02

1.8K 230 7
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Pukul enam pagi Yuqi baru tertidur, namun lima belas menit setelahnya Lucas membangunkannya. Yuqi menggeliat, ia cuma mengangguk disuruh Lucas bangun.

"Qi, kita masuk jam 8 loh. Ayo bangun" Lucas menepuk pelan pundak Yuqi.

Yuqi menggeliat lagi, dengan suara khas bangun tidur Yuqi berkata "Bentar lagi ya, aku ngantuk banget"

Lucas membiarkan Yuqi tertidur lagi, sambil menunggu ia inisiatif buat masak. Ya walaupun masak telur ceplok doang. Ia buat dua telur. Setelahnya ia masukkan potongan daging tipis kedalam minyak. Lalu ia menyiapkan empat buah roti. Lucas buat sandwich.

"Huh, selesai juga." Ucap Lucas bangga melihat hasil masakannya. Ia beranjak lagi menuju kamar untuk membangunkan Yuqi. "Yuqii"

"Hmm" balas Yuqi.

"Bangun Qi, aku udah siapin sarapan"

Bukannya bangun, tapi Yuqi malah menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya.
Lucas mendecak, ini gimana lagi cara banguninnya? Lucas panggil sekali lagi dan nepuk pundaknya tapi Yuqi sama sekali nggak gerak. Lucas menyerah, ia kembali ke meja makan, setelah makan langsung pergi ke kampus.

Sesampainya di kelas, Lucas duduk di barisan paling depan. Sebelahnya sudah ada Changbin, temannya yang bermuka preman tapi hati hello kitty. Changbin ini sebenarnya tidak terlalu rajin, tetapi karena berteman dengan Lucas ia jadi ikutan rajin.

"Ngegame kuy" ajak Changbin. Lucas mah iyaiya aja, ajaran Changbin sih ini yang bikin Lucas suka game.

Mereka mainin game di ponsel sembari menunggu dosen datang. Eh baru main lima menit, "Eh Cas dosen dosen" Changbin buru-buru menyimpan ponselnya diikuti oleh Lucas.



🍳



Yuqi berusaha bangun, kepalanya masih pusing. Ia cek ponsel dan melihat jam. "HAH? JAM SEMBILAN? NGESKIP DONG AKUU" Yuqi buru-buru turun dari kasur dan langsung mandi. Kenapa? Ya karena jam 10 Yuqi ada kelas lagi, tapi ini prakrikum jadi wajib hadir. Apalagi asisten praktikum (asprak) nya Kak Chan.

Setelah selesai, Yuqi menyambar ranselnya dan pergi ke luar kamar. Namun, langkah Yuqi terhenti ketika ia lihat sesosok sedang duduk di sofa. Ia pikir itu Lucas. "Cas?" Yuqi cek, dan ternyata nggak ada siapa-siapa. Bulu kuduknya berdiri, "Efek baru bangun kayaknya" Yuqi segera pergi meninggalkan apartmentnya.

Yuqi dan Lucas mengendarai motor masing-masing. Mereka nggak pernah boncengan. Soalnya bakal bikin kaget, mereka kan nggak dekat masa dengan tiba-tiba pergi bareng. Teman-teman juga nggak ada yang tau kalau mereka udah nikah.

Dengan tergesa-gesa Yuqi naik ke lantai tiga, tempat praktikumnya. "Huh.. ahh capek banget hah.. AH!" Yuqi tersentak kaget ketika ada yang menyentuh pundaknya. "Apa sih!"

"Ahahahahaa eh kemana aja tadi? Sok-sokan ngeskip padahal tidur kan?"

"Iya! Ketiduran, ngantuk banget tadi. Eh kamu kok belum masuk?" Yuqi menoleh kesekitar, lalu seseorang yang ia ajak bicara tadi menghilang "Lah? Kemana si Arin?"

Yuqi menggeleng, mungkin tadi langsung masuk Arinnya. Setelah mengatur napas, Yuqi memasuki ruangan dan tak lupa memakai jaslab nya. Untung aja aspraknya belum datang. Yuqi menyapu pandangannya, ia mencari Arin. "Rin!"

"Eh Yuqi"

"Kok tadi tiba-tiba ngilang sih?" Tanya Yuqi langsung.

Arin mengerutkan dahinya, "Ha? Dari tadi aku disini kok. Kamu tuh yang ngilang tadi pagi, kemana sih?"

Fluch | Lucas × Yuqi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang