~3~

1.6K 141 242
                                    

Sebulan telah berlalu sejak (Name) mengaku pada Kanao tentang penyakitnya. Tapi, bukannya lebih baik, hanahaki (Name) semakin menjadi-jadi.

Hingga suatu hari, gagak milik (Name) memanggilnya untuk misi.

"(Name) Kazehana.... Ada misi, kwaakk! Kwaak!!" –gagak

"Ah iya, chotto matte.... Aku mau ambil nichirin", ucap (Name) lalu berlari menuju kamarnya dan mengambil nichirin.

"Uhukk! Uhukk! Oh ayolah, jangan terbatuk dulu.... Aku harus misi", ucap (Name) sambil tetap berlari mengikuti gagaknya menuju tempat misi.

Sepanjang jalan, (Name) hanya menahan kelopak bunga yang mau keluar dari tenggorokannya. Lama-kelamaan, kelopak itu seperti memaksa keluar dan menampilkan kelopak carnation kuning dan darah.

(Name) cepat-cepat membuang kelopak itu dan menghapus bekas darah di bibirnya agar taka da yang tau. Tak lama, ia sampai di tempat misi. Dia tidak sendirian, ada Sanemi

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dan Kanae juga Shinobu.

(Name) yang awalnya mau tersenyum ceria, berharap ia hanya berdua dengan Sanemi pun langsung menghilangkan senyumnya.

"Ara-ara~... (Name)-chan, kau sudah sampai ^^?" –Kanae

"H-Ha'i.... nee-san", (Name) menampilkan senyumnya lagi. Lebih tepatnya terpaksa agar kakaknya ini tidak tau yang ia rasakan sekarang.

"Kuso onna, kau sangat lambat! Jika kau datang lebih cepat, aku pasti tidak lelah seperti sekarang!!", bentak Sanemi.

"Shinazugawa-san! Jangan membentak (Name)!", teriak Shinobu membela (Name). Tampaknya Shinobu tau suasana hati (Name) yang kurang baik.

"Tsk! Ayo kita pergi, Kanae", kata Sanemi langsung menggandeng tangan Kanae meninggalkan Shinobu dan (Name).

"Shinobu..! (Name)-chan! Ayo kesini~!" –Kanae

"Ha'i, nee-san!! Kami menyusul! (Name), ayo kita ikuti mereka", ucap Shinobu pada (Name).

(Name) tampak seperti menahan tangisnya, terlihat dari tubuhnya yang gemetar. Bukan karena dibentak, dia sudah biasa dibentak Sanemi. Tapi.... Bagaimana ia menggandeng tangan Kanae tepat di depan matanya itulah yang membuatnya menahan sakit di dadanya.

"Ne, (Name), semua akan baik-baik saja.... Kau tau Shinazugawa-san memang pemarah kan? Saa, ayo kita jalan sama-sama^^" –Shinobu

"Hmmm.... Ayo", gumam (Name).

Shinobu akhirnya berdampingan dengan (Name) dan mengajaknya mengobrol untuk mengurangi ketegangan.

"(Name).... Bulan lalu sepertinya kau meminjam buku dari perpustakaan, buku apa itu?" –Shinobu

"Hanya.... Sebuah buku, dengan sampul hitam" –(Name)

"Ah yang ada gambar bunga carnantionnya itu kan? Apa itu menarik? Dulu nee-san membelinya untukku, tapi aku belum pernah membacanya" –Shinobu

"Cukup menarik.... Ada banyak penyakit yang ditulis" –(Name)

'Termasuk yang sekarang kualami....', lanjut (Name) dalam hatinya.

"Ara~.... Penyakit seperti apa? Aku ingin tau" –Shinobu

"Shinobu......" –(Name)

"Ya~?" –Shinobu

花は木 乙女 (Hanahaki Otome) || Sanemi Shinazugawa x Female! ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang