Happy Reading~
Sebuah mobil hitam berhenti di depan sebuah bangunan, dengan tulisan SMA Popcorn di bagian depannya. Seorang pemuda di balik kemudi menghela napas, memandang sepupunya yang tengah tertidur di kursi penumpang melalui spion mobil. Ia sudah cukup kesal karena remaja itu memilih duduk di belakang, karena secara tidak langsung menjadikannya supir.
"Junlin," panggilan pertamanya tidak mendapat jawaban.
"Junlin!" panggilnya dengan suara meninggi, ia perhatikan sepupunya itu masih tidak terganggu.
"Aish, WOY HE JUNLIN!" panggilnya lagi, kali ini dengan suara 7 oktav sembari melempar kotak tisu yang ada di sampingnya.
"Eh gempa! Gempa!"
"Gempa pala lu! Keluar gih 15 menit lagi bel masuk tuh!" ujarnya setelah melihat jarum jam di tangannya.
"Ah Bang Zhen, kok baru bangunin gue sih?!" ujar Junlin tidak terima.
Pemuda yang dipanggil Zhen itu hanya mengelus dada, memang susah punya sepupu setengah alien.
"Untung sepupu gue, kalau enggak udah gue buang ke Sungai Amazon lu!" Junlin menanggapinya dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kemudian tersenyum tanpa dosa.
"Iya deh Bang Zhenyuan yang ganteng, maaf hehehe." Ujar Junlin dan Zhenyuan tidak menanggapi, ia terlalu malas untuk memperpanjang percakapan.
Zhenyuan keluar dari mobilnya, kemudian ia menuju bagasi untuk mengambil koper besar milih Junlin di sana. Junlin juga keluar dari mobil dengan tas ransel di punggungnya. Junlin adalah murid pindahan, hari ini merupakan hari pertamanya menjadi Siswa SMA Popcorn. Zhenyuan berjalan santai menelusuri lorong sekolah, sementara di depannya Junlin berjalan dengan terburu-buru.
"Bang! Cepetan lha, gue telat nih!"
"Santai aja, kan masih 1 jam lagi masuknya." jawab Zhenyuan santai yang berhasil membuat Junlin melotot.
"Jadi lu ngerjain gue?!" Zhenyuan menjawabnya dengan anggukan. Pantas saja manusia yang tadi ia temui sepanjang perjalanan masih sedikit. Bodohnya ia yang baru menyadari semua kejanggalan itu. Zhenyuan terkekeh melihat reaksi sepupunya, Junlin memang sudah kelas 2 SMA tapi terkadang sifatnya tidak jauh seperti anak SMP yang menggemaskan.
Zhenyuan dan Junlin menghentikan langkahnya saat sampai di depan sebuah ruangan bertuliskan Head Office Room. Zhenyuan hendak mengetuk pintu, tapi ia urungkan saat ada seorang pria muda datang.
"Ada yang bisa dibantu?" ucap pria itu ramah.
"Kami mau menemui kepala sekolah, Pak. Sepupu saya adalah siswa baru," jawab Zhenyuan sopan.
"Ah iya, silahkan masuk!" Zhenyuan dan Junlin mengikuti pria itu memasuki ruangan.
"Silahkan duduk!" sambung pria itu lalu menghampiri Kepala SMA Popcorn yang tengah duduk di kursinya. Keduanya terlihat berbincang sebentar, kemudian pria itu kembali dengan kepala sekolah di sampingnya.
Zhenyuan memperkenalkan diri lalu menyampaikan maksud kedatangannya kepada kepala sekolah.
"Wah kebetulan sekali. Beliau ini Pak Ding Chengxin, Wali Kelas 11 IPA 1," sahut kepala sekolah menunjuk pria muda tadi yang tidak lain adalah Pak Ding Chengxin.
Kepala sekolah memberikan sebuah kartu pelajar milik Junlin, setelah itu mempersilahkan Pak Ding untuk mengantarkan Junlin ke asrama dan kelasnya. Keluar dari ruang kepala sekolah, Zhenyuan berpamitan kepada keduanya karena harus mengikuti ujian di kampusnya.Pak Ding lalu memberikan sebuah denah kepada Junlin dan memintanya untuk membaca.
SMA Popcorn ini terdiri dari 3 gedung utama. Gedung A terletak di bagian kiri merupakan asrama putri. Gedung B terletak di tengah terdiri dari audiotorium, deretan ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, kantin, ruang kepala sekolah serta guru. Gedung C yang terletak di kanan adalah asrama putra.
Pak Ding mengajak Junlin mengunjungi asramanya terlebih dahulu. Keduanya berjalan menuju Gedung C. Sampai di lobby, keduanya lalu memasuki lift. Pak Ding menekan tombol '7' setelahnya, Junlin hanya memperhatikan.
'Ting!' pintu lift terbuka. Pak Ding mengajak Junlin ke lorong sebelah kanan, sampai keduanya terhenti pada Room 707.
"Kartu pelajar kamu?" Junlin dengan patuh memberikan kartu pelajarnya. Pak Ding kemudian menempelkan kartu pelajar milik Junlin pada kotak kecil di samping gagang pintu. Beberapa detik kemudian, pintu itu terbuka. Menampakkan sebuah ruangan cukup besar dengan dua tempat tidur di dalamnya.
"Saya punya teman sekamar, Pak?" tanya Junlin antusias.
"Iya, kamu sekamar dengan Yan Haoxiang. Tapi sepertinya dia belum kembali ke kamar."
To Be Continued
©Vhayna Via
Event TNT Tulip Books
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Friend
Hayran KurguUmumnya para siswa akan bersorak dan bergegas ke kantin saat beristirahat, tapi remaja ini tidak. Dia lebih suka membaca buku dengan earphone yang bertengger di kedua telinganya. Junlin sedari tadi memperhatikan dia, teman sekelasnya yang misterius...