Sembilan Belas

84 13 3
                                    

Tirai berwarna ungu terbuka lebar sinar matahari masuk mengusik siapapun bila terkena cahayanya. Terusik dengan sinar matahari yang mengenai matanya dia pun terbangun. Matanya menatap kosong jendela kamarnya, kurang lebih 3 bulan lamanya sejak gadis itu mengikat kontrak dengan salah satu iblis untuk membalaskan dendamnya.

" Nona Satsuki waktunya Anda bangun, Yang Mulia Leviathan menunggu anda di ruang makan. " Ucap salah satu pelayan yang mendapat giliran membersihkan kamarya.

" Aku akan segera turun. " Kata Satsuki. Ia beranjak dari ranjang menuju kamar mandi, setelah selesai gadis itu keluar kamar menuruni anak tangga dan menemui Leviathan.

" Selamat pagi Satsuki, bagaimana tidurmu hari ini? " Sapa Leviathan ramah.

" Seperti biasa tidak ada yang istimewa. " Kata Satsuki acuh lalu melahap sarapannya. Sejak bersama Levi dia tidak pernah memikirkan apapun kecuali bagaimana caranya bisa membunuh Verizha. Dia tertarik dengan penawaran yang diberikan Levi padanya. Asalkan dendamnya terbalas matipun dia tidak memiliki penyesalan.

" Minggu depan merupakan acara besar di kerajaan Delsgade. Betapa beruntungnya kita diundang secara resmi oleh mereka. " Levi tersenyum sambil menyerahkan undangan.

" Ohh... Bukankah itu bagus? Kita dapat dengan mudah membunuhnya? " Satsuki tersenyum lebar, baginya ini adalah kesempatan emas dari surga untuknya.

" Namun tetap saja tidak mudah. Pertama kau harus menjauhkan gadis itu dari Azazel. Kedua buat dia tak sadarkan diri agar mudah kau mengendalikan situasi. Ingat jangan gegabah membunuhnya secara langsung. Kau akan kehilangan hasrat dendam mu jika membunuhnya terlalu cepat. Akan ku siapkan tempat khusus agar kau bisa membawa gadis itu ke tempat ini. Bagaimana? "

" Ck! Kenapa rumit sekali!? Aku tidak masalah dengan konsekuensi. Yang penting dendam tuan Felix bisa ku lakukan dengan kedua tanganku. Lalu apa yang akan kau lakukan? "

" Dasar wanita bodoh. Jika kau membunuhnya saat itu juga sudah ku katakan tadi. Dendam mu tidak akan terpuaskan. Apa yang wanita itu lakukan pada Felix dia harus merasakannya juga. Bukankah begitu? Dan aku akan mengurus Azazel menghambatnya agar tidak sempat mereka bertemu. " Satsuki terdiam, apa yang dikatakan Levi benar adanya. Dia ingin melakukan semua yang wanita jalang itu lakukan padanya dan tuannya.

Setelah selesai makan Satsuki meninggalkan Leviathan untuk berjalan-jalan mengelilingi istananya. Levi tertawa kecil, betapa mudahnya manusia di manipulasi terutama saat kepalanya dipenuhi dengan dendam dan kebencian.

" Bukankah akan sangat nikmat rasanya. " Kata Levi tertawa sembari menutupi setengah wajahnya.

" Yang Mulia.. "

" Ah kau datang Zen. Persiapan semuanya dengan baik. Seminggu lagi kita akan kedatangan calon ratu kalian. " Perintah Leviathan.

" Sesuai perintah Yang Mulia. " Nampaknya mereka berdua telah siap dengan rencana yang mereka susun. Segala persiapan telah mereka siapkan untuk beberapa kemungkinan besar terjadi.

Seminggu berlalu sangat sibuk, Verizha ikut membantu mendekor altar pernikahan sesuai dengan permintaan sang pengantin wanita. Dia sendiri bahkan tidak yakin apakah dekorasi buatannya akan indah sesuai dengan selera Schweta.

Tema dekorasi resepsi yang dipilih oleh Verizha adalah golden white. Tentu saja dia tidak sendirian, Verizha dibantu oleh triplet R dan juga tim dekorasi kerajaan Delsgade terbaik.

Mereka membagi tugas menjadi 4 bagian dimana tim dekorasi dari Kerajaan mengambil 2 bagian mengatur tata letak meja dan kursi tamu juga pencahayaan. Triplet R mendapat tugas menata hiasan dan peralatan makan. Sedangkan Verizha mendekorasi altar pernikahan dan juga mengoreksi apabila ada kesalahan atau tidak pas pada posisinya.

Everything On You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang