007

578 85 13
                                    

.
.
.
.
.
.
.







Yuqi hanya mengaduk minuman yang ada di depannya. Pandangannya kosong dan menghela napas berat beberapa kali.

Arin yang tepat berada di depan Yuqi bingung, sahabatnya ini kenapa. Yuqi tiba-tiba minta bertemu namun tak bicara dan hanya diam saja.

Arin menghentikan pergerakan tangan Yuqi, "Qi, kamu kenapa? ada masalah?"

Sekali lagi Yuqi menghela napasnya, "Aku nggak tau harus gimana Rin," ia jatuhkan kepalanya diatas meja. Terlihat bahunya naik turun.

"Sini cerita," Arin mengusap pundak Yuqi, berusaha menenangkannya.

Sekitar 2 menit Yuqi menangis. Kemudian ia angkat kepala dan mengusap sisa air mata. "Rin,"

"Ya?"

"Aku bingung cari arwah dimana" kalimat dari Yuqi ini membuat bola mata Arin membesar.

"Arwah? mau ngapain kamu Qi?" tanya Arin benar-benar bingung.

Akhirnya dengan perlahan Yuqi menceritakan semua masalahnya pada Arin. Mulai dari sikap disiplin Lucas yang berlebihan, mimpi buruk Lucas, sosok dipojok kamarnya hingga sosok itu mengikuti bahkan ingin membawa pergi Lucas.

Tentu saja Arin terkejut, sangat. Ia tak menyangka jika sahabatnya itu berurusan kembali dengan makhluk tak kasat mata. Dan kini target makhluk itu adalah Lucas.

Arin menepuk-nepuk pundak Yuqi, "Jujur aku kaget banget Qi, aku nggak nyangka," Arin menjeda perkataannya, "Jadi, satu-satunya cara agar makhluk itu lepas adalah menikahkannya dengan arwah lain?"

Yuqi mengangguk lemah, ia menutup wajah dengan kedua tangan, "Tapi cara nyari arwah gimana Rin? aku nggak tau. Bahkan Linopun bingung dan masih memikirkan cara untuk mendapatkan arwah untuk dinikahkan."

Arin memutar otak mencari cara, "Apa kita tanya ke orang ya Qi? Apa mereka punya anak atau kenalan yang meninggal sebelum sempat menikah?"

Yuqi menatap Arin, "Tanya ke semua orang?"

Arin menggeleng, "Yang kita kenal dulu aja Qi. Keluarga besarku nggak ada yang meninggal muda. Mungkin bisa ditanya ke keluargamu, Lucas, dan teman-teman yang lain."

Yuqi menimbang cara Arin, "Iya Rin, nanti aku tanyakan. Mohon bantuannya Rin, aku nggak tega liat Lucas yang semakin hari semakin pucat." Yuqi menggenggam kedua tangan Arin memohon.

"Iya! akukan sahabatmu Qi, aku akan bantu sebisaku yaa" Arin menyodorkan makanan yang baru datang pada Yuqi. "Isi tenaga duluu."























Mulailah Yuqi dengan bantuan Arin menanyai setiap teman mereka. Setiap pulang kantor mereka mengunjungi satu persatu teman yang tinggal dalam kota yang sama.

Karena itu pula Lucas sering berada di apartemen milik Changbin. Ia tidak bisa dibiarkan sendirian. Karena itu akan membuat sosok perempuan itu semakin mendekati Lucas.

Yuqi dan Arin berada di restoran menunggu Jungwoo datang. Sambil menunggu pesanan sesekali Yuqi sibuk menanyai keadaan Lucas pada Changbin.

"Si Changbin kenapa slow respon sihh" Yuqi memandang layar ponselnya dengan cemas. Sudah banyak pesan yang ia kirim, namun Changbin tak kunjung membalasnya.

Arin ikut melihat ke layar ponsel, "Telpon deh Qi. Changbin kan mager ngetik-ngetik."

Yuqi mengangguk dan segera menelepon Changbin. Dua kali panggilan baru dijawab oleh temannya itu. "LAMA BANGET SIH BIN!"

Fluch | Lucas × Yuqi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang