Chapter 28✓

97.1K 7.7K 1.3K
                                    

kringgg...kringg... kringg..

bunyi bel pulang sekolah, seluruh siswa-siswa SMA Bagaskara berhamburan keluar kelas.

"Ray, Lo pulang bareng siapa?" tanya Rena sesudah membereskan alat tulisnya.

"gojek maybe"

"gue anter aja ayo" timpal Langit yang sudah berada di depan Raya.

"gausah ngit, gue ada urusan abis ini"

"urusan apa?"

"gue di panggil bu Dira tadi, yaudah kalau gitu gue duluan ya ren, ngit" ujar Raya menggendong tas ranselnya.

"hati-hati Ray" balas Rena dan Langit bersamaan.

Raya hanya mengacungkan jempolnya.

.

"Ayo pulang"

"kamu duluan aja"

"kenapa?kamu mau kemana?" tanya Erlan mengerutkan keningnya.

"ada ekskul tambahan hari ini" ujar Seyla sembari memakai liptint di bibirnya.

"jemput jam berapa?"

"gausah jemput lan, aku ntar bareng Zara pulangnya"

"yaudah kalau gitu, jangan mampir-mampir ,kalau udah selesai langsung pulang" ujar Erlan mengelus puncak kepala Seyla.

"iya sayang"

"aku mau ke rumah Aland"

"hati-hati ya"

Erlan tersenyum seraya menganggukkan kepalanya, ia mengecup singat pipi Seyla
"aku duluan ya"

"iyaa"

🍃

di lain tempat, Raya tengah berada di depan gedung belakang sekolah yang sudah terlihat usang.

saat akan masuk, ia sangat ragu

masuk atau tidak?

setelah memantapkan hatinya, perlahan kaki raya mulai melangkah memasuki gedung tua itu.

ruangannya sangat gelap, tak ada pencahayaan di sana.

"Bu Dira" panggil raya terus masuk ke dalam.

tak ada jawaban sama sekali.

"Bu Dira" panggil Raya lagi.

namun,

brakkk

pintu tertutup dengan sangat kerasnya, Raya terkejut, ia membalikan badannya alangkah terkejutnya ia melihat dua orang berbeda jenis tengah berdiri di depan pintu sambari bersedekap dada.

"k-kalian siapa?" tanya Raya ketakutan, badannya bergetar pertanda ia sangat takut saat ini.

orang itu terkekeh, ia berjalan menuju saklar, lalu menghidupkan lampunya.

"s-seyla?a-agam?kalian ngapain?"

Raya paham sekarang, ia di jebak.

Seyla berjalan mendekat ke arah Raya lalu tersenyum, bukan senyum yang tulus, tapi senyuman itu mengandung kebencian.

Seyla mendekatkan wajahnya ke telinga Raya lalu membisikkan sesuatu yang membuat bulu kudu raya berdiri.

"selamat menikmati permainan kami bitch"

Agam mendekat, ia mendorong Raya sampai raya terduduk di lantai

"aws" ringisnya ketika pantatnya mencium lantai.

buru-buru agam mengikat tubuh Raya dengan tali.

"kalian mau ngapain?lepasin!" Raya memberontak ketika Agam mengikatnya .

Seyla mencengkram dagu Raya sangat kuat, "Lo tanya kita mau ngapain hm?"

"Seyla--"

"gue bakal bikin perhitungan ke Lo yang udah berani-beraninya rebut Erlan dari gue"

Raya menggelengkan kepalanya, air matanya lolos begitu saja, ia sangat takut sekarang.

plakkk

satu tamparan keras mendarat di pipi kanan Raya .

"ITU BUAT LO YANG BERANI-BERANINYA REBUT ERLAN DARI GUE"

plakkk

"ITU BUAT LO YANG UDAH RUSAK SEMUA RENCANA GUE"

plakkk

"DAN ITU BUAT LO YANG UDAH GA TAU DIRI RAYA, GUE BENCI SAMA LO"

Raya memejamkan matanya, pipinya terasa sangat panas, sudut bibirnya sobek mengeluarkan darah.

"maaf sey, aku ga bermaksud--"

"denger ya Raya, gue gamau tau secepatnya Lo sama Erlan harus cerai" potong Seyla menjambak kuat rambut panjang Raya.

"aws, sakit" ringisnya mengadah.

"sakit hm?" Seyla makin menarik rambut Raya hingga membuat beberapa herlai rambut Raya rontok.

"Lo udah bikin rencana yang gue susun rapih dari dulu hancur gitu aja"

"m-maksud kamu apa?"

Seyla terkekeh, ia melihat ke arah agam
"jelasin dong gam, dia ga paham nih"

Agam tertawa, ia jongkok di depan Raya lalu mencengkram dagu Raya kuat.

"denger ya sialan, Seyla mau pacaran sama Erlan tuh bukan karna sayang, tapi apa?karna dia cuma incer harta Erlan aja"ujar Agam menghempaskan wajah Raya ke samping.

Raya terkejut, sangat terkejut mendengar penuturan Agam.

"jahat banget lo, Erlan beneran sayang sama Lo seyla, kenapa Lo tega giniin Erlan?" tanya Raya tak habis pikir.

"gue ga peduli, gue cuma cinta sama agam, dan gue ga pernah cinta sama Erlan"

"Lo bener-bener gatau diri ya" ucap Raya sengit.

Seyla terkekeh lalu menginjak kuat kaki Raya "NGACA SIALAN, LO LEBIH GATAU DIRI"

Raya memejamkan matanya, kakinya terasa sangat sakit.

"bikin dia mati aja gimana gam?" ujar Seyla tersenyum licik.

Agam ikut tersenyum "ofc baby" Agam mengambil vas bunga di tepi ruangan lalu melemparkan ke kepala Raya.

pyarrrr

"aws, s-sakit hiks" ringis Raya terisak, kepalanya mengeluarkan banyak darah, hingga perlahan pandangannya kabur

"mama, ini sakit banget" lirih Raya lalu tak sadarkan diri.

Seyla dan Agam tertawa sangat puas, lalu meninggalkan Raya di ruangan itu seorang diri.

________________________________________
ER
21-07-2021

enaknya Seyla di apain nih?

jgn lupa voment guys-!
see u🤎

BAD ERLAN [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang