(Name) ingin cepat-cepat melihat nee-san nya sadar, tapi hatinya bilang lebih baik mencari udara segar dulu. Dan disinilah (Name), berjalan menyusuri engawa Cho Yashiki sambil menatap sinar bulan yang menenangkan.
"Fyuuh..... sudah saatnya aku melihat nee-san, ayo (Name)... kau harus menyiapkan dirimu, apapun yang Shinazugawa-sama lihat dan katakan, kau harus kuat", gumam (Name) menyemangati dirinya sendiri.
Kakinya melangkah pelan menuju kamar Kanae....
Tuk! Tuk!
"Sumimasen..... aku boleh masuk?" –(Name)
"Ara~... masuklah, (Name)" –Shinobu
Srak!
(Name) tersenyum kecil dan sedikit menangis haru melihat Kanae yang sudah sadar.
"Nee-san, aku hanya ingin bersyukur kau sudah sadar" –(Name)
"Arigatou atas doanya, (Name)-chan" –Kanae
"Kukira kau berdoa agar Kanae mati" –Sanemi
Tentunya (Name) terkejut dengan perkataan Sanemi yang tajam. Shinobu melotot pada Sanemi yang tampak acuh tak acuh, sedangkan (Name) menahan tangisnya dan menahan rasa sesak napas yang sedari tadi sudah menyerangnya.
"Aku..... mau keluar cari udara dulu, aku permisi, Kanae-nee, Shinobu, Shinazugawa-sama", (Name) mundur perlahan dan keluar ruangan. Setelah agak jauh dari kamar Kanae, air matanya mengalir deras mengiringi derapan kakinya yang berlari cepat menuju taman. Tempat biasa ia merenung sendirian.
"Hikssss..... hiksss..... dia bilang.... Seperti itu...hikss", racau (Name) sambil terisak di dahan pohon sendirian.
"(Name), kenapa kau menangis?", Kanao tiba-tiba muncul dan langsung duduk disamping (Name).
"Kanao....." –(Name)
"Apa ini karena Shinazugawa-san?" –Kanao
"Ya, begitulah.....", kata (Name) lesu.
"Kenapa?" –Kanao
"Aku tadi datang ke ruangan nee-san.... Kau tau aku setiap malam berdoa agar nee-san sadar... tapi dia... hiksss...... malah menuduhku berdoa agar nee-san mati..hikssss" –(Name)
"Sabar.... (Name), sudah kubilang padamu...kau harus mencoba melupakan perasaanmu" –Kanao
"Aku....tidak bisa uhuk!!", empat kelopak dengan darah, kemarin tiga kelopak.
"(Name)!", Kanao mengusap punggung (Name) pelan agar dia tidak terbatuk lagi.
(Name) sudah tidak terlalu menangis, tapi masih sesenggukan.
"Ara~... bisa kau ceritakan kenapa kelopak bunga itu keluar dari mulutmu....(Name)?"
Shinobu datang tanpa hawa kehadiran dan membuat (Name) juga Kanao terkejut.
"Shisho/Shinobu"
(Name) akhirnya menceritakan semuanya pada Shinobu. Dari situ Shinobu baru tersadar, penyakit yang ia kira hanya fantasi benar-benar terjadi pada (Name). Ia ingat (Name) bertanya padanya sebelum misi berempat tempo hari, namun dia tau sebenarnya (Name) tidak ingin banyak orang tau masalahnya.
"Aku menyukai Shinazugawa-sama.... Tapi dia kan pacaran dengan nee-san...aku bisa apa, Shinobu? Kau tau dia selalu kasar padaku.... Tapi aku terlalu buta dengan hatiku, tidak perduli berapa banyak ia menyakitiku, aku tetap menghormatinya sebagai shisho ku dan mencintainya sebagaimana perasaan perempuan pada laki-laki, sampai penyakit ini membuatku menderita semakin bertambahnya hari" –(Name)
***
Sanemi berjalan keluar melintasi taman, hatinya sangat lega Kanae sudah sadar dan sekarang ia mau pulang. Tidak peduli dengan (Name), pikirnya toh mungkin dia akan menginap di Cho Yashiki.
"Aku menyukai Shinazugawa-sama.... Tapi dia kan pacaran dengan nee-san...aku bisa apa, Shinobu? Kau tau dia selalu kasar padaku.... Tapi aku terlalu buta dengan hatiku, tidak perduli berapa banyak ia menyakitiku, aku tetap menghormatinya sebagai shisho ku dan mencintainya sebagaimana perasaan perempuan pada laki-laki, sampai penyakit ini membuatku menderita semakin bertambahnya hari"
Sanemi sedikit tertarik untuk menguping siapa yang berbicara tentang dirinya...
Penyakit? Suka? Tapi siapa?
Batin Sanemi terus bertanya.
Kakinya melangkah perlahan tanpa suara, menuju tempat orang-orang berbincang tadi.
Sampai akhirnya ia sadar suara siapa yang sejak tadi berkata bahwa ia menyukai Sanemi.
.
.
.
.
.
(Name), (Name) Kazehana.
Dia terkejut tapi memilih untuk tetap mendengar apa yang sebenarnya terjadi.
"Aku tidak tau kau memendam rasa untuk Shinazugawa-san, sejak kapan kau menyukainya?" –Shinobu
"Sejak.... Mungkin tiga tahun yang lalu" –(Name)
'Tiga tahun!?', batin Sanemi.
"Jadi hanahaki itu sudah terjadi selama tiga tahun?" –Shinobu
"Iie..... itu sejak tujuh bulan yang lalu....." –(Name)
Hanahaki....
Setau Sanemi, Kanae pernah menceritakan padanya kalau itu adalah penyakit yang disebabkan karena menahan perasaan pada seseorang dan mengakibatkan tumbuh kebun bunga dalam paru-parunya. Penyakit ini menyebabkan si penderita sulit untuk bernapas.
Sanemi pikir ini ada kaitannya dengan (Name) yang pingsan sambil menggenggam kelopak carnation kuning becampur darah.
"Kenapa kau tidak mengobatinya saja, (Name)?" –Kanao
"Aku tidak bisa.... Hanya ada dua cara untuk menyembuhkannya, tapi aku menolak semua cara....." –(Name)
'Dua cara?' –Sanemi
"Memang cara apa saja?" –Shinobu
"Satu..... aku harus mengangkat kebun bunga ini dengan operasi, tapi seluruh ingatanku tentang Shinazugawa-sama akan terhapus.... Atau pilihan kedua, membuatnya membalas perasaanku....
Baik pilihan pertama dan kedua, aku tidak bisa, Shinobu... aku tidak ingin melupakannya dan aku tidak ingin menyakiti hati nee-san" –(Name)
Shinobu terkejut dengan penuturan (Name), apakah semenderita itu untuk mencintai seseorang? Apakah sesakit itu hingga harus terjadi pada (Name)?
Begitu juga Sanemi yang tak habis pikir dengan tsuguko nya ini, bisa-bisanya ia menahan sakit hati sendirian dan tetap tersenyum bahkan pada Sanemi dan Kanae. Tak tahan dengan ini semua, Sanemi lebih memilih pergi dari sana dan pulang, melupakan semua pembicaraan yang ia dengar sedari tadi.
"Nee, mungkin kita lanjut berbincang besok saja, ini sudah malam... kalian pasti mau istirahat....
Arigatou Kanao, Shinobu.... Mau mendengarkan ceritaku" –(Name)
"Bukan apa-apa kok (Name)... kami senang kau sudah sedikit lebih terbuka dibanding sebelumnya", kata Shinobu sedangkan Kanao mengangguk membetulkan perkataan Shinobu.
(Name) tersenyum kecil dan akhirnya ketiganya menuju kamar masing-masing. Karena (Name) tau Sanemi pasti sudah pulang meninggalkannya di Cho Yashiki.
"Hari esok pasti berat, berjuanglah (Name)", gumam (Name) sebelum akhirnya tertidur.
***
Yoho~....
Ketemu lagi kita.... ^^
Semoga chap berikutnya bawang :")))
~Azu~
KAMU SEDANG MEMBACA
花は木 乙女 (Hanahaki Otome) || Sanemi Shinazugawa x Female! Reader
RomanceBunga-bunga ini indah... Tapi mereka juga membuatku sulit bernapas.... Apakah mencintaimu adalah sebuah kesalahan?? Apa selama ini kau tidak sadar? Aku mencintaimu, dalam diam..... Ne, Sanemi-sama.... oshiete kudasai - (Name) Kazehana