07

1.4K 188 6
                                    

.
.
.
.
.
.
.







Benar saja, rapat baru dimulai pukul sembilan malam. Yuqi hanya duduk dengan tatapan kesal pada Lucas sebagai ketua pelaksana tahun ini. Ya, sebenarnya bukan salah Lucas, ini salah panitia lain yang datang lama banget.

Lagi-lagi perkiraan Yuqi benar, rapat ini tak berjalan lancar. Karena ada saja perdebatan antara panitia tahun ini dengan panitia tahun lalu. Sekarang sudah pukul setengah 12 malam.

Yuqi sudah ngantuk, melirik Lucas yang pasti lebih mengantuk dibandingnya. Yuqi jadi kasian pada Lucas karena semua ditumpukan padanya. Yuqi dapat melihat wajah gusar Lucas.

"Qi, ngantuk nggak sih?" Tanya Lino tiba-tiba berbisik yang memang sedari tadi ada disebelah Yuqi.

Yuqi menoleh, "Iya lah No, gila nih senior debat nggak mau ngalah" Yuqi menutup wajahnya.

"Sampai rela nggak kerja nih hari ini" ucap Lino menatap kesal senior di seberangnya.

"Sabar ya No" ujar Yuqi menepuk pelan pundak Lino.

"Eh?" Pandangan Lino lurus ke belakang Yuqi.

"Kenapa?"

"Lo liat nggak? Belakang lo?" Tanya Lino yang semakin membuat Yuqi bingung. Lino mendorong pundak Yuqi agar ia menoleh kebelakang. Seketika jantung Yuqi berdegub kencang, "Liat?"

Buru-buru Yuqi berbalik sebelum mata mereka bertemu. Ia memukul lengan Lino. "Gila ya? Jangan gitu No!"

Lino hanya nyengir, "Ya aku cuma pengen ngebuktiin aja, dan lagi dia natap kamu terus"

Yuqi bergidik, "Eh tapi aku nggak pernah liat dia sebelumnya" ucap Lino.

"Aku pernah liat dia, di kosan ku" aku Yuqi. "Waktu itu dia ada didepan jendela. Eh, udah ah ngapain bahas makhluk beda dunia begitu"

"Baiklah, karena sekarang sudah hampir pukul 12 malam, kita akhiri saja rapat ini. Saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf atas segala kekurangan" Ucap Lucas tiba-tiba. Yuqi kaget tau-tau rapat udah selesai tapi ia senang juga sih.

Semua panitia sudah bubar, namun tidak dengan Lucas, nampaknya ia masih ada hal yang perlu dibahas bersama senior. Sebenarnya Yuqi ingin menunggu Lucas, ia terlalu takut berada di apartment sendirian.

Tetapi ia ditegur Lino. "Kok masih disini? Nggak pulang?"

"Eh.. i-ini mau pulang! Yuk bareng ke parkiran" Yuqi berjalan lebih dahulu. Jadilah Yuqi pulang duluan, ia belum berani masuk, ia hanya menunggu di depan pintu berharap Lucas cepat pulang.

Yuqi berlutut menunggu Lucas, ia sandarkan diri ke pintu. Selang beberapa menit,

Tok


Tok


Tok




Ada yang mengetuk pintu dari dalam. Yuqi kaget dan berdiri sedikit menjauh dari pintu apartment.

Napas Yuqi sudah tak teratur, ia takut.




Tok


Tok


Tok


Tok




Yuqi menutup telinga, berharap bisa tuli. Matanya bergetar menatap pintu di depan. Ingin berlari, namun kakinya terlalu lemas untuk dapat melangkah. Dalam hati ia berdo'a agar suara ketukan ini berhenti.

Napas Yuqi tercekat ketika merasakan ada yang menyentuh lengannya. Yuqi melirik dan melihat sebuah tangan menggenggam lengannya.

Ya, hanya tangan tanpa anggota tubuh lain.

Fluch | Lucas × Yuqi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang