan raya.
Tangannya disodorkan, meremas remas kontolku hingga berdiri tegak. Memasuki tol jagorawai dia meminggirkan mobilnya, dengan nafsu dia langsung mengisap kontolku. Lihai sekali dia bikin aku melayang. Aku berfikir, Daud emang sering melakukan ini. Dan dia benar benar Gay/Bisex.

"Ok Daud...nanti kita lanjutkan. Gue gak mau hanya diisap. Gue ingin merobek lobangmu. Di hotel cari waktu yang tepat" pintaku sambil menarik kaosnya.
Sepertinya dia ingin sekali aku muncrat, batangnya ditekan tekan.
Mobil meluncur dengan kecepatan sedang.....kami terdiam. Aku melihat ke arah pepohonan di kiri jalan tol, karena kami dalam pikiran masing masing.

"Oh ya Ud, kopinya mana? Pengen ngopi nih" suaraku mencairkan suasana kaku kami.
"Lu kenapa diam, Ud. Santai sajalah. Hanya kita berdua. Lu merasa menyesal udah isap kontol gue?"
Dia terdiam. kulihat wajahnya tegang.
"Lu gak usah merasa malu. Pinggiran mobilnya di depan." dia menurut perintahku.
Kuraih kepalanya kucipok bibirnya....tanganku meraba batangnya yang masih menegang. Dia seperti kesambet tertegun tanpa kata kata.

"Jalan. Ayo jalan." dia baru tersenyum."Kenapa senyum, udah merasa lega..." kataku memegang pahanya.

"Gua suka gaya tersembunyi lu bang Tulus. Gua suka cipokan lu..."

AKU BUKAN MILIKMU  ( Gay Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang