thirty four

1.5K 113 23
                                    

*happy reading*

Naya berjalan menuju rumahnya setelah habis dari rumah Jessica. Pikirannya bercampur aduk. Disalah satu sisi ia memikirkan Jessica, dan disisi lain ia memikirkan keluarganya juga.

Minggu ini Zidan dan Zara akan berangkat ke Amerika, lalu mamanya akan kerja lagi, dan papanya pasti akan selalu lembur. Naya tidak mau seperti ini, tetapi ia harus menerimanya, untungnya masih ada Nathan dan Noah yang menemaninya.

Suara klakson mobil yang berlawanan arah membuat Naya tersadar. Naya ketakutan karena mobil itu berhenti tepat disampingnya. Naya berniat untuk lari, tetapi suara yang memanggil namanya membuat ia membeku.

"Romeo?" Ucap Naya saat kaca mobil terbuka dan yang menyetir mobilnya adalah Romeo.

"Naya why are you alone here?"
"Naya kenapa lo sendiri disini?" Tanyanya sedikit khawatir.

"Uhm, I- wanna go home."
"Gue mau pulang." Jawab Naya sedikit gugup.

"Why are you alone? Where's Nathan and Noah? Is your house far from here?"
"Kenapa lo sendiri? Nathan sama Noah mana? Rumah lo jauh dari sini?" Tanya Romeo bertubi-tubi.

"They're at home, and my house is not far from here."
"Mereka ada dirumah, dan rumah gue gak jauh dari sini." Jawab Naya seadanya, Naya merasa tubuhnya menjadi dingin karena terlalu lama diruang terbuka.

"I'll take you home, okay?"
"Gue antar lo pulang, oke?" Tawar Romeo untuk mengantar Naya.

"No thanks, it's okay only a few meters away."
"Engga makasih, gapapa kok cuma beberapa meter lagi," Tolak Naya dengan halus.

"Are you sure?"
"Lo yakin?" Tanya Romeo lagi meyakinkan.

"One hundred percent i'm sure."
"Seratus persen gue yakin." Jawab Naya sangat yakin. "I'll go first, see you in school."
"Gue pergi duluan, sampai ketemu disekolah." Ucap Naya sebelum melangkah.

"See you."

Naya masih bisa mendengar saat ia sudah mulai berjalan. Sejujurnya ia tidak suka jalan sendiri seperti ini, coba saja tadi ia minta jemput Nathan dan Noah. Naya menambah kecepatan jalannya karena ia sangat kedinginan, kedua tangannya ia kepal dan dimasukan ke saku jaketnya.

Saat Naya memasuki perkarangan rumahnya, terlihat Nathan dan Noah sedang berjalan menuju keluar. Spontan Naya berhenti.

"Lo berdua mau kemana?" Tanya Naya pada Nathan dan Noah yang berjalan mendekat.

"Are you okay? Tadi tiba-tiba gue sama Nathan khawatir sama lo, dan kita mau jemput lo." Kata Noah saat tepat didepan Naya sambil memegang sebelah pundak Naya.

"Lo kedinginan?" Tanya Nathan sambil memegang sebelah tangan Naya.

"I-i'm okay don't worry, gue cuma kedinginan." Jawab Naya tergagap.

"Lo masih bisa jalan? Gue rasa engga." Ucap Nathan tiba-tiba. "Naik kepunggung gue." Pinta Nathan.

"Hah? Serius? Gue masih bisa jalan kok Nath." Ucap Naya.

"Udah naik aja." Paksa Nathan dan akhirnya Naya menuruti. Nathan berjalan sambil menggeondong Naya dibelakang dan Noah mengikuti dibelakangnya.

Saat malam Naya menceritakan semuanya pada kedua kembarannya itu, dari masalah Jessica, lalu tadi Jessica menceritakan tentang teman-teman disekolah, sampai tadi ia bertemu Romeo. Naya tidak bisa memendam semua kejadian itu, ia harus bercerita bagaimanapun ceritanya, tenang saja, Nathan dan Noah bisa menjaga rahasia kok.

Triplets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang