19

1.5K 217 6
                                    

Sebulan berlalu, Yuuji dan Nobara masih juga berharap teman berwajah kalem mereka itu akan kembali kesini

Hari ini sudah tepat 1 bulan bagi Megumi yang tiba-tiba menghilang dari kehidupan kedua anak itu seperti di telan bumi

Guru mereka hanya menginfokan kalau pria bermarga Fushiguro itu pindah rumah tanpa memberitahukan kemana anak bersurai hitam itu pindah

Setahu Nobara dan Yuuji, Megumi adalah anak tunggal yang hidup sendirian. tapi sekarang pria berwajah kalem itu malah pindah rumah untuk tinggal bersama keluarganya

Itu bukan sesuatu yang buruk. hanya saja, Yuuji dan Nobara bertanya-tanya kenapa dia sedikitpun tidak memberitahu mereka sebelumnya dan langsung menghilang begitu saja

Begitu juga dengan Maki senpai, senior mereka itu tiba-tiba menghilang di hari yang sama dengan Megumi, dengan alasan yang sama pula

Jujur saja, walaupun Yuuji dan Nobara baru sebentar berteman dengan seniornya itu, tapi mereka sudah menyayangi dan merasa nyaman dengan wanita berkacamata tersebut

Gadis berambut coklat menumpu dagu dengan sebelah tangannya sambil menatap keluar jendela, "Aku kangen Megumi.."

Saat ini Yuuji dan Nobara sedang duduk berhadapan, akibat gadis berambut coklat itu memutar bangku di depan tempat duduk Yuuji yang jadi membuat mereka duduk saling menatap

Pria bermarga Itadori itu merapikan buku-bukunya kedalam tas dan bersiap pulang

"Ayo pulang, Nobara" ajak Yuuji yang sudah berjalan duluan

Nobara membuang nafas gusar dan mengikuti langkah teman prianya dari belakang

"Sedang apa kamu sekarang... Megumi?"

.

.

Megumi terbangun dan bangkit dari lingkaran sihir yang dibuat ayahnya, dirinya telah melakukan kontrak dengan anjing iblis sesuai kemauan sang ayah

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Maki melangkah untuk membantu anak tersebut berdiri

Pria bermarga Fushiguro itu menerima uluran tangan sang kakak, "Aliran sihirnya mulai menyebar dalam tubuhku"

Lalu wanita berkacamata itu tersenyum simpul dan memberikan kemeja putih untuk dikenakan sang adik yang masih bertelanjang dada, "Syukurlah.. apa yang anjing iblis itu ambil darimu?"

"Separuh umurku" ucap Megumi sambil mengancingkan kemeja tersebut

Maki berdeham, "Begitu ya.."

Sampai saat ini sebenarnya Megumi masih memikirkan cara untuk keluar dari dunia ini, walaupun dia merasa mustahil untuk kembali bersama Yuuji, Nobara dan yang lainnya dengan keadaan seperti ini

Megumi baru saja melakukan kontrak dan itu membuktikan kalau dia benar-benar setengah penyihir, tidak seperti Maki yang tidak bisa melakukan kontrak apapun dengan makhluk lain karena dirinya adalah penyihir sepenuhnya

"Aku kangen Yuuji, Nobara, dan semuanya" ucap pria bernetra legam itu tiba-tiba, maniknya menatap keluar jendela dengan sendu

Maki menepuk pelan punggung adiknya dan ikut menatap keluar jendela, "Aku juga.. tapi Megumi, disinilah tempat kita seharusnya"

"Jangan kembali, Megumi.. kau hanya akan membahayakan mereka dengan kekuatan yang belum sepenuhnya bisa kau kendalikan"

"Aku tahu.."

Di waktu yang sama, seseorang masuk dari pintu ruang kerja sang kepala keluarga Zenin itu

Dia adalah Sukuna yang beberapa menit lalu diminta untuk membuatkannya secangkir teh hijau

Makhluk yang disebut dengan kutukan itu meletakkan cangkir tersebut di atas meja tuannya yang sedang menutup mata

Entah sedang tidur atau hanya memejamkan mata saja, Ryomen Sukuna lantas diam-diam menghubungkan suatu benang ke dalam telinganya sendiri tanpa ragu, bibirnya mulai berucap dengan suara pelan

"Aku baik-baik saja sekarang, kekuatanku sudah hampir pulih sepenuhnya" ucap Sukuna pada seseorang di seberang sana

"Mari kita lakukan rencananya sekarang, musnahkan Gojo Satoru dan lakukan eksekusi pada mereka yang dikasihi di depan matanya"

"Ya, aku mengerti" Sukuna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Baiklah. aku juga sudah muak berpura-pura jadi makhluk rendahan disini"

"Ryomen Sukuna."

Sukuna tersentak begitu mendengar panggilan dari sang kepala keluarga yang sekarang sudah berdiri di hadapannya sambil mengacungkan 2 bilah pedang tersebut di lehernya

Makhluk yang disebut dengan kutukan itu tertawa meremehkan, "Baguslah kalau kau mendengar semuanya, aku tidak perlu lagi berpura-pura jadi kutukan rendahan yang patuh padamu"

Pria dengan netra legamnya itu menatap dengan tajam, "Rencanamu—" ucapannya pun langsung dipotong sesaat sebelum Toji menyelesaikannya

"Baiklah, baiklah. akan kujelaskan pada calon mayat sepertimu"

Sukuna merebahkan tubuhnya pada sofa besar itu, "Rencana untuk memusnahkan pemimpin dunia penyihir sudah direncanakan bertahun-tahun lalu sebelum tragedi itu"

"Tragedi 300 tahun yang lalu hanya pembukanya saja, sayang sekali karena tetua terdahulu Zenin sudah memprediksi pengkhianatanmu. dan untuk itu juga aku ada disini"

"Meskipun aku tak menyangka kalau dia benar-benar dapat terbunuh olehmu, sih"

Toji Zenin langsung melotot dan mangayunkan pedangnya menghujam sofa yang kosong tersebut karena makhluk kutukan itu berhasil menghindar

Sukuna mengibaskan tangannya malas, "Menyerah saja lah, kau bahkan tidak akan bisa menyentuh diriku yang sekarang"

"Aku ini raja kutukan, lo. salah seorang dari para tetua itu menukar jiwanya untuk melakukan kontrak terlarang denganku—"

Jleb!

Pria dengan luka garis vertikal itu menyeringai saat berhasil menghujamkan pedang tersebut tepat di jantung makhluk itu

Ryomen Sukuna terbatuk dan sedikit mengeluarkan darah dari mulutnya, kemudian dia menyeka darah di sudut bibirnya tersebut

"Boleh juga kau" Sukuna membalas seringaian pria dengan luka vertikal di hadapannya, "Kurasa tidak buruk juga sedikit bersenang-senang dengan setengah penyihir sepertimu"

###

sampai bertemu lagi di chapter selanjutnya (^▽^)

mistakes ; goyuu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang