05

1.4K 203 6
                                    

.
.
.
.
.
.
.



Kembali lagi diruang tamu. Yuqi berkutat dengan soal-soal kalkulus. Lucas duduk disamping Yuqi memperhatikan wajah serius Yuqi. Namun sialnya mata Lucas malah fokus pada leher Yuqi yang tidak tertutup karena Yuqi mengikat rambutnya.

Lucas masih penasaran, jejak itu kenapa bisa ada. Tanpa sadar Lucas mendekati wajahnya pada leher Yuqi. Yuqi kaget bukan main, tapi ia hanya bisa diam. Tak lama hidung Lucas tepat berada di ceruk leher Yuqi. Yuqi lemes, ini Lucas mau ngapain.

Lucas mencium aroma badan Yuqi, Yuqi kegelian. "Qi? Kamu nggak mandi?"

Pertanyaan ini berhasil buat Lucas sadar, ia jauhkan dirinya dari Yuqi. "Aduh Yuqi, maaf aku nggak sengaja"

Yuqi yang sedari tadi menahan napas, kini dapat bernapas lega.
"Maaf Qi sumpah maaf banget, aku nggak maksud apa-apa. Tadi itu tadi.. ehmm tadi.."

"Cas, ini bagian b bener gini nggak sih?" Yuqi mengalihkan perhatian, ia sodorkan buku tugasnya.

"Mana-mana? Udah kok" ucap Lucas memperhatikan buku. Ia tak berani menatap Yuqi. Ia rasa wajahnya sekarang sangat merah.

Yuqi fokus lagi, Lucasnya nggak fokus. Lucas memilih memandang langit-langit apartmentnya. Ia merutuki sikapnya tadi. Tak mengerti dengan dirinya, kenapa malah lepas kontrol begini.

"Kamu kalau ngantuk tidur aja Cas, udah hampir jam 11" ucap Yuqi setelah melirik jam dinding.

"Yaudah kalau gitu aku tidur duluan ya" Lucas berjalan cepat menuju kamar, ia ingin menenangkan diri dulu.

Soal yang harus Yuqi selesaikan ada tiga lagi, mungkin jam 12 malam baru selesai. Yuqi menghidupkan televisi agar tidak sepi. Tentunya dengan volume kecil agar Lucas tak terganggu.

Selagi mengerjakan soal, Yuqi merasakan perasaan yang aneh lagi. Yuqi berusaha tenang, ia hanya harus menyelesaikan tugas ini sedikit lagi.

Klik!

Yuqi sadar, ketika ada yang mengganti chanel televisi. Perlahan Yuqi melirik televisinya, dan benar saja bahwa chanelnya sudah terganti. Yuqi tak menghiraukan, dengan cepat ia selesaikan tugasnya kemudian mematikan televisi dan pergi ke kamar.

Sialnya, Yuqi tak bisa tidur. Tapi ia tak berani membuka matanya. Yuqi memejamkan matanya erat sambil komat-kamit membaca do'a. Yuqi tau ia pasti mengalami ketindihan malam ini.











Yuqi mengerjapkan matanya, rasanya ia ingin berteriak. Bagaimana tidak, sekarang ia sudah dapat melihat dengan jelas siapa sosok yang selalu berdiri di depan pintu kamarnya. Ya! Itu sosok yang sama yang menakuti Yuqi dikamar mandi.

Jika biasanya makhluk itu hanya akan berdiri, sekarang ia berjalan pelan mendekati Yuqi. Seringainya memperlihatkan gigi-gigi panjang yang tajam. Yuqi menangis, sekuat tenaga ia gerakkan tangannya.

Sosok itu terus mendekat hingga sampai didepan kasur milik Lucas, ia diam disana dengan air wajah yang marah menatap Yuqi. Yuqi masih berusaha menggerakkan tangannya.

Terdengar isak tangis Yuqi, makhluk itupun menghilang. Yuqi menangis, ia benar-benar takut hingga lupa bahwa Lucas sedang tidur.

Lucas yang mendengar tangisan perlahan bangun, ia melirik ke atas, disana Yuqi sedang menangis menyembunyikan wajahnya di kedua lutut.

Lucas tentu saja kaget, ia tak tahu kenapa dini hari begini Yuqi menangis. Lucas panggil Yuqi, namun Yuqi tak merespon dan tetap menangis. Akhirnya Lucas duduk disebelah Yuqi, ia usap punggung Yuqi mencoba menenangkan, namun

Fluch | Lucas × Yuqi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang