Chapter 17: Pergi

3.3K 634 100
                                    

~"in my final moment"

"dont forget that you have the light of two wings forming from your back"

"and if i here to call that light"

"i felt somenthing"

"...yes..."

"i'd call it hope"

~•~
.
.
.
.
.
.

(AuthorPOV)

"hm? Suara ledakan?" gumam (name)

         (Name) memberhentikan kuda nya dan menoleh ke belakang, dia seperti mendengar suara ledakan entah berasal dari mana.

"hm? Ada apa mama?" tanya rivi

"bukan apa apa" kata (name)

          Dia terdiam berberapa saat, dia ingin sekali kembali tapi mau bagaimana lagi dia harus pergi menuju ke suatu tempat.

'zeke bangun kah?' batin (name)

         Dengan berat hati (name) terpaksa melanjutkan perjalanan nya dan menuju ke arah pantai dengan segera.

        Sebelum hal buruk terjadi lagi pada mereka saat ini, apalagi (name) membawa rivi jadi dia tak mau banyak mengambil resiko.

       Sepanjang perjalanan dia sendiri tak mengerti mengapa dia merasa agak kehilangan, dia juga merasa tak enak hati.

Apahkah...

Terjadi sesuatu dengan levi?

         Tak lama kemudian mereka pun sampai di tepi pantai, terlihat ada sebuah kapal kecil yang hendak menghampiri daerah mereka.

       (Name) memberhentikan kuda nya dan dia segera turun lalu mengikat kuda nya di suatu tempat yang aman.

        Baru setelah itu dia menurunkan rivi, (name) pun menatap ke arah rivi dan bertekuk lutut di hadapan nya.

"mama?" tanya rivi

         Ia menatap rivi dan tangan nya mengelus pelan pipi anak satu satu nya ini dengan lembut.

"maaf rivi tapi kau harus pergi dari sini" kata (name)

"eh?" bingung rivi

"maaf aku harus membuatmu kembali jauh dariku" kata (name)

         Rivi terdiam, mata nya berkaca kaca sembari menatap ke arah (name) dan hal itu membuat (name) jadi sesak.

"kenapa?" tanya rivi

"ini demi dirimu" kata (name)

"mama selalu pergi! Mama tak sayang padaku!" protes rivi

         Mau bagaimana pun rivi adalah anak kecil, dia tak mengerti apa yang di lakukan oleh (name), meski ya (name) sendiri terlihat seperti orang yang gak punya tujuan.

"mama selalu pergi! Mama selalu mengabaikan aku!" kata rivi

         Rivi lebih terlihat seperti anak kecil yang di paksa dewasa lebih cepat, dia disuruh memaklumi keadaan yang saat ini terjadi.

         Padahal di usia nya yang seperti ini dia seharusnya tak merasakan hal ini, semenjak dulu rivi selalu menahan perasaan nya sendiri.

        Sedangkan (name) seakan tak peduli dengan apa yang di rasakan oleh rivi, makanya sekarang rivi memberontak.

The Light Of Two Wings (Attack On Titan X Reader)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang