02

5.3K 659 8
                                    

Pemuda bermarga Itadori itu sudah sampai di rumahnya, dia kembali dengan tatapan kosong dan tubuh yang sudah basah kuyup terguyur hujan

Dia membawa tas berisikan barang-barang kakeknya dari rumah sakit, Yuuji membuka kenop pintu dengan tangannya yang dingin

Itadori Yuuji masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya sembarang, dia tidak peduli dengan keadaan tubuhnya sekarang

Pemuda itu hanya berharap bahwa semua yang terjadi hari ini adalah mimpi

Teringat sesuatu, Yuuji langsung melesat mencari lagi selembar kertas pemberian Utahime yang tadi ia letakkan di dalam sana

Setelah mendapatkannya, Yuuji lantas mulai membaca surat itu

Itadori Yuuji, di dunia ini tidak ada yang abadi
Jangan menangisi orang-orang yang singgah dihidupmu
Walaupun seorang diri, kamu harus tetap maju.
Karena kamu itu kuat, Yuuji
Lalu, tolong hubungi nomor 012783906
Teruslah hidup, maaf karena tidak menepati janjiku untuk bermain tenis lagi denganmu

Pemuda berambut pink itu menatap kosong ke luar jendela sambil tertawa sedih, "Aku tidak menyangka kau akan meninggalkanku juga hari ini, kek"

Yuuji meremat dadanya yang mulai terasa sesak lagi, "Aah.. bagaimana bisa aku hidup seperti ini"

Itadori Yuuji menghabiskan malamnya dengan menangis hingga ketiduran, anak itu masih belum pindah dari lantai

Alhasil, dia jadi tidur di lantai kamarnya yang menyesakkan itu

.

.

"Hari ini Yuuji juga tidak masuk?" pria berambut hitam pekat itu mengerutkan keningnya bingung

Fushiguro Megumi adalah salah satu teman terdekat Yuuji, saat ini dia baru datang di kelas dan masih tidak menemukan keberadaan Yuuji

Sudah 2 hari Itadori Yuuji absen tanpa kabar, membuat pria bermarga Fushiguro itu jadi khawatir dengannya

"Iya, dia pergi kemana ya?" Nobara berkacak pinggang

Kugisaki Nobara juga salah satu teman terdekat Yuuji dan anak ini adalah perempuan

Megumi memijat pelipisnya yang tidak pusing, "Nggak si albino, nggak Yuuji sama-sama absen. Jangan bilang mereka sedang kencan..?"

"Albino?" tanya Nobara

Megumi menatap teman perempuannya itu heran, sedangkan Nobara yang jadi objek lebih heran lagi

Kugisaki Nobara menendang tulang kering pria di depannya itu dengan kesal, "Ngapain kau lihat-lihat?!"

Pria itu meringis pelan sambil memegangi tulang keringnya, "Dasar wanita barbar"

Nobara memelototinya lagi, "Apa kau bilang—"

Megumi memotong ucapan gadis itu sebelum dia menyelesaikannya, "Nobara, aku ingin bertanya sesuatu"

"Ya, tanyakan saja" Nobara acuh

"Kau beneran lupa dengan Gojo Satoru, albino dari kelas sebelah? pacarnya Yuuji? "

"Apa maksudmu? Nggak ada murid bernama Gojo Satoru disini, terlebih lagi apa tadi? albino katamu? pacarnya Yuuji?"

Nobara menatapnya dengan penuh tanda tanya, "Apakah selama ini Yuuji diam-diam berkencan? wah!!"

Fushiguro Megumi mengguncangkan tubuh gadis itu, "Oi! Kugisaki! jawab yang benar!!"

"Kau yang jawab!! kenapa cuma kamu yang tahu kalau Yuuji berkencan, anak itu benar-benar pilih kasih ya!" Nobara mendecak sebal

Megumi bergumam, "Aneh.. benar-benar aneh"

Hari itu Megumi menyadari kalau Nobara tiba-tiba melupakan segalanya tentang Gojo Satoru yang bernotabene sebagai pacar Yuuji

Padahal sebelumnya mereka berempat sering menghabiskan waktu bersama untuk main

Dan setelah Megumi cari tahu lagi, tidak hanya Kugisaki Nobara saja. tapi seluruh orang di sekolah ini melupakan orang bernama Gojo Satoru

Bagaimana bisa mereka semua melupakan si albino populer itu begitu saja?

Namun, yang lebih membingungkan lagi kenapa hanya Megumi yang ingat?

Pria bermarga Fushiguro itu bergumam, "Ada yang tidak beres"

Sepulang sekolah, Megumi bergegas untuk mengunjungi rumah Yuuji, berharap anak itu berada disana

Dia harus memberitahu Yuuji soal ini

Megumi mengetok pintu rumah Yuuji namun tidak ada jawaban, lalu ia terus mengulangi hal itu berharap sang tuan rumah membukakan pintunya

"Yuuji..?" Megumi mulai khawatir, dia langsung membuka pintu tersebut dan sempat terkejut karena pintu itu sama sekali tak terkunci

Itadori Yuuji bukan orang yang ceroboh seperti ini, dan Megumi memiliki firasat yang buruk soal ini

Megumi mencari keberadaan Yuuji di seluruh ruang rumah sederhana itu sambil memanggil-manggil nama pemuda tersebut

Hingga sepasang netra legamnya menatap pada suatu ruangan terakhir yang belum ia periksa

Begitu ia membuka kenop pintu, pandangan Megumi langsung tertuju pada Yuuji yang sedang meringkuk kedinginan di lantai dengan secarik kertas di sampingnya

"Yuuji!!"

mistakes ; goyuu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang