22

1.6K 205 30
                                    

Yuuji memeluk lututnya sendiri, membenamkan kepalanya disana. hati pemuda itu masih terasa sakit mengingat bagaimana teman dan senpainya tersebut sempat melemparkan seulas senyuman hangat sebelum Yuuji berhasil dibawa kabur sedangkan mereka tetap tertahan disana

"Hiks... kenapa semua menjadi seperti ini.." isaknya pilu, "Apa yang bisa kulakukan.. sekarang"

2 ekor anjing iblis milik Megumi sedang bertarung dengan penyihir lain yang terus berdatangan, para penyihir tersisa itu berniat untuk membalaskan dendam mereka kepada sang penyihir terkuat dengan membunuh Yuuji

Para penyihir tersebut sudah berhasil mengikuti 2 ekor anjing iblis yang membawa Yuuji sampai kesini

Pria bersurai pink itu bersembunyi dibalik pohon besar yang sejuk, Yuuji bersandar disana dan mengatakan isi hatinya kepada sang pohon

Itadori Yuuji hanya ingin mengeluarkan perasaan sesaknya yang sudah tak terbendung lagi saat ini, bahkan kepada benda mati pun ia lakukan

"Yuuji"

Ada seseorang yang memanggilnya dari jauh, dia adalah Satoru yang baru datang bersama 2 teman sesama penyihirnya

Satoru berlari menghampiri, begitupun dengan Itadori Yuuji yang berlari dengan langkah tertatih sambil menangis dan terisak

Mereka saling mendekap dengan erat, erangan frustasi mulai terdengar dari mulut si pemuda manis, hati Satoru sungguh terasa hancur saat mendengar isakan menyakitkan sang kekasih

Untuk sesaat Satoru menyalahkan takdir dirinya sendiri yang harus menjadi penyihir terkuat

Persetan dengan kekuatan, jika disuruh memilih untuk hidup sebagai penyihir terkuat atau manusia biasa tentu Satoru akan menjawab opsi kedua tanpa ragu

Hidup tanpa kebebasan, itulah yang selama ini dirasakan oleh sang penyihir terkuat

Dia ingin bebas, dia ingin mencari kebahagiaannya sendiri. saat sudah menemukan di depan mata, selalu saja ada rintangan teramat sulit menunggunya

Satoru menghapus jejak air mata yang membasahi pipi kekasihnya dan melepaskan rantai yang melingkari leher serta pergelangan tangan sang kekasih, "Tunggu disini Yuuji, aku akan menyelesaikannya dengan cepat"

"Tunggu!" ucap Yuuji tiba-tiba, "Tolong selamatkan Megumi dan Maki senpai.. mereka.. masih ada disana"

Tangan besar Satoru terulur untuk membelai wajah kekasihnya, "Tentu saja, tidak perlu meminta tolong padaku Yuuji"

"Getou, lindungi Yuuji disini sampai aku kembali. Shoko, ikut aku dan sembuhkan teman-teman Yuuji" titah Satoru yang sekarang sudah dalam mode bertarung

Netra kristal menyala itu menatap sekeliling dengan geram, dia mendapati beberapa penyihir berusaha mendekatinya, tanpa belas kasih Satoru pun langsung mencabik tubuh mereka sampai ke inti dengan sihirnya

Mahito, Jogo, beserta pasukan penyihirnya yang tersisa mulai merasakan energi teramat dahsyat sang penyihir terkuat yang perlahan makin besar dari kastil terbengkalai ini

Mahito menggumam pelan, "Ah.. sudah dimulai ya"

"Serang dia! makhluk abadi yang sudah membunuh saudara-saudara kita!!" titah pria dengan jahitan di wajahnya mengadu domba

BUUUUMMM!!

Ledakan besar akibat kedatangan Satoru saja sudah berhasil membunuh separuh dari pasukan yang dibawa oleh 2 petinggi penyihir yang tersisa itu

Shoko pun langsung pergi menjauh untuk mencari keberadaan 2 orang yang tadi diperintahkan padanya oleh Satoru

Sebenarnya takut adalah alasan lain Shoko langsung pergi meninggalkan penyihir terkuat yang terlihat akan mengamuk itu

"Dia gila.." Shoko bergumam dan akhirnya pergi meninggalkan ruang utama kerajaan yang dipenuhi reruntuhan bangunan itu

Shoko sudah mencari-cari keberadaan 2 orang —Maki dan Megumi— di seluruh penjuru ruangan, kecuali ruang eksekusi

"J-jangan bilang padaku.." Shoko menutup mulutnya dan langsung melesat untuk memeriksa satu persatu ruang eksekusi kerajaan

Dirinya jatuh terduduk lemas saat mendapati mayat Megumi yang sudah hangus tak berbentuk lagi, dan Maki Zenin yang sudah kehilangan nyawanya dengan kepalanya masih menggantung di tali eksekusi

"Sudah terlambat.." lirih Shoko terisak pelan, dia meremas rambutnya frustasi, "Maafkan aku Yuuji"

Ieiri Shoko masih berlarut dengan kesedihannya sampai tidak menyadari 6 kutukan tingkat tinggi sudah siap menyerangnya dari ambang pintu

Di waktu yang sama, Satoru mengucap sepatah mantra menciptakan percikan api biru menyala yang lama kelamaan membesar seiring dengan kemarahannya

Sang penyihir terkuat membakar habis seluruh pasukan itu dalam sekejap dengan ombak api yang dibuatnya

Tidak ada kehidupan yang tersisa, semua tewas ditempat. Jogo dan Mahito meneguk saliva mereka gugup bersamaan

Seperti inikah penampakkan penyihir terkuat yang sudah kehilangan sebagian kekuatannya sejak 300 tahun lalu?

Jogo dan Mahito sudah salah, mereka sudah salah mengira kalau sang penyihir terkuat telah melemah akibat tragedi 300 tahun lalu yang membuatnya harus menghabiskan separuh kekuatan untuk membantai populasi

Faktanya, sang penyihir terkuat tidak melemah barang sedikit. malah, nampaknya dia menjadi semakin dan terus bertambah kuat seiring berjalannya waktu

"Perluasan wilayah, ruang tanpa batas"

Satoru menciptakan teritori lain yang akan membuatnya lebih bebas untuk membunuh buruannya

Pria dengan netra menyalanya itu pun bergerak sangat cepat dan tiba-tiba sudah memisahkan kepala Jogo dari tubuhnya. Jogo bahkan tidak dapat mengikuti pergerakannya sedetikpun saat sang penyihir terkuat memutus kepalanya dari badannya

"Kalian mengecewakanku" ucap Satoru dengan kedua tangannya yang masih dilumuri dengan percikan api biru menyala

Mahito mendecih, "Jangan sombong dulu, aku masih belum mengeluarkan kartu as-ku. kau itu sekarang.. belum juga melemah ya"

"Jadi kau pikir aku bisa melemah hanya karena tragedi 300 tahun lalu yang kau buat, eh?" Satoru tertawa remeh, "Dangkal sekali ya otakmu, Mahito"

Pria dengan jahitan di wajahnya itu tersenyum miring, "Perhatikan dulu sekelilingmu"

Penyihir terkuat itu merasakan energi kehidupan makhluk lain yang baru datang

Mata kristal Satoru pun langsung teralih pada sebuah kutukan yang berdiri tak jauh di belakangnya, kutukan itu perlahan mendekat dan tiba-tiba saja melenyapkan Mahito hingga jadi debu

"Menyebalkan sekali, kau malah membantai habis penyihir yang tersisa. padahal aku ingin menjadikan mereka sebagai budakku"

Satoru masih belum bergerak dari tempatnya dan masih memandangi raja kutukan itu

"Tidak mungkin kubiarkan, kan?" Satoru menyeringai, "Jadi kau itu.. makhluk yang disebut sebagai raja kutukan"

"Bisa kita mulai pertarungannya?"

###

thanks for reading! sampai jumpa di chapter selanjutnya

last update di bulan ramadhan, besok udah lebaran aja nih.. ga berasa ya

pingin banget dapat thr dari om gojo dan daisuke, nyata dong sehari!

btw, selamat malam takbiran guys
(^▽^)

mistakes ; goyuu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang