Pertarungan masih berlanjut, Sanemi dan Kanae masih menghadang Douma. Sedangkan (Name) masih diobati Shinobu.
"Shinobu.... Aku sudah mendingan. Biarkan aku bertarung juga....", ucap (Name) pelan.
"Kau yakin??" –Shinobu
"Hnn..... aku yakin", (Name) bergegas mengambil nichirinnya dan berlari ke arah pertarungan.
Srat!
Tubuh Kanae tersayat oleh kipas milik Douma, sekarang ia jatuh terduduk dengan perut yang berdarah.
"Kanae/Nee-san!!!!"
Sanemi semakin membabi buta melihat teman– umm... kekasihnya(?) yang terluka karena Douma. (Name) yang kini membantu Kanae bahkan dapat merasakan bahwa Sanemi sangat marah sekarang.
"Nee-san..... tolong atur pernapasanmu sebentar, Shinobu akan mengobatimu", ucap (Name) dengan mata berkaca-kaca.
"Ha'i.....", lirih Kanae.
"(Name), tolong bantu Shinazugawa-san! Aku akan mengobati nee-san!", ucap Shinobu yang dijawab dengan anggukan dari (Name).
(Name) berlari ke arah Sanemi dan membantunya melawan Douma. Menjelang pagi, Douma memilih kabur karena sinar matahari akan membakarnya. Meninggalkan Sanemi yang berdarah sana-sini dengan mata yang melotot kesal.
"KEMARI KAU ONI BAJINGAANN!! BERANINYA KAU MENYAKITI KANAEE!!!", teriaknya pada Douma. Yah meskipun ia tau akan sia-sia karena Douma sudah menjauh.
(Name) hanya menatap Sanemi dengan tatapan sayu, sedikit iri dengan sikap Sanemi yang berbeda karena ada yang menyakiti Kanae. Darah menetes deras dari perutnya. Luka yang sempat dijahit Shinobu terbuka lagi. Rasa gatal di tenggorokannya kembali datang, membuat (Name) mengutuk rasa sakit ini karena datang di saat napasnya tersengal-sengal.
"Uhukk! Uhuk!! Uhuk!", kali ini tiga kelopak carnation dengan noda darah.
Tubuh (Name) perlahan oleng dan ia terjatuh ke tanah karena kehilangan banyak darah. Tangannya masih menggenggam erat tiga kelopak yang tadi ia muntahkan.
***
(Name) membuka matanya dan ia hanya melihat kegelapan di sekelilingnya.
'Apa aku sudah mati?', batin (Name).
Sekarang ia berada di rumah perbudakan tempat dulu ia bertemu Kanao, ia hanya melihat dirinya yang masih sangat kecil dipukul dan dilempar hanya karena tidak menurut.
Matanya menatap iba dirinya sendiri. Bahkan hingga sekarang, ia masih mengingat rasa dari ketidakbebasan itu. Tiba-tiba ia berpindah menuju saat ia menjadi saudari angkat Kanae dan Shinobu bersamaan dengan Kanao. Ia melihat ingatannya saat pertama kali ia melihat Sanemi yang mau berobat disana.
(Name) dapat melihat Sanemi yang memang kasar kepada siapapun, termasuk pada dirinya. Ingatannya kini berpindah ke hari dimana oyakata-sama memutuskan dia untuk tinggal di rumah Sanemi dan menjadi tsugukonya. Hati (Name) sangat senang hari itu dan ia merasa ada rantai dan belenggu yang terputus di hatinya. Dia sedikit bebas.
Dan sekarang ingatannya berpindah pada hari ia pertama terkena hanahaki. Dadanya terasa sakit dan napasnya tercekat sekarang. Air mata merebak dari pelupuk matanya melihat Sanemi yang benar-benar pergi ke Cho Yashiki untuk bertemu Kanae. Meninggalkan dirinya sendiri yang batuk-batuk karena menahan perih di dadanya. Di hari itu, ia sempat bingung kemana perginya Sanemi dan memutuskan untuk mencarinya ke Cho Yashiki. Karena ia tau shisho nya hanya akan pergi ke Cho Yashiki untuk bertemu Kanae.
Namun, itu adalah pilihan yang salah.
Ia mengintip dari balik pintu dan yang ia lihat adalah Sanemi yang memeluk Kanae karena rasa senangnya memakan masakan Kanae.
KAMU SEDANG MEMBACA
花は木 乙女 (Hanahaki Otome) || Sanemi Shinazugawa x Female! Reader
Lãng mạnBunga-bunga ini indah... Tapi mereka juga membuatku sulit bernapas.... Apakah mencintaimu adalah sebuah kesalahan?? Apa selama ini kau tidak sadar? Aku mencintaimu, dalam diam..... Ne, Sanemi-sama.... oshiete kudasai - (Name) Kazehana