15

1.8K 255 7
                                    

Warning!

di chapter ini terdapat adegan penyiksaan/darah. jika tidak nyaman dengan hal tersebut silahkan jangan dibaca, terimakasih

###

"Nona Maki"

Wanita yang merasa terpanggil di kala sore menjelang malam itu pun menoleh kebelakang, sangat terkejut saat mendapati kehadiran pria tinggi dengan tato di wajah dan sekujur tubuhnya

"Kamu itu.. kutukan yang di kontrak ayah, bukan? kenapa ada disini?" Maki menghujani pria yang lebih besar darinya itu dengan berbagai pertanyaan

Makhluk yang disebut sebagai kutukan itu menghela nafasnya, "Ini tentang Fushiguro.. ah bukan, tapi Megumi Zenin"

Maki mengangguk paham, "Jadi sudah tiba saatnya ya.. ayah mengirimmu untuk mengatakan kebenarannya pada Megumi kan, Sukuna?"

Sebenarnya, selama ini Maki ditugaskan berada di dunia manusia hanya untuk mengawasi adiknya itu, tapi dia sekarang sudah benar-benar tidak menganggap tugas itu karena dirinya tulus menyayangi Megumi

Dan juga teman-teman manusianya yang lain termasuk para adik kelas

Sukuna membuka suara beratnya lagi, "Saya ingin nona Maki yang melakukannya, tuan Megumi tidak mungkin akan mendengarkan jika melihat penampilanku yang seperti ini"

Maki tertawa pelan, "Benar juga sih.. baiklah! tapi kau tetap temani aku ya, sejujurnya aku gugup loh kalau harus memberitahu Megumi"

"Baiklah nona." Kutukan bernama Ryomen Sukuna itu menatap langit sore yang mendung, "Sekarang.. apa yang mungkin akan dikatakan oleh calon penerus kepala keluarga Zenin selanjutnya itu?"

"Entahlah" Maki menyahut, "Kita akan segera tahu, Sukuna"

.

.

Saat ini Naoya dan Mai sedang memandangi si pemuda yang sedang termenung, tatapannya terlihat kosong dan begitu menyedihkan

Tapi tentu saja 2 saudara tersebut tidak memperdulikan raut wajah Yuuji, saat ini saja mereka sedang memikirkan segala cara untuk bisa menghancurkan pelindung di sekujur tubuh pemuda manis itu

Yuuji tiba-tiba berucap, masih dengan kepala yang tertunduk kebawah menatap lantai di gedung tak berpenghuni itu, "Apa yang kalian pikirkan... saat membunuh orang lain?"

Wanita dengan rambut pendek tergerai itu menatap Yuuji remeh, "Senang, bahagia, membunuh manusia bisa membuat derajatku lebih tinggi dari mereka!" ucap Mai Zenin

Mendengar jawaban wanita itu, Yuuji jadi tertawa miris, "Begitu ya.. kau benar-benar yang terburuk. Maki senpai masih seribu kali lebih baik darimu"

"Apa?!" Mai sudah mengangkat tangannya untuk menampar pemuda itu, namun teringat lagi perihal pelindung yang tak bisa ditembus tersebut, Mai mengurungkan niatnya

Padahal, pelindung tersebut hanya berfungsi jika seseorang memiliki niat untuk membunuh Yuuji

Sedangkan Yuuji masih belum mengalihkan pandangannya sedikitpun dari lantai, dia merasa sangat buruk. ingatan saat orang-orang yang terbunuh di depan matanya itu terus berputar sampai membuat Yuuji hampir gila

Mentalnya amat tidak stabil sekarang

Naoya tiba-tiba menyahuti, "Sudahlah Mai! cepat gabungkan sihirmu di pedangku, kita harus buat energi sebesar mungkin"

mistakes ; goyuu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang