fifty three

509 46 14
                                    

*happy reading*


Dari pagi hingga hampir siang Naya masih diatas ranjang tidurnya. Chattingan, video call, sampai acara tangis menangis pun ia masih diatas ranjang, setidaknya hal itu membuat rasa kangen Naya terhadap teman-temannya terbayar. Tidak hanya teman-temannya saja yang Naya hubungi, Zara dan Zidan pun juga, tapi karena mereka sibuk jadi hanya sebentar saja.

Sampai ia lupa kalau siang nanti ia akan pergi bersama William. Maka ia izin kepada teman-temannya untuk left chat karena ia ingin mandi dan bersiap-siap.

"Ehm, mau kemana sih?" Tanya Noah yang baru masuk kamar.

"Kepo!" Sahut Naya sambil membawa handuk dan baju untuk dibawa kekamar mandi.

"Jadi ceritanya udah move on dari Athalah." Sindir Noah pas Naya sudah diambang pintu.

"Apaain si engga!" Kesal Naya lalu meninggalkan Noah sendiri dikamar.

"Kenapa baperan banget si tuh anak." Kata Noah heran sendiri.

...

Setelah beberapa menit Naya sudah selesai dengan pakaiannya. Ia mengenakan cardigan rajut berwarna mint dan juga celana jeans kulot andalannya. Tidak lupa ia memakai sedikit make up supaya wajahnya tidak terlalu pucat.

Kebiasaan Naya jika lagi sendiri pasti gaya-gayaan didepan cermin layaknya seorang model internasional.

Noah yang baru datang dan melihat itu hanya geleng-geleng. "Ck ck ck, tuan putri, pangeran sudah menunggu anda dibawah," ucap Noah seperti seorang pengawal.

Naya terkesiap saat menyadari Noah ada diambang pintu. Ia langsung bersikap biasa saja lalu tersenyum lebar. "Okay, thank you for telling me," setelah itu ia langsung mengambil sling bag dan jaket fluffy tebalnya karena diluar sangat dingin.

Naya berhenti di ambang pintu karena Noah masih disana memghalangi jalan Naya.

"Hope you have a great trip," ucap Noah dengan manisnya, tumben banget.

Naya langsung memeluk Noah singkat sambil terkekeh. "Thank you again." Ia melepaskan pelukannya. "Erm, elo baik-baik ya dirumah sama Nathan,"

"Iya santai, yaudah cepet turun, Will udah nunggu." Ucap Noah sambil menepuk bahu Naya.

Naya turun dari tangga diikutin Noah dibelakang. Terlihat William dan Nathan sedang duduk dan berbincang di sofa. Ketika Naya turun William langsung menyambut Naya dengan senyuman manisnya.

Naya berusaha untuk tidak gugup setengah mati saat melihat Will yang sangat amat menganggumkan. Ini cowok cakepnya kebangetan, gatau lagi.

William hanya menggunakan jaket bomber hitam dengan kaos putih didalamnya dan celana jeans membuat dirinya terlihat sangat elegan.

"You look so fine," Puji William pada Naya.

Naya yang takjub melihat Will jadi tersentak saat mendengar itu. "What? Well thank you. You look more so fine too." Balas Naya membuat dirinya bersemu malu.

William terkekeh melihat Naya seperti itu "Okay we have to go now," ucap William.

"Don't do stupid thing," ingat Nathan pada Naya dan William.

Naya dan William menatap satu sama lain lalu mengangguk sambil tertawa kecil.

"Me and Will go first, byee."
"Gue sama Will berangkat dulu ya, byee." Pamit Naya pada Noah dan Nathan dengan wajah meledek.

Nathan dan Noah melebarkan matanya saat Naya meledek mereka seperti itu.

"Heh bocil awas aja lo nanti." Balas Noah saat mereka sudah keluar dari rumah.

Triplets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang