HANCUR

13 2 0
                                    

Suara dentuman musik yang mengalun keras membuat mereka tak bisa berbicara normal melainkan berteriak agar ucapan mereka dapat di dengar oleh lawan bicaranya

Saat musik itu semakin asik tiba-tiba musik itu mengecil

"Hey you whatsapp gengss" sapa Alby yang berada diatas panggung menggunakan Mike

Semua orang yang ada disana berteriak tak karuan

"I congratulate you all. Mungkin party ini gak segede ekspektasi kalian, but i hope you're happy guys, because this is our first party in this 12th grade. So let's join with us!!! Yuk kita partyyyyy, musiiik"

Dengan semangatnya Alby menyapa mereka yang ada di pesta itu dan mendapat balasan sorakan yang tak kalah meriah

Suara musik DJ, tawa yang begitu lepas, teriakan kebahagiaan, semua beban pikiran tampaknya terlupakan

"Gila sih, party kayak gini tu harusnya ada tiap Minggu tau gak" ucap Mila sembari meminum cairan bening (sprite) digelasnya hingga tandas

"Huu gaya-gayaan lu tiap minggu, ini aja butuh waktu buat Lo diizinin keluar" kata Musda yang membuat semua orang yang ada di lingkaran meja itu tertawa

"Yee Uda mah kalo ngomong suka nusuk" balas Mila dengan ekspresi sedih kemudian tertawa

"Tapi emang sih kalau strict parents tuh gak enak banget, tapi bagaimanapun itu kita harus jujur, kalau nanti sewaktu-waktu kita kedapetan bohong ya masalahnya bakal panjang, bukannya diizinin mungkin kita bakal dipasung biar gak keluar-keluar lagi" ucap Aurel yang membuat mereka tertawa kemudian berbincang mengenai apa saja yang membuat kerecehan sepanjang pembicaraan

Saat mereka tengah asyik bercanda, tiba-tiba notifikasi pesan masuk membuat atensi mereka terganggu

TINGG...

Namun notifikasi itu mereka hiraukan, tapi..

Ting
Ting
Ting

Mereka saling menatap satu sama lain, seakan bertanya hp siapa sih?

Aurel merasakan getaran dari Hp-nya, ia mengecek siapa pengirim pesan itu

Unknown

Dimana?
Gue mau bicara
Lo dibagian mana sih??
Ada yang mau gue
omongin, penting!

"Mau apasih ni orang"

"Siapa El?" Tanya Mila

"Ah nggak kok bukan siapa-siapa" Mila hanya mengangguk paham

Pembicaraan mereka pun berlanjut, namun Aurel masih penasaran dengan pengirim pesan itu

"Mm guys gue keluar bentar ya" kata Aurel lalu beranjak pergi

Saat di pintu keluar Zayn juga teman-temannya melihat Aurel celingukan seperti mencari sesuatu

"Bro, itu Aurel bukan sih?"

"Manasih?"

"Ck, itu. Sabilah" Feroz menunjuk Aurel kemudian menyenggol bahu Zayn dan melihat Aurel dengan mata genitnya karena pakaian minim bahan yang wanita itu pakai

Zayn membuntuti Aurel yang keluar dari pesta "Aurel mau kemana?" Tanyanya pada diri sendiri

"Ck Aurel kemana sih" ucap Zayn yang kehilangan jejak Aurel

Zayn kembali bertanya pada dirinya sendiri kala melihat seorang pemuda yang terlihat seumuran dengannya tengah memeluk Aurel dengan erat "Dia siapa?"

"Shit" Zayn berlari kearah mereka berdua

"Lepasin Aurel Anjing"

Bugh "Zayn udah"

Bugh "Zayn"

Bugh "STOP!!" Plakk

"Lo ngerti kata udah gak sih Zayn?"

"Dia mau lecehin Lo El" Zayn kembali maju saat pemuda itu meraih tangan Aurel

"Zayn udah"

"Ini cowok Lo? Putusin" kata pemuda itu melirik Aurel dengan tajam

"Maksud Lo apa?" Tanya Zayn dengan nyolot

"Pemuda yang baik gak bakal punya pikiran serendah Lo"

"Anjing Lo" Zayn kembali memberikan Bogeman yang berhasil ditahan oleh pemuda itu

"See? Dia kasar, pemarah, gak cocok buat Lo El"

"Lo siapa? Lo gak punya hak buat larang Aurel!"

"Justru gue punya hak" pemuda itu tersenyum licik "Ni cowo belagu banget"

"Punya hak apasih Lo? Lo bukan siapa-siapanya njing" emosi Zayn kian meninggi

"Gue Tunangannya, dan setelah El lulus kita berdua bakal nikah, dateng ya" kata pemuda itu merangkul pundak Aurel dengan posesif

Seketika Zayn menatap Aurel tak percaya, hatinya begitu hancur mendengar itu

"Bener El?" Zayn bertanya kepada Aurel yang diam saja

"El jawab!!"

"Bilang sama gue kalo itu bohong"

"Bilang sama gue kalo itu bohong El!"

Zayn mendesak Aurel dengan pandangan penuh harap akan kata iya itu bohong Zayn

"Iya bener" Alby yang sejak tadi melihat kejadian itu mulai membuka suara

Mereka bertiga sontak berbalik menatap Alby yang berjalan kearah mereka dengan muka datar yang seakan sedih secara bersamaan


-TBC-

unclear lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang