Author POV
Tepat seminggu dari hari Jenna mengenalkan kekasih barunya kepada Catrine dan Cam, Cameron kembali terpuruk, ia pun kembali menahan dirinya ditempat lain, yaitu, taman belakang sekolah, Nash pun selalu menahan Catrine jika ia hendak menghampiri Cam.
Begitu pula dengan Catrine, Catrine menahan dirinya untuk tidak menghampiri Cam.
Sudah cukup sampai sini, teriak Catrine didalam hati.
Catrine berlari ke taman belakang sekolah tempat Cameron diam, sesampainya di taman belakang sekolah, ditempat itu juga ada Nash, sepertinya ia juga sedang menasihati Cameron, mereka tidak menyadari keberadaan Catrine di belakang tempat mereka duduk.
“Cameron! Sampai kapan kau mau terus seperti ini? Kau harus belajar untuk melupakan Jenna! Kau tidak bisa terus terpuruk, aku tahu sikap Jenna kemarin itu sangat buruk, tapi kau harus merelakan kepergiannya, karena Jenna tidak mencintai dirimu seperti kau mencintainya! biarkan Jenna bahagia dengan lelaki lain!” Teriak Catrine kepada Cameron dengan nafas nya yang ter engah engah.
Cameron menatap Catrine dengan tatapan nanarnya dan nafasnya memburu. “Sudah cukup kau terus mencampuri kehidupan ku! Ini hidup ku, urusanku, bukan untuk kau urusi, mengerti? Enyah lah kau jalang!”
“Kau ini lelaki Cameron, kau tidak pantas terus seperti ini. Oh wait apa jangan-jangan kau bukan lelaki sekarang? Dan berani nya kau memanggil ku jalang? Wow that's cool bruh”
“Cameron!”
Satu tamparan keras dari tangan Cameron hampir mengenai pipi kiri Catrine, tetapi untungnya tamparan tersebut ditahan oleh Nash.
“Are you crazy?! Or psychopath huh?” Teriak Catrine dengan suara yang bergetar karena tak kuasa menahan air mata yang mulai membasahi pipinya
Catrine pun pergi dari tempat tersebut dengan air mata yang terus membasahi wajahnya.
“Berani berani nya kau mau menampar Catrine! Kau sungguh gila Cam, dia itu wanita bukan lelaki!” Ucap Nash lalu pergi meninggalkan Cam.
Cameron merasa tersentak dengan kata-kata 2 sahabatnya itu, ia sangat merasa bersalah dengan perilakunya kepada Catrine.
Ugh kenapa aku jadi begini? Aku harus minta maaf kepada Catrine dan Nash gumam Cameron dalam hati.
***
Setelah seminggu Cameron memikirkan kata-kata yang harus dia ucapkan kepada Catrine nanti, akhirnya ia pun memberani kan diri untuk meminta maaf kepada Catrine. Hari ini aku harus minta maaf kepadanya seru Cam dalam hati. Sesampainya di sekolah Cameron bergegas ke kelas Catrine.
“Hey Elena, Stacy dimana Catrine?” Cameron sangat gugup saat bertanya kepada mereka.
“Um Catrine tidak sekolah hari ini, dan kami minta maaf karena kami tidak bisa memberi tahu kau Catrine kenapa” ucap Stacy dengan tatapan sinis nya.
“Huh? Thanks” Cameron pun berlalu pergi dari kelas Catrine.
Rumah keluarga Anderson pun kosong, sebenarnya dia ada dimana? Gumam Cameron dalam hati.
“Ini salahmu dude, kau telah membuat luka di dalam hati Catrine” ucap Nash dengan nada sarkastik
“Cepat kau minta maaf kepadanya sebelum dia menjadi gila karena perbuatanmu” Nash pun berlalu meninggalkan Cameron, karena ucapan Nash, ia pun semakin merasa bersalah kepada Catrine.
Cameron mengeluarkan iPhone nya dari saku---berniat untuk menelfon Catrine.
“Sial nomornya tidak aktif” gumamnya sembari melempar iPhone nya ke sembarang tempat.
Jason, aku akan menelfon nya gumam Cam dalam hati. Ia pun mengambil iPhone nya di sisi kasur lalu menelfon Jason.
“Hello, Jason?”
“...”
“Apa ada Catrine?”
“....”
“W-wait Jason!”
tut tut tut
“Apa apaan dia? Pasti ada sesuatu yang ditutupinya”
“Ugh aku semakin cemas dengan keadaan Catrine sekarang karena sikap Jason yang mencurigakan ini.”
***
“Dia menanyai ku? Untunglah kau bilang sedang sibuk” ucap Catrine.
“Ya itu kan suruhan kau, btw kau kenapa akhir akhir ini selalu terlihat pucat, kau juga jarang makan, dan ah kau moody sekali tahu! Kau sering tiba tiba marah, sekejap kau juga akan membaik lagi, aku juga sering melihat kau menangis, lihat kantung matamu! Besar sekali!”
“Uh i dont know”
“Pasti karena Cam?”
***
Hey there! 10+ votes & 5+ comments for next chapter.xx
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [c.d]
Fanfiction[NOT EDITED] Catrine Anderson, seorang gadis yang bersahabat dengan Cameron Dallas sejak kecil, mereka selalu bermain bersama, tetapi semakin lama perasaan Catrine berubah, dan sekarang ia mencintai sahabatnya sendiri, Cameron Dallas. Catrine telah...