Chapter 29✓

103K 8.1K 954
                                    

tepat pukul 10 malam Erlan baru saja sampai di rumahnya, keadaan rumah sangat sepi, bahkan lampu di seluruh ruangan tak ada yang nyala.

apa Raya belum sampai rumah?

kemana dia?

Erlan melangkahkan kakinya masuk ke dalam, dan ya, keadaan rumah kosong.

tak ada tanda-tanda Raya berada di rumah.

Erlan merogoh ponselnya lalu mencoba menghubungi istrinya itu, namun nomornya tak aktif.

"ck, bikin susah aja" gumam Erlan mengacak rambutnya.

ia lalu menghubungi Risa dan menanyakan Raya, namun nihil, raya tak ada disana.

ia lalu mencoba menghubungi Langit, tapi tak di angkat.

perasaan khawatir menjalar di tubuh Erlan, ia menyambar kunci motornya lalu berjalan keluar rumah.

.
.

tok..tok..tok

cklek.

"Erlan? ngapain Lo kesini?"

"Raya mana?"

Langit mengerutkan keningnya heran
mengapa Erlan menanyakan Raya ke dirinya?"Raya gaada disini"

"gausah boong Lo"

"gue ga boong, kalau Lo ga percaya gledah aja rumah gue"

Erlan berdecak, "Raya belum sampai rumah"

Langit terkejut, " serius Lo?"

"kalau gue boong, ngapain sekarang gue nyari Raya?"

"iya juga"

Erlan memutar bola matanya malas
"Lo tau Raya dimana?"

"engga, gue baru pulang futsall, tadi terakhir dia bilang ada urusan"

Erlan mengacak rambutnya frustasi
"coba Lo telfon Rena" ujar Erlan

"ga mungkin Raya ke rumah Rena, Rena baru aja berangkat ke Bandung, tadi chat gue besok minta di izinin"

"kemana si tu anak, bikin repot aja"

"gila Lo ya--"

"bantu gue cari Raya" potong Erlan cepat lalu menaiki motor sport nya.

"tunggu bangsat" pekik Langit lalu masuk ke dalam mengambil kunci motor.

🍃

saat ini Erlan dan Langit berada di depan gerbang SMA Bagaskara.

"gue curiga Raya di culik"ujar Erlan ngawur

"omongan tuh yang bagus-bagus dongo"

"Lo ngatain gue?"

"iy--"

"Eh mas Erlan, mas Langit pada ngapain?" tanya pak satpam penjaga gerbang.

memang, SMA Bagaskara jika malam tetap ada satapam yang berjaga, takut kebobolan maling.

"mau cari temen saya yang hilang pak" ujar Langit masuk ke dalam.

"memang siapa yang hilang?" tanya pak satpam

"Raya" bukan langit yang menjawab, melainkan Erlan.

"bisa tolong cek cctv ga pak"

"bisa mas bisa, mari ikut saya"
.
.

menurut cctv yang terekam, sepulang sekolah Raya bukan jalan ke gerbang, melainkan menuju gedung belakang sekolah.

"ngapain Raya ke gedung belakang?" tanya Langit heran.

"ikut gue"pekik Erlan lalu berlari menuju gedung belakang.

"makasih ya pak" ujar Langit lalu berlari menyusul Erlan.

.

"sialan di kunci"

"gue yakin Raya disini"ujar Erlan mencoba mendobrak pintu.

"ngapain Raya disini?".

"Lo gausah bacot deh ngit, mending bantuin gue buka ni pintu"

Langit dan Erlan tetap berusaha mendobrak pintu gedung yang tlah usang itu

tak butuh waktu lama, pintu terbuka.

gelap, sangat gelap buru-buru Erlan dan Langit masuk ke dalam.

Erlan menghidupkan flash hpnya dan mulai masuk lebih dalam ke gedung itu

dan matanya menangkap sosok gadis yang masih mengenakan seragam SMA Bagaskara tergeletak lemas di lantai, dengan keadaan badan diikat dan kepala yang mengeluarkan cukup banyak darah.

buru-buru Erlan mendekati gadis itu, dan benar dugaannya, itu Raya, istrinya.

siapa yang berani berbuat seperti ini?

"RAYAAA"pekik Langit ikut menghampirinya.

Erlan melepaskan ikatan di tubuh Raya, lalu memangku kepalanya.

"siapa yang lakuin ini bangsat" umpat Langit mengeraskan rahangnya.

"Raya bangun" lirih Erlan mengelus pipi Raya, dadanya naik turun menahan amarah, siapa yang berani melakukan ini?

"Langit telpon amb--"

"s-sakit" lirih Raya dengan mata yang masih terpejam.

"Raya, are u okay?" tanya Langit ikut mengelus pipi Raya.

perlahan mata Raya mulai terbuka, ia menatap manik mata Erlan yang juga sedang menatapnya.

"siapa yang lakuin ini?" tanya Erlan dengan suara lembutnya.

setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Raya mengingat kejadian tadi.

"siapa yang lakuin Ray?"

"s-seyla , a-agam"ujar Raya dengan suara yang bergetar.

Erlan yang semula merasa khawatir, tiba-tiba menghempaskan Raya begitu saja.

Langit dan Raya terkejut

"kenapa Lo malah fitnah Seyla?" pekik Erlan marah.

"a-aku ga fitnah Seyla, e-emang dia yang lakuin Erlan"

"bullshit" ujar Erlan berdiri lalu keluar gedung, ia sangat marah, mengapa Raya tega memfitnah gadisnya? yang jelas-jelas Seyla tak mungkin melakukan hal itu.

"E-erlan" panggil Raya, tapi tak di hiraukan.

Dengan susah payah Raya bangun lalu mengejar Erlan yang sudah keluar gedung.

"RAYA" teriak langit berlari menyusul Raya.

"E-erlan tunggu".teriak Raya berlari dengan sisa tenaganya

Erlan menyebrangi jalan Raya yang cukup ramai, tiba tiba

BRAKKKKKKKK

"RAYAAAA".

_________________________________________
ER
22-07-2021.

jgn lupa voment guys-!
see u🤎

BAD ERLAN [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang