Chapter 30✓

113K 8.3K 1.2K
                                    

BRAKKKKKKK

"RAYAAAAA"

Erlan menghentikan langkahnya, ia membalikan badannya dan terkejut ketika mendapati banyak orang yang sudah berkerumun di tengah jalan.

buru-buru Erlan berlari menghampiri kerumunan itu dan menerobosnya,alangkah terkejutnya ia ketika mendapati Raya dengan kondisi yang mengenaskan tergeletak di tengah jalan.

"Raya" lirihnya memangku kepala gadis itu.

Raya yang masih tersadar tersenyum melihat suaminya yang kini menatapnya dengan khawatir.

"a-aku ga bohong Lan" lirih Raya terbata.

"a-aku udah ga kuat lagi"ujar Raya dengan nafas yang tak beraturan.

Erlan menggelengkan kepalanya
"ngomong apa Lo? Lo kuat Raya"

Raya hanya tersenyum, lalu perlahan matanya mulai tertutup.

suara sirine ambulance mulai terdengar, Erlan menggendong Raya ala bridal style lalu ia masukkan ke dalam ambulance.

"BRENGSEK LO ERLAN" pekik Langit dari belakang menarik kaos putih Erlan.

bugh

satu pukulan dari Langit mendarat di pipi kanan Erlan.

"INI SEMUA GARA-GARA LO, KALAU AJA RAYA GA KEJAR LO, PASTI INI SEMUA GA BAKAL TERJADI, SEGITU GA PERCAYANYA LO SAMA ISTRI LO SENDIRI?"teriak Langit emosi.

bugh.

Langit kembali memukul pipi Erlan membuat ujung bibirnya mengeluarkan darah.

"Lo boleh hajar gue, tapi ga sekarang, gue mau liat kondisi Raya" ujar Erlan berlari menuju motornya, sementara ambulance yang membawa Raya sudah pergi sejak tadi.

"sialan Lo Erlan" pekik Langit juga berlari menuju motornya.

.
.

//Rumah sakit//

Erlan dan Langit berada di depan ruang UGD dengan wajah yang gelisah.

Erlan terus saja mondar-mandir di depan UGD, jika Raya sampai kenapa-kenapa ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri.

"Lo bisa cek cctv gedung belakang sekolah besok, tadi gue liat ada cctv" ujar Langit bersedekap dada.

"dan gue yakin bukan Seyla yang lakuin"

"liat aja besok"

"Erlan, gimana keadaan Raya?" tanya Ersya yang baru saja tiba dengan terpogoh-pogoh.

"masih di tangani dokter Bun"

"kenapa bisa begini?" tanya Ersya yang sudah menangis.

"Bunda tenang dulu, Raya pasti ga kenapa-napa" ujar Erlan memeluk bundanya.

Ersya masih saja menangis, ia tak mau kehilangan menantu kesayangannya itu.

"ini semua gara-gara Erlan" ujar Erlan tiba-tiba.

Ersya menatap putra sulungnya intens.
"maksud kamu?"

Erlan menceritakan kejadian dari awal hingga akhir.
.

"jadi Raya sempet di culik tadi?"

"iya, bahkan keadaannya udah parah, di tambah sekarang dia ketabrak mobil"

"siapa pelakunya?"tanya Ezra yang tiba-tiba datang

"Mas sejak kapan disini?" tanya Ersya terkejut melihat suaminya berdiri di belakangnya.

"barusan, siapa pelakunya Erlan?"

"Erlan juga gatau"

"biar papa suruh satpam cek cctv gedung belakang sekolah ntar"

"iya pa"

"kalau sampai ketahuan, gaakan papa kasih ampun" ujar Ezra, ia tak ingin ada yang mengganggu menantunya.

"mas udah kasih tau Rosa sama Ryan?"

"udah, mereka otw Indonesia"

cklek

pintu UGD terbuka, menampilkan suster yang keluar dari ruangan itu.

"bagaimana keadaan menantu saya dok?" tanya Ersya cepat.

"sebentar bu, saya buru-buru, pasien mengeluarkan banyak darah di kepalanya, menyebabkan pasien kekurangan darah, saya akan cek di lab apakah ada darah yang cocok dengan pasien atau tidak, permisi" ujar suster itu lalu berlalu.

Erlan mengacak rambutnya frustasi, ia terus merapalkan doa di dalam hatinya.

"Elran, om, tante, saya pamit dulu, mau cek cctv gedung belakang,ntar kabari ya kondisi Raya"ujar Langit bangkit.

"iya nak, hati-hati" ujar Ersya

Langit mengangguk lalu menyalimi tangan Ezra dan Ersya

"langsung kirim saya ya rekaman cctvnya"tutur Ezra.

"baik om, saya permisi dulu"

"thanks ngit"

langit hanya mengacungkan jempolnya lalu berlalu

_________________________________________
ER
23-07-2021

maaf ya dikit, uda buntu asli:(

jgn lupa voment!
see u🤎

BAD ERLAN [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang