Tujuh Belas

79 9 8
                                    

Verizha terbangun, namun matanya enggan terbuka dan memilih meraba-raba disekitar.

" Kemana airnya? " Pikirnya dalam hati. Bukankah dia tenggelam dan berada di antara hidup dan mati? Lalu siapa yang dia pegang ini?

Tangannya semakin banyak meraba sekitar terutama saat merasakan sensasi hangat panas saat menyentuh sesuatu. Penasaran dengan apa yang disentuhnya ia mencoba membuka kedua matanya. Matanya berkedip beberapa kali untuk mengatur cahaya yang masuk kedalam matanya.

" Azrael " ucapnya parau saat melihat pria dingin dan tampan seperti iblis itu didepannya. Oh dia lupa Azrael memang iblis.

" Selamat pagi putri tidur, sudah puas menyentuhnya atau ingin lebih? " Sahut Azrael sambil menyeringai. Verizha yang belum sadar masih meraba menyentuh tubuh bagian atas milik Azra.

" Aku tidak-! " Verizha terdiam, wajahnya terasa panas. Segera ia menarik kembali tangannya, menutupi dirinya dengan selimut dan membelakangi Azrael. Apa yang dilakukannya sungguh memalukan bisa bisanya dia meraba tubuh seorang laki-laki.

Azael tersenyum tipis lalu merengkuh tubuh Verizha kedalam dekapannya. Dia tidak masalah disentuh olehnya bahkan dia akan senang apabila gadis itu melakukan hal lebih.

" Dengar, kau bebas menyentuhku sesuka mu. Aku tidak masalah. Begitu juga sebaliknya. Tubuhmu tidak boleh di sentuh siapapun kecuali diriku. Atau kau akan menerima hukumannya. " Katanya berbisik. Verizha mengerti betul apa yang dikatakan Azrael barusan. Dia tidak ingin melawan ataupun melanggar karena pria itu tidak akan segan-segan membunuh. Karena ancamannya nyata dan tidak main-main.

" Iya aku tau, tapi kenapa setiap terbangun dari tidur aku selalu tidak pernah pakai baju? "

" Apa kau tidak gerah pakai baju? "

" Ya tapi- " Verizha bungkam saat dua jari Azrael menempel di bibirnya.

" Ssstt! Tidak ada protes Rizha. Semua yang kau miliki itu milikku. Jadi mau tanpa busana sekalipun selagi kau didepanku tidak masalah. "

" Curang " gumamnya kecil

" Curang katamu? Baiklah kau ingin melihatnya juga? " Azrael menyeringai lebar, ia melempar selimut yang menutupi mereka berdua memperlihatkan tubuh polos mereka tanpa ditutupi pakaian sehelaipun.

" Azrael kau gila! " Jerit Verizha panik sambil menutupi wajahnya.

" Kau sendiri yang berkata curang. Hey ayolah lihat aku. Kau akan menyesal Verizha. " Kata Azrael menggoda

" Dasar tidak tahu malu, cepat pakai baju sana! " Kali ini ia melempar semua bantal tepat di depan selangkangan pria gila di depannya sekarang. Azrael tertawa melihat tingkah lucu Verizha. Padahal apa yang dia perlihatkan saat ini ingin dilihat dan dilayani oleh banyak wanita.

" Sudah kau tutupi belum? " Jantungnya berdetak cepat, meskipun hanya sekejap ia melihat ukuran dan bentuk kejantanan milik Azrael. Seketika badannya bergetar saat membayangkan benda tersebut memasuki liang wanitanya.

" Kau lihat saja sendiri. " Sahut Azrael. Verizha mengintip lalu menghela napasnya. Setidaknya cukup senam jantungnya hari ini. Hari ini dia sering mendengar Azrael tertawa, itu lebih baik daripada melihatnya diam karena marah, sungguh tidak enak meskipun ketampanannya bertambah 200%.

" Bangunlah, hari ini kau akan mengikuti kegiatan yang akan membuatmu pantas menjadi bangsawan. " Azrael berbalik lalu merapikan pakaiannya. Kali ini Verizha bergerak dengan sendirinya memeluk Azra dari belakang dengan erat.

Everything On You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang