twenty one

3.8K 163 4
                                    

*happy reading*

Hari ini hari ke 3 mereka. Awan kelabu muncul dengan titik-titik air yang berjatuhan ke muka bumi.

Pukul 7 pagi ini Naya yang sudah rapih dengan pakaiannya, masih bersandar diatas kasur big size bersama Alena disampingnya. Saat ini dikamar hanya ada mereka berdua, karena yang lainnya sedang sarapan dan belum kembali.

"Len lo masih laper gak?"

"Udah engga, lo masih laper?" Alena menengok kearah Naya.

"Engga sih, tapi mood gue jadi turun gini."

"Tenang aja nanti pas kita keluar mood lo balik lagi deh."

"Yang bikin males itu diluar hujan, jadi gue pengen tidur aja rasanya." Jelas Naya sambil melihat kearah balkon yang dibatasi dengan pintu kaca.

"Iya juga ya,"

Mereka larut dalam diam menatap keluar jendela yang bisa dilihat dari posisinya.

***


Dikamar 407, Noah dan Fadil masih sempatnya bermain game. Nathan sedang memainkan ponselnya entah apa yang ia lakukan dengan itu. Farhan dan Raihan jangan ditanya lagi, mereka sedang berburu makanan dilantai dasar.

"Kita ngumpul jam berapa sih?" Nathan memulai pembicaraannya dan bertanya pada orang yang ada dikamar itu.

Bukannya menjawab Noah dan Fadil tetap memainkan gamenya dengan wajah yang sangat serius.

"Astaga gue nanya sama lo pada," timpal Nathan menunggu respon mereka.

"Hah? Apaan tadi? Oh jam 9 ngumpulnya." Jawab Noah sambil menggerak-gerakkan ponselnya seperti menghindari musuh di video gamenya itu.

"Bangunin gue ya kalau udah jam 9," Nathan memejamkan matanya berusaha masuk ke alam mimpi.

"Hm," sahut Noah dan Fadil.

Sekarang sudah jam 9, hujan sudah berhenti, sesuai apa kata Nathan tadi, Noah segera membangunkan Nathan ketika jam 9 kurang 2 menit.

Mereka semua segera berkumpul sesuai intruksi dan menerima informasi karena ada perubahan jadwal kunjungan.

Sejujurnya Noah dan Nathan tidak mementingkan kemanapun kunjungannya, dengan pikiran yang sama, mereka seperti tidak enjoy karena memikirkan hari-hari berikutnya yang akan menjadi sisa-sisa hari bersama teman seperjuangannya yaitu Fadil, Farhan, dan Raihan.

Waktu seakan cepat berlalu, senja pun tiba. Mereka semua sedang berada di pantai untuk melihat detik-detik matahari tenggelam atau sunset.

Adel dengan kameranya mengambil gambar Naya yang sebelumnya sudah meminta untuk difotokan saat sunset, walaupun yang terlihat dirinya hanya hitam ia terus berganti pose hingga mati gaya.

"Udah berapa foto gue?" Naya memghampiri Adel setelah pose terakhir.

"Kurang lebih 10 kayanya," balas Adel.

"Nay, doi ngechat lo?" Risa yang kepo-kepo bertanya pada Naya, biasanya Naya mengechat Athalah tapi dari tadi Naya tidak mengetik chat, kebetulan seharian ini Risa tidak pernah lepas dari Naya maka ia tahu.

"Doi siapa?" Naya bertanya balik.

"Yaudahlah ga usah dilanjutin." Ucap Risa.

Nathan dari sebrang sana, berdiri dipasir pantai bersama Noah memberi kode pada Naya untuk segera kesana.

"Eh bentar ya guys, gue dipanggil Nathan." Naya segera berlari kecil menuju Nathan dan Noah.

"Iya," balas Risa dan yang lainnya.

Triplets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang