09

1.4K 210 13
                                    

.
.
.
.
.
.
.


Benar saja, sekarang Yuqi sendiri di rumah. Tadinya ia niat pergi ke supermarket Lino, namun Lucas mengantarnya sampai didepan bahkan masuk ke dalam apartemen. Lebih malang lagi ketika hendak keluar, hujan turun sangat deras.

"Oh my God.." lirih Yuqi, ia gugup, tak tenang, dan merasa bahwa hawa didalam apartemen sangat suram. "Bagaimana ini?" ia buka sedikit pintu ke balkon, bumi benar-benar diguyur air.

Tepat setelah Yuqi menutup pintu, suara menggelegar terdengar dari langit.

"AAAAA" Yuqi segera melompat ke kasur dan menutupi dirinya dengan selimut. ia mengintip dibalik selimut, namun sial yang dilihat Yuqi sesosok makhluk bergigi tajam sedang berdiri di balkon kamar. Yuqi menjerit lagi ketika sosok itu menyeringai bertepatan dengan datangnya petir.

"Ba-bagaimana? a-aku ta-kut" Yuqi menangis sekarang, berharap sosok itu tidak masuk kedalam kamar. Yuqi bingung harus bagaimana, ia ingin keluar namun takut dengan petir.

Yuqi menutup telinganya rapat-rapat ketika mendengar tawa yang menyeramkan. ia tahan suara tangisnya agar tak terdengar.

"Kau tak bisa kemana-mana"

"Akan kutangkap kau"

"Hahahahaha"

Yuqi tak bisa berpikir lagi, ia takut dan tak tahu harus minta tolong pada siapa. Ia hanya bisa menangis dan berusaha melawan rasa takutnya.

Sekali lagi Yuqi mengintip, dan sekarang sosok itu sudah berada di dalam kamarnya.

"Hahahaa"

Ctar!

"AAA JANGAN MENDEKAT!" Yuqi menggeser tubuhnya hingga ia terjatuh ke kasur Lucas. "Kumohon jangan ganggu.."

Bersamaan dengan suara petir, selimut Yuqi ditarik hingga ia dapat melihat jelas sebuah tangan sedang menarik selimutnya. Yuqi kaget setengah mati dan langsung berlari menuju pintu kamar.

Ia berlari dengan lambat karena kakinya terus bergemetar, dan setiap bunyi petir terdengar ia langsung duduk sambil menutup kedua telinganya.

"God please.." Yuqi berusaha mengumpulkan tenaga agar dapat berdiri kembali, namun siapa sangka kakinya ditarik hingga ia terjatuh. "AAAAA" Jerit Yuqi sembari menggoyangkan kakinya agar lepas dari genggaman itu.

Yuqi tak dapat berpikir lagi, hingga ia sembunyi dibawah meja makan yang menyatu dengan dinding. Sambil terus menutup telinga Yuqi mencoba menenangkan diri dan mencari jalan keluar.

"Kau tak bisa kemana-mana"

Sayup-sayup suara misterius itu terdengar. Keadaan Yuqi semakin ketakutan, "Tolong.. ng.. ponsel!" Segera Yuqi memeriksa kantungnya, "Ketemu! sekarang.. aku harus apa?"






















Lucas berbohong. Malam ini ia tidak pergi jalan dengan Doyeon, ia hanya tiduran di rumah Changbin. Dari tadi hanya bolak balik menggeser posisi tidurnya.

Lucas sedikit tersentak ketika Changbin menendangnya, "Bangun kali Cas, cerita kalau ada masalah" Tapi dibalas tendang sama Lucas sampai Changbin jatuh. "Lucas kampret!"

"Ganggu" ujar Lucas dingin.

Changbin kembali menendang Lucas, "Mohon maaf ini kasur saya" dan kali ini dia berhasil menghindari tendangan Lucas. "Kenapa sih?"

"Nggak tau" jawab Lucas yang membuat Changbin merotasikan bola matanya.

Changbin ikut tiduran disamping Lucas, "Galau ya?" pertanyaan Changbin tak digubris Lucas. "Doyeon jalan sama cowok lain?" pertanyaan kedua membuat Lucas mengangkat kepalanya.

Fluch | Lucas × Yuqi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang