~17~

1.4K 84 155
                                    

Bertahun-tahun sudah dilalui. Tidak terasa bagi Sanemi dan (Name), keduanya sudah berpacaran sampai (Name) lulus kuliah dan kerja alias 5 tahun lebih. Semuanya sudah dilalui, momen manis, sedih dan pnuh emosi. Untung saja hubungan mereka masih lancar, apalagi mereka sering bertemu di tempat kerja. Ya, (Name) menjadi guru SD di Sekolah Kimetsu. Katanya dia suka anak-anak, jadi dia ngajar disana. Walhasil ketemu Sanemi terus meski beda gedung.

Saat ini keduanya berjalan bergandengan tangan di tepi danau, menikmati angin sore dan langit senja.

"Kita mau kemana?", tanya (Name).

"Ke rumahku kok, sabar ya (Name)...", jawab Sanemi mengelus pelan rambut (Name) sambil tersenyum.

"Iyaa iyaa...", wajah (Name) memerah. Entah kenapa, meski mereka sudah lama berpacaran tapi (Name) masih saja malu kalau Sanemi mengelus rambutnya atau memeluknya.

Fyi, Sanemi akhirnya memutuskan membeli rumah setelah menabung bertahun-tahun. Kalau ditanya alasannya dia pasti jawab, "Kan mau nikah, nanti ada anak tidur dimana?".

Keduanya akhirnya sampai di rumah Sanemi dan masuk ke rumah.

"Tadaima...", kata Sanemi.

"Okaeri, aniki... hee, (Name)-san sudah datang?", tanya Genya. Sanemi hanya mengganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Kalau begitu... nikmati waktu kalian, aku mau ke rumah Zenitsu ada file yang harus kuambil. Ittekimasu~...", Genya melambaikan tangan pamit pada Sanemi dan (Name).

"Umm... Hati-hati di jalan, Genya-kun~", kata (Name) membalas lambaian tangan Genya.

"Mau menonton film? Aku mau masak dulu", tawar Sanemi.

"Hee... aku bantuin Sanemi-san aja...", baru (Name) mau berdiri, badannya langsung ditahan sama Sanemi di sofa ruang tamu.

"Iie.... Kamu istirahat disini, aku punya kejutan untukmu... jadi kau tidak boleh melihatnya" –Sanemi

(Name) awalnya sedikit cemberut, tapi akhirnya dia mengalah dan memutuskan untuk menonton film di ruang tengah sementara Sanemi di dapur.

.

.

.

"Bosan juga.... Sudah mau jam 7 malam dan aku tidak bisa ke dapur karena dia memaksaku", keluh (Name) sambil menekan remote tv, menggonta-ganti acara karena bosan.

"(Name).... Kau bisa ke dapur sekarang~", kata Sanemi dari arah dapur.

"Ha'i~~....", (Name) melangkahkan kakinya dan berhenti untuk menatap meja makan penuh kekaguman.

Meja makan dengan taplak putih, makanan yang sudah tersaji rapi diatasnya dilengkapi lilin.

"Bagaimana? Kau suka?", tanya Sanemi.

"Ya, aku suka... gomen, kau jadi repot-repot menghias meja makan seperti ini. Padahal makan malam biasa juga tidak masalah untukku", (Name) terkikik kecil.

"Aku tau kau tidak terlalu menyukai tempat ramai, jadi kurasa tempat seperti ini lebih privat dan menenangkan untukmu", balas Sanemi sambil menarik kursi untuk (Name) duduk.

"Arigatou...." –(Name)

"Ayo kita makan, maaf membuatmu menunggu makan malam" –Sanemi

"Aku berhenti mengeluh setelah melihat meja makannya" –(Name)

"Ittadakimasu~", keduanya makan dengan tenang sambil berbincang ringan ditemani terangnya lilin di meja makan.

Setelah makan...

花は木 乙女 (Hanahaki Otome) || Sanemi Shinazugawa x Female! ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang