06

1.4K 193 6
                                    

.
.
.
.
.
.
.



Tak!

Yuqi menutup pintu kamar dan menguncinya. Ia tutup telinganya dan mencoba menenangkan diri. Sekitar 15 menit suara itu menghilang dan diganti dengan ketukan pintu.

"Kak Yu? Kakak didalam?"
Yuqi yang tadinya menahan napas dapat menghembuskannya dengan lega. Ini suara Felix.

"Kakak?"

Yuqi berdiri dan membuka pintu. "Felix?"

"Hai Kak! Eh, kakak sakit?" Yuqi balas menggeleng. "Tapi kok pucat?"

"Kakak nggak kenapa-napa"

"Tapi.." Yuqi mengukir senyum di wajahnya agar Felix tak bertanya lagi. "Nih kak, titipan dari Mama" Felix memberikan bingkisan.

"Kakak.. beneran nggak pa-pa??" Tanya Felix lagi tak sengaja menyentuh tangan Yuqi yang dingin.

Yuqi mengangguk keras. "Iya dek, nggak apa"

Felix melirik ke dalam kamar, "Kakak sendiri? Abang mana?"

"Lucas lagi bikin tugas di rumah temennya" jawab Yuqi. "Ohiya salam ke Mama bilang makasih"

Felix mengangguk "Iya kak, kalau gitu aku balik dulu"

Yuqi mengantar sampai ke depan pintu apartment. Setelahnya ia menutup pintu dan jatuh terduduk. Kini air matanya dapat keluar. Yuqi bersyukur Felix datang, namun sekarang ia merasa takut lagi.

Bagaimana bisa ia melewati malam ini sendiri di apartment setelah sesosok bukan manusia menampakkan dirinya pada Yuqi?

Tangisan Yuqi reda, ia segera memutar otak agar malam ini tidak tidur di apartmentnya. Yuqi mengotak-atik ponsel.

"Ah, Bunda lagi di rumah Nenek.." Yuqi mengurungkan niatnya untuk menelpon Bunda.

"Arin!" Segera saja Yuqi telpon temannya itu. "Ha-halo Rin!"

"Aku.. bo-boleh Minta tolong?"

"Malam ini apa aku bisa menginap di kosan mu?"

"Ooh, begitu yasudah maaf mengganggu Rin, nikmati hari mu dirumah!"

"Ah, tidak ada kok. Aku-aku cuma lagi pengen tidur di kosan mu saja, di-di sini bosan"

"Iya Rin, tak apa. Daahh"

Yuqi menghela napas, kini siapa yang bisa ia mintai tolong? Mama Papa Lucas? Oh tidak, ia tak mau merepotkan. Tetangga? Nanti apa alasan logis yang harus Yuqi beri tahu? Atau.. Lucas?

Yuqi menggeleng pelan, ia tak ingin menyusahkan Lucas. Namun, ia pikir lagi, siapa yang bisa dimintai tolong? Yuqi punya banyak teman perempuan, namun untuk menginap ditempatnya, Yuqi belum sedekat itu.

Yuqi menatap layar ponsel yang menampakkan kontak Lucas. Yuqi menghentakkan ponsel pada kepalanya. Ia terlihat sangat frustasi.

Yuqi tatap lagi layar ponsel, "Oh tidak! Kenapa bisa kepencet?" Sebelum Lucas mengangkat panggillan Yuqi memutusnya.

Namun tak lama, ponsel Yuqi berbunyi dan tampaklah nama Lucas disana. Dengan berat hati Yuqi mengangkatnya. "Ha-halo?"

"Kenapa nelfon Qi?"

"Bu-bukan apa-apa Cas! Ta-tadi ke-kepencet!"

"Benarkah?"

"I-yaa, kamu lanjut aja ngerjain tugasnya.."

"Qi, kamu nggak apa-apa?"

"A-ku ba-ik"

Fluch | Lucas × Yuqi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang