Lima

625 49 0
                                    

Takashiro memilih memakirkan mobilnya di sudut basement. Ia tidak suka berada diantara mobil mobil lainnya meskipun mobil yang ia kendarai bukanlah mobil mewah. Ia hanya tidak ingin mengganggu jalan sang Nona saat memasuki mobil. Sebuah alasan klasik yang membosankan, pada kenyataannya tidak demikian. Setelah selesai Takashiro keluar dari mobil dan bersiap menyusul Verizha, namun langkahnya terhenti oleh dua orang pria berpakaian ala kerajaan menghadap dirinya.

" Salam tuan Azrael " ucap dua pria tersebut bersamaan. Takashiro menyeritkan keningnya, untuk apa dua orang kepercayaannya datang dan menghadap dirinya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. " Kalian? Ada apa hm? " Tanya Takashiro lalu membuat sebuah penghalang agar tidak ada manusia yang melihat apalagi mendengar mereka.

" Maaf datang secara tidak sopan tuan Azrael tapi ini mendesak " ucap salah satu dari dua pria itu yang setia berjongkok dg satu kaki ditekuk.

" Katakan Griel " setelah Takashiro memberi izin pria bernama Griel menceritakan semua yang terjadi dan mengapa mereka berdua harus menemuinya saat ini juga. Takashiro menghela napas panjang, ia tidak punya pilihan lain selain kembali dan menyeselaikan semuanya sendiri. Setidaknya jika cepat ia memiliki waktu 5 jam untuk menyelesaikan semuanya.

Setelah melihat jam dipergelangan tangannya Takashiro memutuskan untuk kembali sebentar. Ia harus selesaikan masalah ini dengan cepat atau jika tidak ia akan kehilangan sesuatu yang sayang untuk dilewatkan.

Delaev Kingdom

" AZAZEL DE LAVERO DATANG! SEMOGA YANG MULIA MENCAPAI PUNCAK TERTINGGI! " seluruh  gema suara memenuhi setiap ruangan di dalam maupun luar istana. Para prajurit maupun maid berseru senang saat sang Raja yang sesungguhnya kembali pulang. Terlepas dari masalah serius yang membuatnya harus turun tangan.

Dengan jubah kebesaran miliknya Takashiro atau Azazel/Azrael melangkah tegas penuh wibawa memasuki istananya dan menuju singgasana. Para petinggi kerajaan menyambut kedatangannya dan mulai membicarakan permasalahan yang sedang di hadapi.

Di sisi lain Verizha melangkah anggun memasuki lobby hotel. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan Verizha menunggu takashiro di sebuah sofa tunggu yang disediakan pihak hotel. Ia memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa bosannya. Sudah hampir satu jam menunggu namun Takashiro tak kunjung datang, entah apa yang pria itu lakukan hingga membuatnya menunggu begitu lama.

" Aku tidak mengerti siapa pria yang tega meninggalkan wanita cantik sendirian disini. Selamat malam nona. " Ucap seorang pria mengalihkan perhatian Verizha. Sontak gadis itu menoleh kearah sumber suara, ia mendapati seorang pria tampang berdiri tegap tengah tersenyum kearahnya.

" Malam. Hm tidak juga aku hanya datang sendiri " sahut Verizha membalas senyuman kepada pria dihadapannya ini. Waktu yang sangat pas pria bernama Felix mengajak Verizha masuk kedalam ruangan karena acara sebentar lagi akan dimulai.

Mengerti bahasa tubuhnya Verizha menyetujui ajakan Felix lagipula ia tidak ingin berlama lama atau barang yang ia inginkan akan terjual duluan.
Mereka berdua memilih duduk di pinggir dekat jalan lintas dan mulai menyimak pembawa acara yang nampak bersemangat untuk memperkenalkan barang barang limited yang hanya keluar satu di seluruh dunia.

Sejenak Verizha kagum dengan semua benda yang satu persatu keluar dan sedikit melupakan Takashiro dan pria di depannya itu. Berbeda dengan Felix ia bahkan tidak berpaling pandangannya dari gadis disampingnya itu seakan akan jika ia lengah gadis itu akan pergi dari hidupnya.

"Indah.. Indah sekali.. Kenapa akhh sial.. " Batin Felix memuji keindahan alami yang dimiliki Verizha bahkan ia sampai tidak fokus dengan acara yang dibuat olehnya sendiri.

Everything On You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang