Warning!
di chapter ini sedikit mengandung kekerasan/darah, jika tidak nyaman silahkan jangan dibaca, terimakasih
###
Pria dengan 2 warna rambut itu mengepalkan tangannya, saat ini ia sedang menghadap kepada sang kepala keluarga
Toji Zenin
"Jadi menurutmu besar kekuatan itu bisa setara denganku, Naoya? begitukah?" tanya pria dewasa dengan luka vertikal membentang di sudut bibirnya
"Sepertinya begitu, ayah" Naoya menundukkan kepalanya, "Aku minta maaf karena malah kabur kesini"
Toji mengibaskan tangannya malas, "Sudahlah, lagipula saat itu kau juga harus melindungi Mai"
Pria dengan 2 warna rambut itu berdeham sambil mengeraskan kepalan tangannya, "Biarkan aku yang mengurus ini"
"Percaya diri sekali, ya. apa kau sudah merasa sekuat itu?" ujarnya meremehkan, kemudian Toji mengucap sepatah mantra yang memunculkan 2 bilah pedang di genggaman
Creakk!!
Tes.. tes..
Toji memotong sebelah lengan anak dengan 2 warna rambut itu, dia merintih kesakitan sambil menatap Toji takut
Pria dengan luka vertikal itu mendecih, "Kemana mulut besarmu yang tadi?"
"AYAAHHH!!" jerit seorang wanita yang baru masuk ke ruangan megah bernuansa merah itu, "Apa yang kau lakukan?!"
Segera wanita itu mendekati Naoya yang bersimbah darah, "Naoya nii-san!"
"Mai Zenin" ucap Toji menginterupsi, "Bawa dia pergi dan jangan pernah kembali kesini sebelum mendapatkan informasi"
"Baiklah ayah"
Toji menatap kepergian 2 orang anak itu dengan tatapan malasnya, dia mengucap mantra untuk menyimpan kembali 2 bilah pedang tersebut
Lalu pria dengan garis luka vertikal itu kembali duduk di sofa, mata legam tersebut perlahan menutup
"Fushiguro.. Megumi, sudah berapa tahun berlalu sejak saat itu, ya?"
"Anak dari wanita yang bahkan namanya tidak bisa kuingat..." Toji mengusap wajahnya gusar, "Berani sekali wanita itu meninggalkanku sendirian"
"Ryomen Sukuna"
"Ya, tuan?"
"Pergilah ke dunia manusia dan kunjungi anak itu, bawa dia kemari bersama Maki Zenin juga"
"Baik, tuan" pria dengan tato di wajahnya itu mengundurkan diri dan langsung melakukan perintah Toji saat itu juga
Perlahan Toji membuka mata legamnya, "Sudah saatnya kau bertemu denganku, bukan?" gumamnya
,
.
Buakk!!
Bola basket yang berat itu menimpa hidung mancung Fushiguro Megumi, anak-anak sekelas yang melihatnya pun menghampiri Megumi khawatir
"Oi! kenapa tidak menghindar?" Yuuji mengelap keringatnya yang bercucuran di dagu, "Apakah itu sakit?!"
Pria bersurai hitam itu memegangi hidungnya sambil menggerutu, "Sakit lah!"
"Nih, minum" Yuuji memberikan sebuah botol minum berisikan air dingin
Megumi jengkel dibuatnya, "Yang sakit itu hidungku! kenapa malah memberikan minum? memang itu ada hubungannya?!!"
Pemuda berambut pink pun menarik kembali botol itu, namun malah dirampas kembali oleh Fushiguro Megumi
"Apa? kukira kau nggak mau" Yuuji mengangkat kedua bahunya
"Ya mau lah!"
Yuuji menggaruk rambutnya bingung, "Terserah deh, ayo obati hidungmu"
Kemudian Yuuji memandu teman lelakinya itu untuk ke ruang uks, sesampainya disana mereka mendapati seseorang yang dikenal
"Maki senpaai?!!"
Maki Zenin dengan jubah putihnya itu menoleh ke ambang pintu, menyaksikan 2 orang adik kelasnya memasuki ruang uks
"Maki senpai ternyata anggota kesehatan?!"
Gadis berkacamata itu berkacak pinggang, "Haaa?! kan aku sudah pernah beritahu, kalian saja bocah-bocah pelupa!"
Tiba-tiba ada seorang gadis menyahut dari balik kain yang membatasi tempat tidur, "BERISIK! AKU MAU TIDUR"
"HAH?!! KUGISAKI?!!"
Yuuji dan Nobara saling bertatapan, lalu gadis berkacamata itu memukul pelan belakang kepala mereka
"Jangan berisik! ini uks!" omel Maki yang hanya dibalas cengengesan oleh keduanya
Yuuji duduk di pinggiran kasur teman gadisnya itu, "Kenapa kau ada disini?"
"Aku sedang datang bulan" Nobara acuh
"Oh begitu.." Yuuji berdeham
Pria bersurai hitam itu menggaruk tengkuknya, "Uh! kalian semua melupakanku"
"FUSHIGUROO!!"
###
thanks for reading! sampai jumpa di chapter selanjutnya (^▽^)
yuhuu ada duda, menurut kalian kenapa Toji ditinggalin istrinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
mistakes ; goyuu ✔️
Fantasy❝kesalahan terbesarku karena sudah mencintaimu, sampai bertemu lagi di kehidupan selanjutnya.. Itadori Yuuji❞ -Gojo Satoru