Chapter 22

277 28 9
                                    

Sarada kini dirawat dirumah sakit milik keluarga uchiha, sarada tengah berbaring di tempat tidur dengan wajah pucatnya, sarada tiba tiba mengalami sesak nafas yang tidak tertahankan sampai akhirnya ia jatuh pisan, saat ini seluruh anggota keluarga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sarada kini dirawat dirumah sakit milik keluarga uchiha, sarada tengah berbaring di tempat tidur dengan wajah pucatnya, sarada tiba tiba mengalami sesak nafas yang tidak tertahankan sampai akhirnya ia jatuh pisan, saat ini seluruh anggota keluarga uchiha dan keluarga haruno berkumpul diruangan rawat inap dimana sarada dirawat, sakura sebagai seorang ibu hanya bisa menangis melihat kondisi putrinya dalam keadaan kurang baik, Sasuke senantiasa menemaninya, perlahan tangan sarada bergerak membuat sakura kaget merasakan pergerakan tangan sarada yang berusaha untuk sadar dari tidurnya, semua orang yang melihat reaksi tangan sarada yang bergerak itupun merasakan kelegaan hatinya bahwa sarada akan sadar, perlahan mata sarada terbuka sedikit demi sedikit, mata hitam kelam itupun perlahan terbuka, membuat seluruh orang yang berada diruangan tersebut tersenyum bahagia.

" Mama, papa, aku dimana " tanya sarada ketika telah sadar, saradapun berusaha untuk duduk.

" Kamu dirumah sakit sayang, kamu tadi jatuh pingsan " ucap sakura sambil menanti sarada untuk duduk

" Maafin salad, gara2 aku kalian semua jadi khawatir " ucap sarada sambil menundukkan kepalanya

" Hey princes papa, kita semua memang khawatir tapi bukan berarti kamu bersalah, semua itu ketidaksengajaan jangan pernah kamu menyalahkan dirimu sendiri " Sasuke berusaha menenangkan putrinya

" Papa " ucap sarada sambil memeluk Sasuke

Sasuke membalas pelukan dari sarada ia berusaha menyalurkan kasih sayangnya kepada putri kesayangannya, Sasuke sangat menyayangi sarada ketimbang putranya, sarada merupakan permata bagi Sasuke meski dia hampir pernah kehilangan permata itu.

Sasuke berkali kali mencium pipi sarada dengan sayang, seluruh anggota keluarga menyaksikan kedekatan Sasuke dan sarada begitu lekat, setelah puas mereka berpelukan akhirnya Sasuke melepaskan pelukannya, kemudian seluruh anggota keluarganya gantian untuk memeluk tubuh sarada dan menciumnya, kini ganti Madara yang menghampiri sarada dan langsung memeluknya.

" Kakek besar mencemaskan mu sayang " ucap Madara dalam pelukannya

" Gomenne kakek besar, salad sudah membikin kakek besar cemas " ucap sarada lirih sambil terus memeluk Madara

" Apa kamu merasa ada yang sakit sayang " ucap Madara sambil melepaskan pelukannya

" Tidak kakek besar, aku baik baik saja, aku hanya kecapekan " ucap sarada meyakinka Madara bahwa dirinya baik baik saja

" Kalau ada masalah, segera beritahu kakek besar " ucap Madara memberitahukan

" Hn " jawaban singkat dari sarada

Tiba tiba sakka masuk kedalam ruangan tanpa mengetuk pintu atau apapun sakka langsung masuk saja, seketika seluruh anggota keluarga melihat kearahnya dengan tatapan bertanya, sakka hanya cuwek membiarkan tatapan itu ia terus berjalan kearah sarada.

" Bolehkah, gua minta waktu untuk bicara berdua dengan Lo " tanya sakka agak sedikit ragu takut sarada menolaknya.

" Hn, tentu " jawaban sarada kepada sakka

Kisahku Uchiha Sarada ( Complet )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang