Pipipipippp!!
"Pak Junet buka gerbangnya cepetan" ucap Zayn itu tak sabaran
"Eh eh eh iya den"
Setelah memarkirkan motornya asal, Zayn itu langsung berjalan sambil sedikit berlari memasuki sekolah
Brakk!!
Pintu UKS terbuka dengan kasar, menampilkan seorang lelaki dengan kondisi urak-urakan namun tampan
"Astajim, ssh jangan berisik bambang, nanti El bangun" ucap Musda
Zayn hanya melirik musda sekilas "Minggir" ucapnya lalu duduk di tempat Musda duduk
"Yang lain kemana, tumben"
"Tadi Bu Diah nyuruh mereka semua buat masuk ke kelas karna mau UHA" jelas musda
"Trus lo gak ikut ulangan?"
"Gue jagain El"
"Ada gue"
"T-tapi" ucapan Musda terhenti kala melihat mata Zayn yang mengisyaratkan "ada gue tenang"
"Mmm yaudah gue titip Aurel ya, jagain jangan diapa-apain" ucap Musda Lalu melenggang pergi
Tiga puluh menit setelah Musda keluar akhirnya Aurel siuman, ia masih menyesuaikan bias cahaya yang menerpanya "Euunggh" matanya menjalar menelusuri ruangan
Ia nampak terasa asing dengan benda hangat di telapak tangan kanannya
Seketika matanya membola melihat Zayn yang tengah tertidur pulas sembari menautkan tangannya dengan tangan Aurel
Degg
Aurel langsung terduduk "Lo ngapain di sini??" Ucapnya spontan menarik tangannya "Aawwssh"
"Hati-hati dong El" ucap Zayn hendak meraih tangan Aurel
"Gue tanya ngapain lo kesini?!!" Aurel sedikit menaikkan oktaf suaranya
"Gue?? Ya nemenin lo lah"
"Gue gak butuh, Makasih. Pintu keluar disana" ucapnya memperlihatkan lintu keluar
Zayn tersenyum "Iya gak perlu di tanya juga gue udah tau"
"Truss tunggu apa lagi? Sana keluar"
"Nunggu apa lagi?? Sana keluar" ulangnya dengan suara yang lebih tinggi
"Nunggu lo" ucap pria itu lalu menyentil kening Aurel
"Iiih Zayn, yebelin banget sih" ucap Aurel lalu turun dari brankar
"Eeh mau kemana??"
Tak ada jawaban, Zayn memilih mengikuti Aurel lalu menahannya saat hendak membuka pintu lokernya
"Apa sih Zayn mau lo tu apa?"
"Lo kenapa sih gak pernah sekalipun buka hati lo buat gue? Setidaknya kalo bukan hati perasaan aja deh, kalaupun lo gak bisa dengan itu, ngeliat gue ada buat lo aja udah cukup buat gue El"
"O" ucapnya singkat padat dan jelas sangat menyebalkan, lalu melenggang pergi begitu saja
"Astagaaa itu cewe atau apasih?? Nyebelin banget, tapi kenapa gue sayang ya?" Herannya lalu mengejar Aurel yang sudah terlewat jauh
"El!!" Wanita itu tidak menggubris tapi Zayn kembali memanggil lalu meraih tangannya
"ELL!!"
"Apasih Zayn? Sakit tau gak" ucap Aurel
"Eh sorry sakit ya, makanya diem dulu"
Aurel tidak peduli ia lebih memilih pergi "Zayn sumpah lo bego banget sih, ini toilet cewe, ngapain coba lo masuk" jengah Aurel lalu mendorong Zayn keluar
Setelah beberapa menit, Aurel keluar dengan seragam yang sudah melekat ditubuhnya
"Lama banget sih El"
"Bacot" Ia pun berjalan tanpa menghiraukan Zayn
"Lo balik ama gue"
"Gak. Gue bawa mobil"
"Lo gak bisa nyetir ege, tangan lu tu, lagian tadi sahabat lo ngasih gue tanggung jawab dan amanah, buktinya tas lo ada sama gue sekarang" ucap Zayn sembari mengangkat tas Aurel
"Gue bisa sendiri"
"Gue gak terima penolakan"
"Bodo"
Mereka pun sampai di parkiran
"Kunci mobil ama tas gue sini"
"Gue yang nyetir ya"
"Gue bisa Zayn"
Zayn berdecak, tanpa babibu ia menggendong Aurel ala Brydal style kemudian mendudukkannya ke mobil
"Zaynn!!" Pekiknya
Untung suasana sekolah sudah sepi, karna bel pulang sudah bunyi 1 jam yang lalu
Tapi tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang melihat tak suka adegan tersebut
🌵🌵🌵
"Muka lu jangan ditekuk gitu dong El, makin cantik tau nanti gue khilaf gimana?" ucap zayn
"Bacot lu zayn"
"Bicit li ziyn" ejek Zayn
"Diem lu"
"Diim li" ejeknya lagi
"Aaarrggh" Aurel sangat frustasi berada satu mobil dengan Zayn, ia memutar musik agar volumenya mampu menelan suara Zayn
I want you to the Bone~
Cause I want you to~
Take me fall~
I'm falling~Hanya suara musik yang mengiringi perjalanan mereka melewati kemacetan Ibu kota, mengingat ini sudah jam pulang kerja
Karena perjalanan yang cukup memakan waktu, Aurel tertidur hingga tak sadar kalau ia sudah sampai di rumahnya.
Zayn tak tega membangunkan Aurel, ia pun memilih menggendong Aurel memasuki rumahnya
Sesampainya di dalam, Zayn masuk di kamar yang ia duga adalah kamar milik Aurel, kemudian membaringkannya di kasur
Zayn yang sudah sangat lelah pun memilih tidur di sofa yang ada dikamar Aurel, tak sanggup lagi untuk berjalan
🌵🌵🌵
"Aaa" teriakan itu membangunkan Zayn
"Lo ngapain gue??" Seketika otak Aurel blank, hingga fiktor pun tak lepas dari otaknya
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
unclear life
Teen FictionPerasaan sedih bahagia yang lo alami itu manusiawi. Tapi pernah gak sih, lo ngerasain hampa tak berujung sampe-sampe perasaan sesak datang tanpa aba-aba dan tanpa tanda-tanda?? Hmm, Mungkin iya dan mungkin juga enggak bagi lo. Tapi kalau dia mungkin...