I'm sorry if you were shocked by my loud heartbeat
Look at me with those eyes from the dream.
-Y.Z.*****
Hari sudah menjelang siang ketika Yoga memilih untuk mengademkan diri di perpustakaan selepas dua sesi perkuliahan berturut-turut di pagi hari, bertukar posisi dengan Yoana yang kini sedang berada di kelasnya. Bagi Yoga ini cukup melegakan--bukannya fobia sih, hanya saja dia merasa belum terbiasa dengan fakta di permukaan yang diiming-imingi serangkaian celetukan setiap kali dia kedapatan sedang berdua dengan Yoana.
Pasalnya, Yoana benar-benar berpegang pada prinsip perihal menjadikan Yoga Pradipto sebagai distraksi. Saking niatnya, cewek itu sudah mempunyai jadwal kuliah Yoga supaya bisa mencocokkan dengan jadwalnya sendiri.
Rencananya, dia mau sering-sering berinteraksi dengan Yoga setiap ada waktu luang.
Jujur saja, ini membuat Yoga kewalahan. Fakta ini bahkan lebih mengerikan daripada berpacaran dalam artian yang sebenarnya.
Yoga spontan merasa lega sesampainya di perpustakaan yang mana sesuai fungsi harfiahnya tidak akan disalahgunakan oleh mahasiswa julid untuk kepo-kepoan. Dia segera menjamah rak bagian keuangan seperti biasa, tetapi ekor matanya menangkap sesosok familier.
Clara Zeminna. Melihatnya dari belakang seperti ini, Yoga merasakan kesamaan postur tubuhnya dengan Yoana. Tidak heran awalnya dia sempat mengira kalau mereka adalah kembaran alih-alih kakak beradik.
Ekor mata Clara secara otomatis menyambut tatapan Yoga selagi menuruni tangga portabel dengan buku referensi di salah satu tangan. Lantas, cewek itu tersenyum lebar.
"Sendirian aja ya, Ga?"
Yoga mengangguk terpatah dan kentara sekali kalau tingkahnya agak canggung. Sebenarnya bukan tanpa alasan, karena dia spontan teringat akan pengakuan Clara di kafetaria waktu itu.
"... dan kenapa lo harus jujur di saat gue udah tertarik sama Yoga?"
Clara sepertinya cukup peka untuk mengerti sebab dia turut menunjukkan gestur yang canggung di depan Yoga. Kemudian dia berdeham samar sebelum berucap, "Hmm... Yoga, soal kemaren.... G-gue...."
"Kita duduk dulu," kata Yoga. Dia mengajak Clara menempati kursi terdekat. Dipikir-pikir, spot tersebut persis di mana mereka bertemu untuk pertama kali.
Berawal dari mendapatkan cokelat dari Luna Lovandra hingga berlanjut ke sesi perkenalan singkat dengan Yoga Pradipto, Clara tidak akan melupakan peristiwa itu.
Karena kesan pertama menjadi tolok ukur penilaian seseorang dan bisa dibilang, duo Luna-Yoga menempati ruang tersendiri dalam bilik hati Clara.
Ingatan Clara seketika bernostalgia selagi dia mengikuti langkah Yoga....
Saat itu Clara sedang dikejar deadline ditambah dia harus menyempatkan waktu untuk belajar berhubung Ujian Tengah Semester tinggal beberapa hari lagi.
Entah berapa lama Clara menghabiskan waktunya di perpustakaan, yang jelas pagi itu dia melewatkan sarapan dan tahu-tahu hari sudah siang. Saat itulah atensinya terpecah. Dia melihat ada seorang cowok yang memberikan cokelat batangan pada cewek yang duduk semeja dengannya. Lebih tepatnya, cewek itu duduk menghadap dinding kaca sedangkan Clara berada di ujung.
Clara mengenalnya. Statusnya maba, tetapi dia populer di kampus berkat murah senyum dan supelnya.
Luna Lovandra. Namanya se-feminim penampilan dan tingkah lakunya. Cewek itu membuktikannya dari bagaimana dia merespons cowok random tersebut dengan senyum manis, lantas menumpukkan cokelat tersebut di antara tumpukan lain yang disusun hingga membentuk gundukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cross Over You • PHILIA [END]
Ficção GeralPlease vote if you enjoy 🌟 Genre : Young Adult, Romance, Comedy (50%), Sad (50%) (Naskah full revisi ✅) Terinspirasi dari lirik lagu The Boyz berjudul "Break Your Rules". Ini adalah seri kedua dari Love Trilogy, tentang cinta persahabatan; PHILIA (...