Chapter 8

5.7K 374 15
                                    

Catrine POV

"Sepertinya yang mengirimi kau pesan itu kak Cam" celetuknya.

Jantungku berdegup kencang.

Apa mungkin kak Cam yang mengirimi aku pesan? Tapi dia dapat nomorku dari siapa?

"Masalah dia dapat nomor dari siapa, itu hal kecil Catrine, bisa saja dia mengambil hp mu saat kau tertidur dan menyalin nomormu, atau bisa saja kak Jason yang memberinya, tadi katamu, kak Jason kan bilang kalau kalian pasangan yang sangat cocok, dan kak Jason juga sudah menyetujui kalian, jadi kak Jason memberi kak Cam nomor mu, tapi itu hanya dugaan ku ya"

Aku terkaget dengan semua kata kata Elena itu, apa mungkin itu benar? Sepertinya aku harus menanyakan hal ini kepada kak Jason.

---------------------------

Bel pulang sekolah pun berbunyi, aku Elena, dan Stacy pun pulang, tapi seperti biasa kita ber-tiga diam dulu sebentar dikelas, karena koridor pasti sangat penuh.

"Aku pulang duluan ya! Bye!" Seru Elena, huh dia pasti pulang bersama pacarnya, kak Matt. Sedangkan aku? Orang yang aku sukai saja sudah punya pacar.

"Ayo Cat, jangan ngelamunin kak Cam terus" celetuk Stacy. Siapa juga yang ngelamunin kak Cam? Tapi iya juga sih

Aku dan Stacy berjalan keluar kelas, kami bertemu kak Cam, kak Nash, dan Jenna. Kak Cam melambaikan tangan kepadaku, merekapun berjalan mendekati aku dan Stacy.

"Hey Cat, kenal kan ini Jenna, dan ini Nash" ucapnya sembari tersenyum, mereka pun menyapa ku sangat ramah, Jenna ternyata memang sangat baik.

"Uh-um oh iya ini temanku, Stacy" aku sedikit gugup, mungkin karena di depanku ada Jenna dan kak Cam. Mereka sangat ramah kepada kami

"Catrine, sekarang kau pulang bersama ku ya, ayo kita pulang sekarang" ucap kak Cam, wait. Apa yang dia maksud? Aku pulang bersamanya? Seketika jantungku berdegup sangat kencang, apa Jenna tidak marah? Tapi kelihatannya Jenna baik baik saja. Apa yang harus aku lakukan?!

"Um tapi Jenna bagaimana? Dan Stacy juga?" Tanyaku terbata bata

"Aku tidak apa apa Cat, lagipula kau belum sembuh benar kan? Dan aku juga sudah dijemput oleh ayah ku, aku duluan ya! Bye" Jenna pun pergi meninggalkan aku, kak Cam, kak Nash dan Stacy.

"Tapi Stacy?---" kak Nash memotong omonganku, padahal aku belum selesai berbicara.

"Aku dan Stacy pulang bareng, kebetulan rumah kita berdekatan" seru kak Nash sambil menggandeng tangan Stacy. Dan berlari meninggalkan aku dan kak Cam. What?! Baru pertama kali bertemu saja sudah bergandengan tangan?

"Sekarang apa?" Kataku pelan, bahkan sangat pelan. Tetapi kak Cam menengok ke arahku dan berkata sangat pelan di telinga ku

"Sekarang? Kita pulang" dia pun tersenyum lebar, dan menarik tanganku. Aku khawatir, kalau ada yang lihat aku dan kak Cam gimana? Pasti aku akan jadi bahan pembicaraan di sekolah ini.

"Wait kak!" Teriakku dan melepaskan genggaman tangan kak Cam ini. Kak Cam pun berhenti dan menatapku serius.

"Kalau ada yang lihat bagaimana?!" Tanyaku sedikit berteriak kepadanya, aku sangat panik sekarang. Apalagi kak Cam kan anak yang sangat populer di sekolah.

"Yaampun Cat, tidak apa apa kok, kau takut jadi bahan pembicaraan disekolah? Tenang ada aku" kak Cam pun tertawa

Kami pun masuk mobil, kak Cam memutar musik, dan lagu yang ia putar adalah Heartbreak Girl, lagu favorit ku.

And i'm stuck in the friendzone again and again.

Walaupun lagu ini sebenarnya untuk laki laki tapi rasanya ini sangat pas untukku.

Jenna POV

Kak Cam dan Catrine sangat cocok ya, sayang sekali kak Cam hanya menganggap Catrine sebagai teman, padahal Catrine sangat berharap kepada ka Cam.

Apa aku salah menjadi pacarnya kak Cam? Sebenarnya aku tidak punya perasaan sama sekali dengan kak Cam, bahkan aku lebih menyukai laki laki lain dibanding kak Cam. Maafkan aku sebenarnya aku dijemput oleh laki laki yang aku sukai bukan ayahku.

"Hey kau kenapa dude?" Tanya Erick kepadaku. Erick adalah teman semasa smp ku. Sebenarnya dia adalah laki laki yang aku sukai sejak dulu.

"No. I'm okay" jawabku pelan, aku merasa sangat bersalah kepada kak Cam dan Catrine.

Maafkan aku kak Cam, aku telah membohongi perasaanku saat ini.

Cameron POV

Um, lama kelamaan aku curiga dengan Jenna, dia baik baik saja jika aku dekat dekat dengan perempuan lain. Apa dia ga cemburu? Apa jangan jangan dia memendam rasa cemburu itu?

"Hey kak ngelamun aja" suara Catrine membuat ku kaget, mukanya sangat polos sekali, aku mencubit pipinya yang sangat besar, lucu sekali, pipinya pun memerah, lalu dia memasang muka ngambek nya.

"Jangan ngambek dong" aku pun tersenyum dan mengacak acak rambutnya.

Sepanjang jalan kita mengobrol sangat banyak, kita membicarakan semua hal, mulai dari yang tidak penting sampai semua kenangan kita dimasa lalu.

Sekilas semua kenangan pahit ku dengan Anna pun kembali teringat. Ah sudahlah itu hanya masa lalu yang tidak perlu diingat.

"Kan ngelamun lagi" lagi lagi Catrine mengagetkan aku

"Lagi nyetir jangan ngelamun" ah ya juga aku sedang menyetir.

"Um thanks Catty" ucapku lalu mengacak acak rambut Catrine, lagi lagi dia pun memasang wajah ngambeknya.

Damn Catrine look so cute.

Friendzone [c.d]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang