~"in my final moment"
"dont forget that you have the light of two wings forming from your back"
"and if i here to call that light"
"i felt somenthing"
"...yes..."
"i'd call it hope"
~•~
.
.
.
.
.
.(AuthorPOV)
(Name) membuka gorden rumah nya dan dia juga akan memulai pagi nya yang sangat membosankan ini.Ia segera membersihkan diri dan menggunakan baju biasa layaknya wanita wanita pada umumnya hanya saja dia memakai jubah kecil.
Dengan dandanan seperti itu tentu saja takkan ada orang yang sama sekali menyadari siapa dirinya sebenarnya.
Di tambah sekarang juga lebih mementingkan urusan di dalam dinding mengenai penyerangan zeke itu di bandingkan dirinya sekarang.
Ia memutuskan keluar rumah sembari membawa tas berisi keperluan nya, (name) juga bertingkah layaknya orang dalam dinding pada umunya.
Matanya menatap ke sekitaran bangunan disini yang menampakan sedikit perubahan karena ada pembangunan ulang.
Tapi bangunan disini tidak se bagus yang berada di luar dinding, kurang lebih orang dalam dinding masih terlalu kuno.
"raja nya sudah berganti menjadi ratu ya" kata (name)
(Name) menghela nafas berat, dia pun memutuskan untuk melewati gang saja agar lebih cepat menuju ke tujuan nya.
Ketika belok dia hendak di pukul oleh seseorang, namun untung saja (name) masih bisa menahan pukulan itu.
"kau rupanya ada disini" kata mikasa
"apa yang kalian inginkan?" tanya (name)
(Name) melihat juga di sana ada hanji, eren dan armin yang berada di sana sengaja tengah menunggunya lewat.
Mikasa melemahkan kekuatan tangan nya dan (name) pun perlahan melepaskan pegangan tangan nya.
"mari kita bicarakan ini perlahan, jangan langsung pada intinya" kata hanji
"maaf aku bukan tipe orang yang bisa mempercayai perkataan orang lain" kata (name)
"tapi percayalah kami takkan mengkhianatimu" kata hanji
"ya! Kami takkan dengan mudah nya membuat kepercayaanmu gundah" kata armin
Tapi sepertinya itu tak berlaku bagi (name), sekalinya dia ragu maka dia akan terus mempertimbangkan apapun perkataan orang itu.
"sebelumnya apa yang kalian inginkan dulu, aku mungkin bisa mempertimbangkan nya" kata (name)
"sudah ku bilang, kita tak ingin membicarakan nya lebih aw--" kata hanji
"kalau begitu aku tak bisa percaya'' kata (name)
Hanji dan armin saling berpandangan satu sama lain, berbicara dengan seseorang yang sudah pernah di khianati itu sangat sulit.
Ya wajar sih pasti dia pernah merasa sangat tersakiti makanya dia takkan pernah mau mempercayai orang lain.
"baiklah kami ingin bicara mengen--"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Of Two Wings (Attack On Titan X Reader)✅
FanfictionKetika hidup (name) yang tenang berubah dengan kebobrokan dunia luar dan dalam dinding harus terganggu karena pasukan SC yang terus menerus mengincarnya Orang tuanya yang bilang kalau dirinya spesial namun (name) menganggap nya kalau hal itu adalah...