sixty three

593 41 12
                                    

Haii sorry lama up :')

Happy reading

Kevin berjalan sendirian disaat rintik hujan mulai menerpa permukaan bumi. Tidak peduli tubuhnya mulai basah dan membuat dirinya merasakan dingin.

Pikirannya sangat kacau dan hancur, setelah tahu bahwa dirinya telah dikhianati oleh partner atau wanita yang membuatnya berubah seratus delapan puluh derajat.

Dan sekarang, kondisi perusahaannya hancur.

Dadanya terasa sangat sesak saat mengingatnya. Ditambah bayang-bayang tentang istri dan anak-anaknya, membuat dirinya merasa sangat tidak layak untuk menjadi kepala keluarga mereka lagi sekarang. Sangat tidak pantas. Apalagi atas apa yang telah ia lakukan pada anak dan istrinya.

Benar. Karma itu ada.

Setelah mengkhianati keluarga kecilnya, sekarang ia telah dikhianati oleh partnernya sendiri.

Seandainya waktu itu ia tidak bekerjasama dengan perusahaan itu, mungkin semua ini tidak akan terjadi.

Ia terus melangkah hingga sampai di halte bus dengan lampu yang remang. Ia duduk disana. Menatap hujan yang tidak ada hentinya.

Sekian banyak yang ia pikirkan. Ada satu pertanyaan besar dibenaknya.

Apakah istri dan anak-anaknya akan memaafkan dan menerima dirinya lagi atas apa yang sudah ia lakukan selama ini?

Ia tersenyum miris. Tampaknya ia tidak akan mendapatkan dua hal itu.

Apa harus.... Ia mengakhiri hidupnya.

Tubuhnya makin lama makin bergetar, dan sebentar lagi ia mungkin terkena hipotermia. Dan jika ia tidak berbuat apa-apa, mungkin waktunya akan habis sampai disini.

"Excuse me sir,"

Kevin mendengar seorang pria ingin berbicara padanya, namun ia mengabaikannya dan terus menatap kedepan.

"Sir, it's very cold here, let's find a warm place to take shelter."

Kevin tidak menggubris ajakan pria itu. Ia menghela napas susah payah. "Just let me die." Ucapnya terdengar putus asa dengan pandangan kosong.

"Om?" Pria itu tampak khawatir.

"Om Kevin,"

Kevin menoleh pada pria itu, seperti tidak asing baginya.

***

Pria itu adalah Athalah. Dia yang telah menyelamatkan nyawa Kevin setelah dirinya hampir terserang hipotermia.

Sekarang mereka ada disebuah kafe, dimana tempat yang bisa menghangatkan tubuh mereka setelah basah terkena air hujan.

Kevin telah bercerita semuanya pada Athalah tanpa terkecuali.

Membuat Athalah mulai mengerti bagaimana perasaan Kevin sekarang. Pernah waktu itu ia melihat Kevin dan partnernya bermesraan, lalu Sara datang memergoki mereka, namun mereka berdua malah membentak Sara didepan orang-orang. Yang jelas Athalah kurang tahu apa yang telah terjadi, karena posisinya ia sedang bekerja dan tempatnya lumayan jauh dari sana. Dan sekarang ia mengerti.

Athalah juga sudah menceritakan tentang semua masalahnya pada Kevin. Dari alasan mengapa ia bisa ada disini, dan tentu tentang pertemuannya dengan Arkana dua hari yang lalu.

Dan sekarang mereka sudah saling tahu, apa yang sebenarnya telah terjadi terhadap hidup mereka hingga sampai ada di titik ini.

"Kalau om gak keberatan, saya bisa bantu om untuk membujuk mereka nanti," tawar Athalah setelah merasa dirinya mampu untuk membantu Kevin.

Triplets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang