Chapter 06✓

88.3K 7.6K 556
                                    

Suasana kelas 12 IPA 3 sangatlah ramai, pasalnya saat ini tengah free calss.

Raya menelusupkan wajahnya di lipatan tangan , sedari tadi Raya hanya diam memikirkan pernikahannya yang akan di adakan Minggu depan.
Bagiamana kehidupannya selanjutnya setalah menikah dengan lelaki bernama Erlano Revalio Bagaskara?

"Lo kenapa Ray?" Tanya langit menepuk pundak Raya .

Raya mengangkat kepalanya, matanya sudah berkaca-kaca.

Rena dan Langit terkejut melihat keadaan sahabatnya itu .

"Raya, Lo kenapa?" Tanya Rena panik sembari duduk di samping gadis itu .

Raya menundukkan kepalanya sambil meremas ujung rok abu-abunya.

"Lo kenapa Ray?" Tanya langit mengangkat dagu Raya .

"g-gue"

"Kenapa?"

"gue di jodohin sama ortu gue hiks" gumam Raya dengan isakanya.

Langit dan Rena diam mematung, di jodohin? Apa maksudnya?

"Maksud Lo?"

"Bokap gue jodohin gue sama anak temennya " ujar Raya menyeka air matanya yang terus keluar dari kelopak matanya.

"di jodohin sama siapa?" Tanya Rena merangkul pundak Raya.

"Erlan" gumamnya pelan.

"WHATT?!! ERLAN? ERLAN ANAKNYA PAK EZRA??!!!" pekik Rena berteriak, membuat seisi kelas menatap ke arah mereka bertiga .

Buru-buru Raya menabok paha Rena kuat" jangan keras-keras bego"

"Ehehehe, sorry-sorry" ucap Rena menunjukan peace nya

"Bener Erlan anaknya pak Ezra Ray?" Tanya langit memastikan.

Raya menganggukkan kepalanya.

"Kenapa bisa? Bukanya Erlan pacarnya Seyla ya?"tanya Langit memicingkan matanya.

"Terus Lo terima perjodohannya?" tanya Rena penasaran .

Raya nengehela nafas kasarnya"gue gabisa nolak, gue gamau kecewain papa sama Mama"

"Erlan juga terima?"

"Erlan sebenernya gamau, tapi mau Erlan nolak pun, pernikahan ini tetap terlaksana"

Rena dan Langit diam , tak tau harus berbicara apa, mereka sangat paham bagaimana perasaan Raya

"Sorry, gue gabisa ikut kalian kuliah di Sydney" gumam Raya kembali mengeluarkan air matanya .

Langit menarik Raya ke pelukannya, ia sungguh sangat tak tega dengan kondisi sahabatnya saat ini.

"Hiks hiks" tangis raya pecah di pelukan hangat Langit.

"Sabar Ray, gue yakin pilihan orang tua Lo, pasti pilihan yang terbaik"

Raya menganggukkan kepalanya,

Rena ikut memeluk Raya dari samping" kita dukung apapun keputusan Lo Ray"

🍃

Kringgg... Kringgg

Bunyi bel istirahat pertama , Erlan, Aland dan juga Vero berjalan beriringan menuju kantin untuk mengisi perut mereka.
Saat melewati koridor kelas sepuluh, mereka melihat Seyla dan juga kedua temannya yang tengah melabrak adik kelas .

"Seyla!"

Seyla yang hendak menampar pipi gadis itu, mengurungkan niatnya.

"Erlan" gumamnya.

"Ada apa?" Tanya Erlan menarik pergelangan tangan gadisnya .

"dia tadi numpahin jus jeruk aku yang" adunya sembari bergelayut manja di lengan Erlan.

Seyla memang terkenal anak yang judes, galak, juga sering melabrak adik kelas, tapi Erlan tak mempermasalahkan itu, yang terpenting ia sangat mencintai seyla, gadisnya.

"yaudah, ga usah di urusin lagi, ke UKS aja yuk ganti baju kamu yang basah" ujar Erlan lembut.

Seyla mengangguk , lalu mereka berdua berjalan menuju UKS , dengan Seyla di rangkulan Erlan.

Saat di tengah perjalanan, Erlan berpapasan dengan Raya, Rena , dan juga Langit .

Erlan berhenti, menatap tajam Raya yang juga kini tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"gue mau ngomong sama lo" ujar Erlan mencekal pergelangan tangan Raya.

"Sey, kamu duluan ya, aku ada perlu sama dia"

"Tap---"

"Sebentar aja" potong Erlan seraya tersenyum manis.

Seyla mengangguk lalu meneruskan langkahnya menuju UKS .

"Mau ngomong apa ? " Tanya Raya heran.

"Ikut gue" Erlan menarik paksa tangan Raya menuju taman belakang.

"RAYA KITA DULUAN YA" teriak langit yang melihat punggung Raya mulai menjauh .

🍃

"Mau ngomong apa?" Tanya Raya mendudukkan pantatnya di kursi taman.

"Entar pulang sekolah ikut gue" ujar Erlan tanpa menatap Raya.

"Kemana?"

"Fitting baju"

"Buat?"

"Ck, nikahan kita bego"

"Emang Lo Nerima penjodohannya?"

"dengan sangat terpaksa" ujar Erlan bersedekap dada.

"Kenapa ga berangkat sendiri-sendiri aja?"

"Bunda yang nyuruh, kalau ga pun gue ga bakal Sudi boncengan sama Lo"

Raya terdiam, kata-kata Erlan sangat menohok hatinya.

"en--"

"gausah bacot bisa? Tinggal turutin aja apa susahnya sih" potong Erlan cepat.

Raya nengehela nafasnya" entar kalau pada liat gimana?"

"Lo tunggu gue di halte bus nanti, biar ga pada liat"

Raya menganggukan kepalanya, lalu berdiri" yaudah, gue duluan" ucap Raya hendak berlalu tapi pergelangan tangannya di cekal oleh Erlan.

"Kenapa?"

"gue ingetin sama Lo, jangan sampe ada yang tau kalau kita di jodohin"

"Iya"

"Kalau sampe bocor, habis lo di tangan gue" ancam Erlan menatap tajam Gadis di depannya lalu menghempaskan tangan Raya kasar dan berlalu Dari hadapan Raya.

______________________________________
ER
27-03-21

Jgn lupa voment!
Thankyouuu 🖤

🦋

BAD ERLAN [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang