Chapter 20✓

99.5K 8K 1.3K
                                    

jam menunjukkan pukul 2 dini hari, hujan lebat di sertai petir mengguyur kota Jakarta, lampu telah padam semenjak satu jam yang lalu.

Raya takut, sangat takut, tapi ia tak berani untuk datang ke kamar Erlan.

tak ada cahaya apapun disini, hanya ada lampu flash dari hp yang sebentar lagi akan lowbat.

ia menangis, Raya phobia gelap, ia sangat anti dengan kegelapan, ia bingung saat ini harus bagaimana, pasokan udaranya pun menipis.

biasnya jika seperti ini mamanya yang akan menenangkannya, tapi saat ini ia jauh dari mamanya.

"mama, Raya takut" lirih Raya dengan suara yang bergetar.

tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan sosok seseorang yang datang mendekat sembari membawa lilin.

"AAAAAAAAAAA" teriak Raya menutup matanya, ia sangat takut sekarang.

"hei, Lo kenapa?" tanya Erlan panik ketika Raya malah berteriak.

Erlan meletakkan lilinnya di nakas lalu duduk di samping Raya.

"ini gue, Lo kenapa?" ulang Erlan menyentuh pundak istrinya.

setelah mengetahui itu suaminya, buru-buru Raya memeluk Erlan erat, sangat erat lalu menangis disana.

"takut hiks" cicit Raya sesenggukan

"takut kenapa hm?" tanya Erlan mengelus rambut Raya.

memang, sedari tadi Erlan belum tidur, ia tengah bermain game, lalu mendengar suara tangisan perempuan yang ia pikir Raya, dan benar ternyata istrinya yang sedari tadi menangis.

"gelap Erlan, aku takut"gumam Raya mengeratkan pelukannya.

"jangan takut, gue disini"

jika ada yang bingung mengapa sikap Erlan berubah-ubah, Raya juga bingung, mengapa suaminya ini terkadang baik, tapi bisa tiba-tiba menjadi sangat kasar.
mirip seperti bunglon.

"Lo takut gelap?"tanya Erlan mendekap tubuh Raya, istrinya itu saat ini sangat ketakutan.

Raya menganggukkan kepalanya lalu menenggelamkan wajahnya di dada Erlan.

"bentar, gue mau ke kamar mandi"ujar Erlan hendak melepaskan pelukannya.

Raya menggelengkan kepalanya cepat
"jangan tinggalin aku Lan"

"gue cuma mau ke kamar mandi bentar"

"gamauu"rengek Raya menarik ujung kaos Erlan.

"sebentar aja"

"gamau Erlan"

Erlan menghlela nafasnya
"GAUSAH KAYA ANAK KECIL BISA GA SIH?! GUE CUMA MAU KE KAMAR MANDI BENTAR, JANGAN MANJA"bentak Erlan yang sudah kepalang kesal

Raya terkejut, ia melepaskan pelukannya lalu menjauh dari badan Erlan"maaf"

"sebentar aja Ray" ujar Erlan melembutkan suaranya lalu berjalan menuju kamar mandi.

Raya menidurkan badannya menghadap samping lalu memeluk erat gulingnya.

tak lama, Erlan keluar dari kamar mandi lalu tidur di samping Raya.

Erlan memeluk Raya dari belakang, lalu mengecup sekilas lehernya.

"kamu kalau mau ke kamar gapapa"

"Lo berani?"

Raya diam, jujur ia sangat takut.

Erlan membalikkan badan Raya lalu mendekapnya erat.

"maaf ngerepotin kamu" cicit Raya pelan

"tidur Raya"titah Erlan mengelus surai panjang Raya

Raya mulai memejamkan matanya di dalam pelukan Erlan.

tapi ia tak bisa tertidur, nafasnya terasa sangat sesak, Raya bergerak gelisah.

"kenapa?"tanya Erlan melonggarkan pelukannya.

"gabisa tidur Lan, sesak banget rasanya" ujar Raya bangun, lalu menyenderkan kepalanya di senderan kasur

Erlan ikut bangun lalu menepuk pahanya "sini"

"ngapain?"

"naik sini"

"tap--"

"nurut bisa ga?"

Raya menurut, ia naik ke pangkuan Erlan lalu melingkarkan tangannya di leher suaminya itu.

Erlan tersenyum tipis lalu melingkarkan tangannya ke pinggang Raya.
lalu menepuk-nepuk pelan punggungnya.

Raya menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Erlan lalu mulai memejamkan matanya

ya, malam ini Raya tertidur di pangkuan Erlan.

_________________________________________
ER
07-07-2021

jgn lupa voment guys-!
see u🤎

BAD ERLAN [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang