Chapter 24

256 26 4
                                    

3 tahun yang lalu

Ditaman rumah sakit London, terdapat 2 gadis remaja sedang duduk dibangku taman sambil menikmati segarnya udara disore hari, siapa lagi kalau bukan uchiha sarada dan Hikari, pada saat itu sarada bolak balik sering masuk rumah sakit karena kondisi jantungnya kurang baik, sarada berobat di London sejak usianya 7 tahun, hidupnya bagaikan burung yang berada disangkar tanpa ada kebebasan mengingat kondisinya yg kurang sehat, namun harapan sarada tidak sia sia, ia bertemu dengan Hikari dan mereka berdua menjalin pertemanan, Hikari yang mengidap kanker ganas yang membuat ia harus kehilangan sebelah kakinya, namun penyakit itu sudah mulai menyerang bagian tubuhnya yang lain, sejak sarada dan Hikari bertemu mereka berdua saling menyemangati satu sama lain untuk tetap bertahan hidup.

" Salad, apa kau tau, kematian selalu saja datang menghampiriku, jika aku mati nanti bolehkan kamu menjaga milikku yang berharga " Hikari membuka suaranya setelah lama hening.

Sarada yang mendengarnya pun hanya menatap heran ke arah Hikari.

" Apa maksudmu, kau tau kita akan tetap hidup " ucap sarada menyakinkan Hikari.

" Asal kau tau salad, 2 hari yang lalu dokter sudah memvonisku usiaku tidak alam lagi, karena kanker ini begitu cepat menyebar dibagian tubuhku yang lain " cerita Hikari sambil menundukkan kepala.

" Hei dengarkan aku dulu, kamu harus kuat, aku saja bisa kenapa kamu enggak " ucap sarada sangat menyakinkan Hikari

" Kamu harus janji, jika memang kematian itu datang aku ingin kamu menjaga hal berharga yang ada dalam diriku " ucap Hikari sambil meneteskan air mata

Sarada yang melihatnya pun mengusap air mata Hikari dengan kedua ibu jarinya.

" Tentu, aku akan menjaganya " ucap sarada lembut

" Kau janji tidak akan lupa denganku salad, kau akan sering datang kesini jika kau sudah sembuh nantinya

" Iya, aku janji untukmu " ucap sarada sambil menunjukkan jari kelingkingnya.

Mereka berdua menghabiskan waktunya untuk berbincang bincang sampai malam telah tiba, sarada dan Hikari segera pergi keruang inapnya masing masing, sarada membantu Hikari mendorong kursi rodanya sampai kedalam ruangannya, sarada juga membantu Hikari untuk naik ketempat tidurnya agar Hikari bisa beristirahat, setelah sarada pergi Hikari menuliskan sesuatu di kertas untuk ia berikan ke sarada suatu saat nanti jika ajal menjemputnya.

Hari minggu pun tiba, Hikari antusias mengajak sarada untuk pergi ke bazar, awalnya sarada menolak karena ibu Hikari memaksanya sebagai jawaban permintaan dari Hikari, akhirnya mereka berdua berada di bazar untuk jalan jalan berdua, saat tengah menikmati suasana bazar tiba tiba Hikari mengalami sesak nafas yang amat sakit dan kepalanya pusing, sarada merasa ketakutan segera menghubungi ibu Hikari untuk menjemputnya, setelah berkomunikasi dengan ibu Hikari sarada segera mematikan sambungan telvonnya dan pergi meninggalkan bazar.

Setelah sampai dirumah sakit Hikari segera dibawa oleh dokter spesialis kanker yang menanganinya, sarada menangis dipelukan ibu Hikari, sarada berfikir apa sudah saatnya ia akan kehilangan Hikari untuk selama dibandingkan dirinya, beberapa jam berlalu akhirnya dokter yang menangani Hikari telah selesai dan keluar dengan muka kecewanya.

" Maafkan saya nyonya, saya tidak bisa menyelamatnya nyawa anak anda, sudah saatnya Hikari mengakhiri penderitaannya " ucap dokter tersebut.

Seketika sarada dan ibunya Hikari jatuh menangis sejadi jadinya, takdir berkata lain Hikari telah pergi setelah sekian lama ia mengalami penderitaan yang selalu menghampirinya, sarada yang menangis pun tidak memperdulikan kondisinya hingga ia mengalami jatuh pingsan dan sesak nafas, dokter yang mengetahuinya segera membawa sarada keruangannya dan menghubungi keluarganya.

Kisahku Uchiha Sarada ( Complet )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang