pemberian

12 3 0
                                    

"Yah it's oke lah Z-zayn?" Aurel kaget kala melihat pemuda yang menabraknya ternyata Zayn

"El, ngapain disini?" Tanya Zayn

"Oh I-itu gue lagi-" ucapannya terpotong oleh kedatangan seseorang yang langsung menggandeng tangan Zayn

"Yah udahlah babe dia ngapain disini gapenting juga kan buat kamu, mending sekarang kita masuk, aku udah laper nih"

"Oh Iya, buat Hp Lo yang kentang itu Zayn gak bisa tanggung jawab soal ini, semua real kesalahan Lo karena jalan gak pake mata" ucap Chealsy

"Yang minta tanggung jawab siapa? El gak bilang dan gak minta" ucap Alby yang juga baru datang

"Yap, dan kayanya lo keliru deh Chel, dimana-mana orang kalo jalan itu pake kaki atau mata Lo ada dikaki ya? Pantes Lo cuma bisa lihat rendah semua orang" ucapnya lalu melenggang pergi

"Jaga mulut Lo anjing" kata Chealsy menunjuk Aurel

"Muka sama sikap lo berbanding terbalik banget ya" Alby juga berlalu dari hadapan Zayn dan Chealsy, menyusul Aurel yang kini sudah berada di mobilnya

Zayn juga pergi meninggalkan Chealsy yang diam melamun, saat tersadar dari lamunannya ia pun menyusul Zayn masuk ke restoran

🌵🌵🌵

"Mata kamu kenapa?"

Misha yang bertanya sembari tertawa mengejek dapat membuat suasana menjadi tidak setegang bayangan aurel saat dikamar tadi

"Mata?" Tanyanya kembali seakan tidak tahu menahu tentang kondisi matanya

Misha hanya mengangguk sembari meletakkan sarapan pagi didepan anaknya

"Nonton drakor lagi?"

Aurel diam tak menjawab, ia memilih memakan sarapannya dengan melamun

"Ih kamu ditanya kok diam aja"

Aurel pun tersadar dari lamunannya "Ah iya Mah semalam Aurel kebangun truss gak bisa tidur jadi nonton aja deh hehe"

"Jangan sering-sering begadang nya, gak baik loh buat kesehatan" Misha berdiri dari duduknya kemudian meraih tasnya kemudian berlalu pergi

"Loh Mah kok El ditinggal?"

"Tadi temen kamu yang waktu itu minta izin ke mama nelfon, dia bilang kalau kalian udah janjian berangkat bareng, yaudah Mama udah telat Mama duluan ya" jelas Misha lalu bayangannya pun sudah tak terlihat lagi

Suara klakson mobil berbunyi tak lama setelah kepergian Misha

Aurel yang sudah siap dan sedang berada didepan rumah pun menengok siapa yang telah membunyikan klakson itu

Aurel masuk kedalam mobil tersebut tanpa sepatah kata pun dan tak membuka suara ketika mobil itu mulai melaju

Memecah keheningan Zayn berdehem

"Khm"

Tapi Aurel tak meliriknya sama sekali, ia pun memberikan paper bag kepada Aurel yang mengangkat kedua alisnya kemudian matanya menunjuk ke paper bag tersebut, menanyakan apa ini?

"Buka aja"

Aurel pun membuka paper bag itu, isinya kotak handphone ternama berlogo apel gigit keluaran terbaru

"Buat apa? Pamer?" Tanyanya suudzon

"Bukan! Itu buat lo"

Aurel mengernyit tak paham

"Sebagai ganti karna hp lo yang gue rusak waktu itu"

"Makasih tapi gak usah" katanya lalu memberikan paper bag itu kembali ke Zayn

"Gue ikhlas" Zayn kembali menyodorkan paper bag itu ke Aurel

"Makasih tapi gue gak mau"

Aurel kembali menyodorkan paper bag itu tapi Zayn menahannya agar tetap berada di pegangan Aurel

"Udah El ambil aja"

"Tapi gue gak mau"

"Ya kenapa gak mau?"

"Ck batu banget sih, gue bilang nggak ya ngga"

"Tapi alasannya apa?"

"Hp gue masih bagus, masih bisa gue pake"

Bohong, Aurel berbohong kalau handphone nya masih bagus dan masih bisa ia gunakan, ia hanya enggan menerima pemberian lelaki itu, karna pasti Chealsy akan mempermasalahkannya, dan ya Zayn pemuda itu bisa menebak pikiran Aurel

"Apa ini karena Chealsy?"

Aurel hanya terdiam lalu menggeleng pelan

"Gue tau lo gak bisa nerima ini karena dia kan? El, gue beli ini karena gue ikhlas lahir batin, gue mau tebus kesalahan gue karna udah rusakin hp lo"

"Tapi gue gak bisa"

"Lo gak usah mikir macem-macem, yang jelas gue beli ini buat lo dan gue gak terima penolakan"

Aurel merasa berat untuk menerimanya, ini bukan barang murah

"Sorry Zayn gue tetep gak bisa terima ini"

Aurel mengembalikan paper bag itu lalu keluar dari mobil Zayn dan masuk ke sekolah

Zayn memukul stir mobil nya untuk menyalurkan kemarahannya, ia stres untuk menghadapi wanita itu, wanita itu sangat susah untuk dibujuk

-TBC-

unclear lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang