it's me

20 6 0
                                    

Aurel keluar dari ruang guru dengan wajah datar namun terkesan sinis langkahnya menuntunnya ke kantin

Sepanjang perjalanan pikirannya berkecamuk, "Kenapa masalah hidup gue gak ada abis-abis nya?"

"Orang berduit dan berkuasa emang bisa ngebungkam kaum rendah kaya gue, tapi apa pernah mereka mikir gimana perasaan orang yang ada diposisi ini??"

"Mereka cuman bisa bilang sebuah ketidak sengajaan, dasar bulshit" batinnya

Setibanya di kantin Aurel menarik kursi dengan kasar "Ya ampun El, lo bisa nggak lembut dikit kasian kan kursinya dikasarin" ucap Lilu mengelus-elus kursi itu

"Lo kenapa sih?? Pak Wahid bilang apa tadi?" Tanya Musda

"Gue gak mau bungkam dengan ketidak adilan, ini sebuah penindasan yang harus gue balas" batin Aurel

"EL!! Jawab napa" sentak Musda tak mendapat jawaban dari El.

"Ah apa?"

"Tadi Pak Wahid bilang apa?"

"Oo itu tadi itu-" Aurel menjelaskan apa yang dialaminya di ruang guru

"Gila masa kejadian gini cuman minta maaf? Haha seenggaknya skorsing kek?" Sewot Mila

"Tenang aja, kalo pihak sekolah emang gak ngasih konsekuensi. Lett me give my pleasure" ucap aurel dengan senyumnya

Seketika mereka heboh dan memukul-mukul meja layaknya sebuah drum

"Yeaaay, El yang dulu balikk guyss" seru mereka

"Siapa nih yang balik?" Tanya Haider menaik turunkan alisnya

"Debu jalanan gak usah kepo" sarkas Mila

"Debu jalanan emang bisa kepo Mil?" Tanya Lilu dengan polosnya

"Astaga Lilu, bisa nggak sih jaringan lu diganti ke 4G aja?" Sontak mereka semua tertawa

"Jadi kita boleh gabung gak?" Tanya Afreen sembari memetik senar gitarnya

"Boleh dong, sini duduk. Eh wait, Feroz pesenin makanan buat kita ya" suruh Mila dengan puppy eyes

"Kok gue? Yang lain ah"

"Udah Fer lu nurut aja sih" ucap Zayn

"Yaudah, bareng Musda tapi ya" Feroz menarik Musda "Makanannya samain aja nanti gue bingung lagi kalo beda-beda" kata Feroz yang di balas anggukan

"Zayn sayang" Chealsy yang tiba-tiba duduk bergelayut dilengan Zayn membuat semua orang memasang wajah tak suka

Feroz juga Musda yang baru saja memesan makanan pun dibuat jijik melihat tingkah Chealsy

"Ngapain lo kesini?" Tanya Aurel menggebrak meja

Musda pun menarik paksa Chealsy agar berdiri dari duduknya "Pergi ga lo"

"Ck ih apaan sih sakit tau" Chealsy kembali ke mode protagonisnya

"Gak usah lebay lo anjing, muka lo ada berapa sih sampai lo masih berani kesini" Ucap Musda sedikit kasar

"Pergi lo" usir Aurel kepada Chealsy dan kedua temannya

"Zayyn coba liat, aku diusir sama mereka, jangan diem aja dong Zaynn" Chealsy mengayunkan pergelangan tangan Zayn dengan manja

"Mila-mila coba deh liat Chealsy kek bocil minta jajan" kata Lilu membuat Chealsy terusik

"Apa lo bilang, jaga ya mulut lo" Rina yang merupakan anak Rahim sekaligus sahabat Chealsy terpancing emosi

"Ada apa gerangan sih kawan, bawa santai ajalah brodi" Lerai Afreen dengan nada yang dibuat mirip dengan sound yang sedang viral di medsos

Nampaknya para wanita ini tak mengindahkan ucapan Afreen mereka tetap beradu mulut

"Kalian kenapa sih, jahat banget sama gue" Chealsy terlihat sedih

"Jahat lo bilang? Nyebut diri sendiri ya" kata mila membuat Chealsy tak tahan bersikap sabar

"Jaga ya mulut lo, lo gak tau gue siapa, gue Chealsy putri Wiratpratma, lo mau dikeluarin dari sekolah ini hah?"

Aurel yang malas melihat Chelsea pergi disusul Zayn, Chealsy yang melihat itu pun mengejar mereka berdua

"Zayn tunggu" teriak Chealsy namun Zayn tak berhenti sama sekali

Chealsy geram dan berlari sekuat tenaga lalu mendorong Aurel hingga ia terhuyung kedepan dan kepalanya membentur ke lantai dan mengeluarkan darah

"Chel, lo gila" Zayn mendorong Chealsy agar menjauh dari Aurel

Aurel tak hanya diam, walaupun jidatnya mengeluarkan darah ia tetap memaksakan diri untuk berdiri

Bugh

Aurel menghajar tulang dagu Chealsy "Gue gak tau masalah lo apa sama gue tapi lo udah kelewatan" menarik kerah bajunya lalu mendorong nya hingga tersungkur ke lantai

"Aduh Zayn tolong, sakit" Zayn yang hendak mengikuti Aurel mengurungkan niatnya kala Chealsy berkata

"Kalau kamu kejar dia, aku bakal laporin kamu ke tante Raya"

TBC

unclear lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang