Chapter 17

7.6K 348 20
                                    

"kau mau 'kan?" tanya dad dengan senyuman khasnya yang hangat

"ya, aku mau dad" setelah menimbang nimbang jawaban dengan matang, aku menerimanya.

Sebenarnya aku ingin menolak permintaan dad ini, tetapi ini untuk kepentingan bisnis dad juga. Mungkin juga ini menjadi awal yang baik bagiku, dan aku bisa melupakan Cam dengan mudah, bila aku diminta untuk jujur, sebenarnya aku tidak mau melupakkan atau menghilangkan sosok Cam dari hidupku, dia teman ku sejak kelas 5 sd, bagaimana aku bisa melupakkannya dengan mudah?

Kami pun pulang kerumah, sesampainya kami di rumah aku langsung melesat masuk kedalam kamar dan menimbang nimbang jawaban yang aku lontarkan tadi, mungkin aku terlalu cepat menjawab? Seandainya bisa, aku ingin menarik kembali jawaban ku tadi.

***
Aku terjaga semalaman karena jawaban yang terlalu cepat ku lontarkan, seharusnya aku meminta waktu dua sampai tiga hari lagi ya untuk menjawab pertanyaan yang menentukkan hidup ku itu. Beep.

Terdengar bunyi pemberitahuan bahwa ada pesan masuk, aku pun cepat menyambar benda pipih berwarna hitam ku itu lalu melihat siapa pengirimnya, Cameron.

Untuk apa? Meminta maaf? Ugh aku sudah bosan dengan permintaan maafnya itu.

1.29 AM, Cameron: Catrine?

1.30 AM, Catrine: Wut?

1.31 AM, Cameron: Tumben sekali kau belum tidur

Kenapa dia tahu aku belum tidur? Ah ya aku lupa mematikan lampu kamarku, jelas saja dia tau, kamarku dan kamarnya 'kan bersebelahan.

1.31 AM, Cameron: Kau sedang memikirkan sesuatu?

1.32 AM, Cameron: Atau kau sedang memikirkan aku? Hahahaha aku bercanda

1.34 AM, Catrine: Itu tidak lucu

1.34 AM, Cameron: Kau masih marah denganku? Aku minta maaf karena pada saat itu aku terbawa emosi jadi, ya, seperti itulah, jadi tolong maafkan aku Cat:(

1.36 AM, Catrine: Aku bosan mendengar kata itu

1.37 AM, Cameron: Jadi kau sudah memaafkan aku?:D

1.38 AM, Cameron: Thanks Catrine! Uuu i love you so much!!!!

1.39 AM, Catrine: Jangan pernah kau bermain dengan kata 'i love you' itu.

1.40 AM, Cameron: Aku sedang tidak bermain dengan kata itu.

1.41 AM, Catrine: Ugh. Sudah, aku mau tidur.

1.42 AM, Cameron: Ya sudah cepat sana kau tidur. Padahal aku ingin minta kau menemani ku:( hm yasudah tak apa, lagi pula besok sekolah. Nice dream little girl! ;)

1.42 AM, Cameron: Dan jangan lupa kau harus mimpikan aku! Aku tahu ini kata yang sangat memalukan tapi yasudah lah, bye ;)

1.43 AM, Catrine: Aku tak sudi.

2.13 AM, Cameron: I love you my little girl.

Aku terbangun karena suara alarm yang sangat nyaring itu, aku mengambil handphone ku di nakas lalu membuka pesan, benar saja, dia mengirimkan kata itu lagi. Jangan membuat jantungku berdetak sangat kencang Cameron! Bahkan ini masih pagi.

Akupun cepat mandi dan turun kebawah untuk sarapan, tumben sekali Jason sudah bangun pagi seperti ini, biasanya ia akan bangun pukul 10 pagi dan tidak sarapan karena terlambat.

Akupun menyapa mereka semua yang sudah ada di meja makan. Seperti biasa aku duduk disebelah Jason. "Good morning my little girl" sapanya sembari mencubit pipiku. "Sakit bodoh" tukasku

Kami pun memulai sarapan, suasana hening sampai dad pun angkat bicara "Catrine, dad tidak bisa menjemput mu hari ini"

"Jadi aku pulang sendiri?" jawabku ketus lalu memberhentikan aktivitasku---sarapan, lalu menatap dad dalam.

"Dad minta maaf Catrine, tetapi dia akan menjemputmu nanti" (a/n: who's dat?)

Akupun melanjutkan sarapanku, setelah selesai, aku diantar oleh dad kesekolah.

***
Setelah pulang sekolah aku menunggunya di dekat pintu sekolah. Akupun mengecek handphoneku itu, siapa tahu ada pesan.

And bingo! Ada pesan, akupun segera membukanya dan, seperti biasa itu dari Cameron.

11.45 PM, Cameron: Hi!;)

12.10 PM, Cameron: Ayo kita pulang sama sama;)

1.46 PM, Cameron: Kau dimana?

Akupun membalas pesannya,

1.48 PM, Catrine: Dimana mana hatiku senang.

1.49 PM, Cameron: Aku serius Ms.Anderson.

1.53 PM, Catrine: Aku serius, yasudah.

2.01 PM, Cameron: Hei kau dimana?!
Akupun tak membalas nya lagi karena aku tidak akan pulang bersamanya.

"ayo pulang!" seru Cameron sambil menarik tanganku. Jantungku hampir copot karenanya. "aku tidak bisa" elakku lalu mencoba melepas cengkraman tangannya. "le-pas-kan" Cameron pun menggiringku sampai ke gerbang sekolah, aku pun semakin berontak

Ia pun melepas cengkraman tangannya "Kenapa? Sejauh ini kau sendirian" aku menggaruk tengkuk ku yang sebenarnya tidak gatal, "Y-ya aku tidak bisa---aku akan di jemput"

Seseorang tolong tarik aku pergi, ucapku dalam hati.

"Siapa yang ak---"

GREP

"Eh?" pekik ku

"Good bye Mr.Dallas" ucap lelaki yang menarikku.

"Siapa kau?!" teriak Cameron.

"Guess who I am"

-The End-

A/N
Chapter ini aku dedikasiin khusus untuk all my beloved reader!!! Walaupun cerita ini udah tamat, jangan lupa feedback(s) nya donggg! Btw mau numpang promosi, baca ceritaku yang judulnya After The Death yukkk!

Friendzone [c.d]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang