fourty seven

545 38 22
                                    

"Hey bro, this is for you," Jackson memberikan satu batang rokok untuk Noah.

Dengan senang hati Noah menerimanya, sudah lama ia tidak merokok meskipun Noah bukan perokok yang setiap hari harus merokok. "Thanks bro," lalu ia menghisap rokok itu setelah apinya menyala.

Mereka sedang berkumpul dirumah Jackson yang besar dan mewah ini. Noah masih enjoy saja karena baru sedikit orang yang datang, dan ia bisa bercengkrama dengan mereka.

"Guys, I have other plans to destroy their event,"
"Guys, gue punya rencana lain buat hancurin event mereka," ucap Jackson sambil menaruh tangannya didepan dadanya.

"What's that?" Tanya Louis setelah mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.

"Fire,"
"Api," ucapnya sambil tersenyum miring.

'Gawat! Kalau Jackson beneran bikin kebakaran di acara nanti bisa bahaya dan mungkin bisa merenggut nyawa orang!' Batin Noah sambil menghembuskan napas melalui mulut dan mengeluarkan asap dari mulutnya. 'Engga engga. Itu ngga boleh terjadi.'

"That's gonna be awesome!" Sahut salah satu teman mereka dengan senyum liciknya.

"But that's too dangerous,"
"Tapi itu terlalu berbahaya," protes Louis, sepertinya hanya Louis yang berani protes pada Jackson.

"Yeah, so? I like that."
"Iya, terus? Gue suka itu." Ketus Jackson. "Even if I could, I would disappear everything in there!"
"Bahkan kalau bisa, gue bakal melenyapkan semua yang ada disana!" Geram Jackson, sambil mengepalkan tangannya yang berurat.

Noah yang mendengar itu hanya mematung. 'Sebenarnya Jackson ada masalah apa? Sampai segitunya'. Pertanyaan itu terbenak dikepala Noah, rasa ingin tahunya mulai datang.

"Chill bro! Hold your emotions, we're having fun tonight okay? Not discuss about that again,"
"Santai bro! Tahan emosi lo, kita senang-senang malam ini okay? Bukan membahas hal itu lagi," kali ini temannya yang Noah belum tau namanya siapa, menenangkan Jackson, mungkin diantara teman yang lainnya hanya dia yang bisa membuat Jackson tenang.

Jackson langsung membuang muka dari hadapan temannya itu, dan mengontrol emosinya. "I'm sorry guys, I don't mean- I..."

"Bro clam down, it's okay." Ucap temannya tadi sambil menepuk pundak Jackson.

Ada yang Noah tidak tahu dari mereka, sebenarnya ada apa. Noah masuk ke circle mereka, tetapi ia belum tau pasti sejarahnya apa sampai mereka seperti ini.

Hari mulai gelap dan teman-temannya satu persatu mulai berdatangan.

Suara musik memenuhi ruangan, lampu warna-warni berputar membuat ruangan tersebut seperti club malam.

Noah diajak untuk minum, tetapi ia tidak mau, takut ketahuan Naya mengingat ia berbohong pergi untuk kerja kelompok.

Suara petir menggelegar diluar sana, masih bisa didengar oleh Noah meskipun disini sangat ramai. Tiba-tiba saja ia merasa sangat gelisah dan jantungnya berdebar-debar.

"Bro what's wrong?" Tanya Louis yang selalu ada disamping Noah. Saat ini mereka sedang duduk di sofa sambil mengobrol dengan yang lain.

Noah menghembuskan napasnya. "Don't know why, I feel so worried."
"Gak tau kenapa, gue ngerasa khawatir banget." Ucapnya sambil memijatkan dahinya karena tiba-tiba terasa pening.

"If you worried, just drink this. It'll make you feel better." Ucap Alex teman satu kelompok Noah yang ternyata anggota gang Jackson. Alex menyodorkan minuman itu pada Noah dan Noah menerimanya.

Triplets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang