fourty six

532 45 8
                                    

*happy reading, jangan lupa napas 😘🙏🏻*







Bugh!






Pukulan itu membuat pria tersebut melepaskan dekapannya. Naya yang sudah terlepas dan kekurangan oksigen langsung menghirup banyak-banyak udara dan sedikit menjauh dari pria tersebut.



Bugh!

"Don't dare you doing that bitch!"

Bugh!




Terdengar pukulan lagi tetapi setelah itu terdengar pintu mobil tertutup dan mesin mobil menyala, lalu pergi menjauh.


"Naya!" Ucap seseorang terkejut.

Naya yang sedang menumpukan badannya dengan tangan dilututnya langsung mendongak ke sumber suara.
















"Will?"

"Oh my gosh!" William langsung memeluk tubuh Naya yang dingin dan lemas dengan erat, memberi kehangatan ditubuh Naya

Naya hanya bisa menangis dalam pelukan Will. Ia sangat-sangat bersyukur karena ada yang menolongnya terlebih orang yang dikenalinya.

Will menangkup wajah Naya. "Are you okay??" Ia sangat khawatir dengan kondisi Naya sekarang.

Naya tidak bisa menjawab karena ia masih sangat takut.

"I'm here, don't worry, you're safe with me," Will kembali memeluk Naya sambil mengusap-usap kepalanya.

Karena Naya terus menangis dan tubuhnya sangat lemas, William langsung menggendong Naya menuju mobilnya yang ia parkir sembarang.

Setelah masuk ke mobil, Naya merasa lebih tenang. Will memasangkan seat belt pada Naya setelah itu ia menggenggam tangan Naya. Disaat itulah mereka menatap lebih dalam.

"Thank you Will," ucap Naya dengan tatapan sendu.

Will tersenyum lalu mengangguk, "it's okay, the most important thing is you're fine and safe now."
"It's okay, yang paling penting lo baik-baik saja dan aman sekarang." Katanya sambil menghapus jejak air mata di pipi Naya.

Naya langsung memeluk Will. "I don't know if you don't came, maybe I'm gonna die,"
"Gue gak tau kalau lo gak datang, mungkin gue akan mati," isak Naya.

Will mengelus kepala Naya. "Hey don't think too much about that incident. Everything has passed, okay?"
"Hey jangan terlalu dipikirkan tentang kejadian tadi. Semuanya sudah berlalu, okay?"

Naya menangguk dalam pelukan Will.

"Okay now we have to go,"
"Oke sekarang kita harus pergi," Will melepaskan pelukannya, lalu ia merapikan rambut Naya yang berantakan.

Naya tersenyum lalu mengangguk.


***


"Nate, what's your favourite food?"
"Nath, apa makanan kesukaan kamu?" Tanya Clara sambil menghadap Nathan yang sedang menyetir.

"Hmm, I don't really know." Jujur Nathan.

"Oh my lord, how can you don't know?"
"Ya tuhan, kenapa bisa kamu gak tau?" Tanya Clara sambil tertawa kecil.

"Wait. I think I like all foods." Ucap Nathan sambil berpikir.

Clara tertawa mendengar ucapan Nathan. "You're so weird, Nate."
"Kamu aneh banget Nath." Candanya.

"I know right." Balas Nathan. "By the way, why do you want to go home earlier?"
"Btw, kenapa lo mau pulang lebih cepat?" Tanya Nathan sambil melirik Clara.

Triplets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang