009

966 117 24
                                    

.
.
.
.
.
.
.







Hari ini Yuqi bertemu dengan teman kembaran Hyunjin-Yeji. Mereka bertemu di sebuah taman bermain dekat rumah Hyunjin. Taman ini sedang sepi, hanya ada beberapa anak yang bermain bola.

Yuqi ditemani oleh Hyunjin, Lino dan tentu saja Lucas. Walaupun keadaan Lucas belum membaik, ia ingin ikut sekaligus agar Yeji dan temannya dapat melihat wujud perempuan tersebut.

Cuaca yang dingin setelah diguyur hujan menambah kesan mencekam. Dari tadi belum ada percakapan apapun, karena Yuqi sendiri menunggu Yeji yang masih saja memandangi sosok perempuan tak bermata itu.

Mata sipit Yeji menyusuri setiap inci sosok perempuan ini. Untuk ukuran arwah gadis kecil, Yeji sangat berani menatap arwah yang memiliki kekuatan lebih tinggi. Bahkan mereka sempat bertatapan, sesekali Yeji mengerutkan kening melihat perubahan wujud perempuan dari gadis cantik menjadi menyeramkan. Sosok itu hendak menakuti Yeji dengan terus merubah penampilannya. Namun, Yeji tetap menatapnya tanpa rasa takut.

"Aku udah capek nih Jin, lepasin dong!" Lino membuka suara sembari berusaha melepaskan pagutan Hyunjin. Hyunjin menggeleng sambil mengeratkan pagutan tangannya. Ia ingin melihat Yeji lebih lama lagi.

Lino mendengus kesal, ia benar-benar lelah. Energinya sedikit demi sedikit terkuras, membuatnya lapar dan ingin merebahkan diri.

Yeji mendekat pada Yuqi dan berkata, "Dendamya besar ya" Yuqi mengerti, ia mengangguk menanggapi.

"Jadi gimana Ji? teman kamu mau?" Yuqi melirik arwah lelaki yang ada di sebelah Yeji.

"Dia pasti mau Qi, biar tenang katanya. Udah lelah dia berkeliaran di bumi" sekali lagi Yeji melirik perempuan itu, "Pertanyaannya, apakah dia mau? keliatan banget dia suka sama suami kamu"

"Bisa kok," semua menatap Lino yang sedang menguyah roti. Beruntung Hyunjin membawa bekal, kalau tidak ia sudah dibanting Lino.

"Maksudnya gimana?" tanya Lucas yang tadinya menyender di bahu Yuqi.

Lino melahap potongan roti terakhir dan menelannya sebelum menjelaskan, "Bisa dinikahkan kok, walau yang cewek suka sama yang lain. Nah, disini yang lainnya itu manusia, jadi jika arwah suka sama manusia, dia tetap bisa dinikahkan dengan arwah lain. Beda kalau dia suka sama arwah lain. Lebih susah, tapi jarang sih ini."

Semua mengangguk, "Terus gimana cara menikahkan mereka?" Yuqi penasaran.

"Ke Nenek aku. Dia bisa bantu."


























Untuk kali kedua Yuqi dan Lucas kerumah Nenek Lino. Rumahnya masih tetap sama seperti dulu, hanya warna dinding rumah yang semakin kusam.

Kali ini Lino tidak mengizinkan Hyunjin melihat Yeji. Ia butuh memulihkan badannya.

Awalnya Hyunjin menolak, tapi melihat tatapan tajam Lino ia nurut. Tentu saja Hyunjin cemberut, akan tetapi tak lama, karena ia bisa merasakan ada sapuan angin kecil di bahunya. Ia tahu jika itu kembarannya.

"Oh? kenapa ada yang mengikutimu?" tanya Nenek Lino ketika melihat Lucas. "Ah, dia bilang kamu milik-nya"

Lucas menggeleng cepat, "Bukan Nek!"

Nenek Lino tertawa, "Iya saya tahu kok. Jadi kamu mau lepas dari dia kan?" bukan hanya Lucas, semua yang ada disitu mengangguk, kecuali perempuan itu.

"Nenek bisa bantu kan?" tanya Yuqi penuh harap.

"Maksud kalian pernikahan arwah?"

"Iya Nek," kali ini Lino yang menjawab.

Fluch | Lucas × Yuqi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang