Chapter 6

5.8K 377 8
                                    

Catrine POV

Aku terbangun dari tidur ku yang sangat nyenyak ini, rasanya aku mulai membaik sekarang, kak Cam tidur disebalahku? Dan dia sedang memegangi tangan ku?! Oh my God. Aku harus apa sekarang? Tenang Catrine tenang. Ah sekarang jam berapa? Aku mulai panik, sepertinya kak Cam pun mulai bangun.

"Oh hai Catrine, kau sudah bangun? Bagaimana keadaan mu sekarang? Sudah membaik?" yaampun senyum kak Cam membuatku meleleh seketika.

"Aku sudah membaik kak sekarang, oh ya sekarang jam berapa kak?" Tanya ku, apa ada yang salah dengan kak Cam hari ini? Mengapa dia sangat baik kepadaku sekarang?

"Sekarang jam 7 Catrine, kau masih demam ya? Pipi mu merah sekali" kak Cam pun tersenyum, oh god dia ganteng banget. Wait! Apa?! Pipiku merah?! Ini tidak bisa aku biarkan

"Hah? Aku gak demam kok, ak-aku mungkin kegerahan karena selimut yang tebal ini" akupun menunjuk selimut yang sedari tadi menutup badan ku, akupun membuka selimut itu, kak Cam pun tersenyum lagi padaku.

Seandainya kak Cam selalu baik begini kepadaku. Ah iya mom dan dad sudah pulang belum ya? Sepertinya kak Cam juga gak tau, diakan baru bangun.

"Ibu dan ayahmu belum pulang ya? Aku cek dulu kebawah ya, kau diam disini saja" ah ya kak Jason belum pulang ya? Kemana saja dia, bukannya mata pelajaran kuliah nya hari ini hanya sedikit? Ah sudahlah kan ada kak Cam jadi aku tak perlu khawatir lagi.

Krek.

Kak Cam membuka pintu kamarku, dia membawa satu cangkir teh hangat untukku dan satunya untuk dirinya sendiri.

"Kau lama menunggu Cat?" Dia pun meletakkan cangkir teh itu di meja kecil sebelah kanan kasurku. Aku dan kak Cam pun meminum teh hangat itu, kami sedang asik mengobrol tiba tiba saja suara bel rumahku berbunyi, sepertinya itu kak Jason, karena mom and dad pulang agak malam.

"Aku kebawah ya Catrine, aku mau mengecek siapa yang datang sekarang" dia keluar dari kamarku dan menutup kembali pintu kamarku.

Aku mendengar suara orang berlari di tangga, siapa itu? Ada apa? Apa jangan jangan kak Cam didalam bahaya? Ah itu tidak mungkin.

BRAK.

"Catrine! Kau tidak apa apa? Apa kau sudah membaik sekarang? Yaampun aku sangat mengkhawatirkan mu tau!" teriak kak Jason kepadaku. Yaampun kak Jason terlihat sangat panik.

"Aku tidak apa apa kak Jason. Kau tak usah secemas itu. Aku sudah membaik sekarang" kataku. Kak Jason itu selalu berbicara yang tidak tidak awas aja kau kalau bicara seperti itu.

"Hey kau tidak berlaku yang buruk kan ke adikku?" Tanya kak Jason kepada kak Cam. Yaampun kak Jason berlebihan.

"Tidak lah kak, mana mungkin aku berlaku buruk kepada Catrine" kata kak Cam sembari tersenyum kepada ku. Jantungku berdegup dengan kencang.

"Hey! Kalian adalah pasangan yang sangat cocok! Aku mendukung kalian berdua" seru kak Jason kepada aku dan kak Cam. Apa?! Pasangan? Sangat cocok? Apa maksudnya?! Aku menatap kak Jason dengan tatapan 'awas saja kau!' Jantungku berdegup sangat kencang. Aku merasakan pipiku memanas sekarang. Aku melihat kak Cam, dia hanya tertawa. Wait. Pipinya memerah juga!

"Wah wah pipi kalian memerah tuh! Sudah ah aku mau mengerjakan tugas, bye" kak Jason pun keluar dari kamarku dan masuk ke kamarnya.

Suasana dikamarku sekarang sangat awkward. Diantara kami berdua tidak ada yang berani membuka pembicaraan. Aku muak dengan suasana seperti ini. Aku harua memberanikan diri untuk membuka pembicaraan.

"Hey kak Cam. Bagaimana hubunganmu dengan Jenna? Oh iya, Jenna orangnya kayak gimana sih?" Tanya ku kepada kak Cam.

"Jenna? Um dia sangat baik juga cantik, pengertian dan gak cemburuan" jawab kak Cam sembari tersenyum.

Pedih rasanya tapi aku harus menerima ini semua ini. Beruntungnya kak Cam bisa mendapatkan Jenna, Ia memang sangat cantik, juga manis.

"Iya ya, Jenna sangat cantik, rambutnya juga bagus" kataku. Kak Cam hanya tersenyum lalu dia menghembuskan nafas berat.

"Tapi ada yang lebih cantik dari Jenna" dia tersenyum. Jantungku bersegup kencang, siapa wanita itu? Lebih cantik dari Jenna? Elena? Atau Stacy?

"U-um lebih cantik? Ss-siapa kak?" Aku terbata bata saking penasarannya. Siapa wanita itu?

"Hm, rahasia" kak Cam tertawa yaampun dia membuatku semakin penasaran. Aku melihat jam di dinding kamarku, ternyata sekarang pukul 8 malam. Sebaiknya sekarang aku menyuruh kak Cam pulang saja.

"Um, sebaiknya kak Cam pulang saja, sekarang sudah malam loh, lagi pula sudah ada kak Jason disini" aku tersenyum kepada nya, dia pun menganggukkan kepala, lalu dia pergi keluar kamarku.

"Jangan tidur terlalu larut ya Cat!" Seru kak Cam kepada ku. Aku hanya menganggukkan kepala. Aku mengambil iPhone ku di meja dan mulai mendengarkan musik, akupun tertidur.

Aku terbangun dari tidur ku, aku masih setengah sadar lalu mengecek iPhone ku, ada pesan dari nomor yang tidak dikenal.

Good Morning Catty, have a nice day! Jangan lupa minum obat mu ya, agar kau cepat sembuh!

Mataku membulat, pesan dari siapa ini?! Siapa lagi yang memanggil ku Catty selain kak Cam?! Itupun dulu, saat aku kelas 5 sd, ah mungkin itu Elena atau Stacy, mereka kan suka iseng.

Cameron POV

Tadi malam aku diberi nomor hp Catrine oleh kak Jason, padahal aku tidak meminta nya, tapi bagus juga karena aku akan pulang bareng dengannya sampai dia benar benar sembuh, jadi gampang juga untuk menanyakan keberadaannya.

Aku bangun kepagian hari ini aku mengambil iPhone ku di meja dan mengirimi Catrine pesan

Good Morning Catty, have a nice day! Jangan lupa minum obat mu ya, agar cepat sembuh!

Ah sudah lama aku tidak memanggilnya Catty, kira kira itu saat aku kelas 6 sd, dan dia memanggil ku Cammy, tidak jauh beda kan? Aku pun tersenyum, lalu melihat jendela besar ku yang menghadap ke kamar Catrine, tirai nya masih tertutup mungkin dia masih tidur.

Friendzone [c.d]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang