23

2.1K 224 51
                                    

Makhluk dengan 2 wajah dan 4 tangan itu mampu berkelit dengan baik terhadap serangan Satoru yang diarahkan padanya

Walau tetap saja terdapat goresan dan luka kecil yang tak terhitung jumlahnya

Satoru tersenyum miring, merasa semakin menikmati pertarungan ini

Entah sudah berapa lama dia tidak menemukan lawan yang sebanding dengannya, hal tersebut membuat keinginan bertarung Satoru kembali membara

"Baiklah, aku akan lebih serius sekarang" Satoru mengaliri sihir ke seluruh tubuhnya, netra kristal tersebut menyala seiring kobaran api biru yang mulai membakar sekitarnya tanpa ampun

Sukuna membalas seringaian tersebut seraya memegang tombak iblisnya yang ikonik, "Tentu, kerahkan semua kemampuanmu saat melawanku"

Sang kutukan pun sudah menyerang saat Satoru belum memperkirakannya, dia langsung menghindar dengan kecepatan refleksnya

"Boleh juga" Satoru pun membalas serangan tersebut dengan kobaran apinya, sekarang seluruh tubuh kutukan itu sudah meninggalkan luka bakar di sekujur tubuhnya

Kutukan itu mampu meredam api sang penyihir terkuat walaupun sulit, entah bagaimana jika Satoru melancarkan serangan yang sama

Ryomen Sukuna tidak yakin akan bisa menyelamatkan diri 2x dari kobaran api teramat dahsyat tersebut

Sang kutukan pun melempar tombak iblisnya sekali lagi dalam bidikkan yang tepat, namun masih juga tidak mengenai inti energi kehidupan Gojo Satoru

"Sial!" Sukuna kehabisan stamina serta kekuatan penyembuh diri, bagaimana bisa penyihir itu masih bisa menghujaninya dengan bertubi-tubi serangan setelah menghabiskan hampir seluruh sihirnya?

Sukuna pun hangus dalam kobaran api biru penyihir itu, "Ah.. beginilah akhirnya.." dirinya menatap Satoru dari dalam api menyala tersebut dengan tatapan datarnya

Pria bersurai putih itu membuang nafas lega, sudah berakhir. kaki jenjangnya melangkah mejauh, sesekali Satoru meringis pelan karena seluruh tubuhnya terasa hancur akibat beberapa kali terkena tombak iblis sang kutukan

Darah menetes dari bagian-bagian tubuhnya, namun Satoru menghiraukan itu. yang dia ingin hanyalah memeluk kekasihnya setelah semua ini berakhir, itu akan membuatnya merasa lebih baik

Hari itu, sejarah baru telah tercipta. dimana tidak ada lagi penyihir serta dunia penyihir, semuanya sudah musnah, menghilang untuk selamanya

Langkahnya terhenti saat sampai tak jauh dari tempat Yuuji berada, dia memandangi kekasihnya yang masih juga memeluk lututnya sendiri di bawah pohon

Satoru yang masih bertelanjang dada itu pun mengembangkan senyum terlebarnya, "Yuuji!"

Kemudian pemuda bersurai pink itu langsung berlari menghampiri dengan senyuman yang tak kalah lebarnya, "Satoruu!!"

Itadori Yuuji mendekapnya erat sekali, Satoru berusaha menjauhkan sang kekasih karena tidak ingin darah di tubuhnya mengotori kimono putih Yuuji

"Ayo pulang, Satoru"

"Ayo pul—" Satoru memotong ucapannya sendiri saat merasakan samar energi sang raja kutukan itu, yang ternyata sudah berdiri di hadapannya dengan keadaan sekarat

Pria bernetra kristal itu merentangkan tangan melindungi Yuuji yang berada dibelakangnya

"Kamu melakukan kesalahan karena tidak memastikan diriku mati" Kutukan itu langsung melubangi jantung sang penyihir terkuat tanpa aba-aba

Satoru merasakan tangan kutukan itu menembus jantungnya, "Silahkan saja, aku ini abadi, tetap bisa hidup walau kehilangan semua organ tubuhku"

Kutukan itu tersenyum miring, "Aku tahu, makanya.. targetku bukanlah dirimu"

Jantung Satoru mulai berdebar kencang hingga membuatnya merinding, netra kristalnya perlahan menoleh kebelakang, mendapati kekasihnya yang sedang meringis kesakitan

Pupil Satoru bergetar hebat begitu melihat dada sang kekasih yang telah dilubangi tepat di jantungnya, tubuh Itadori Yuuji terhuyung dalam pelukan sang penyihir terkuat

Masih belum melepaskan tubuh itu, jemari Satoru bergerak memegangi inti tubuh sang kutukan dan menghancurkannya dengan brutal hingga menjadi gumpalan darah

Setelah itu Satoru duduk bersandar pada pohon besar dan memangku tubuh sang kekasih dalam pelukannya, jemari lentik Yuuji perlahan bergerak menghapus jejak airmata penyihir itu sambil tersenyum hangat

"Jangan menangis.. Satoru"

Tangan besar penyihir itu tergerak memegangi jemari Yuuji yang membelai pipinya, buliran airmata terus mengalir deras dari kedua netra kristal indahnya sampai berjatuhan di wajah Itadori Yuuji yang masih tersenyum

"Aku mencintaimu.." ucap pemuda manis dengan kedua netra hazelnya menutup perlahan, finalnya

Itadori Yuuji telah menghembuskan nafas terakhirnya

Isakan Satoru semakin besar seiring bahunya naik turun dan masih memegangi jemari lentik kekasihnya dengan tangan gemetaran

"Aku juga.. sangat mencintaimu Yuuji"

Satoru merasa sudah melakukan suatu kesalahan, kesalahan terbesarnya karena sudah mencintai pemuda itu

Jika saja Satoru tidak egois untuk tetap bersama pemuda manis itu, mungkin sekarang pemuda bernama lengkap Itadori Yuuji masih bisa hidup tenang dan punya masa depan indah

Senyuman secerah matahari itu sudah hilang dan tidak akan pernah kembali lagi

"Apa yang sudah.. kulakukan..?" penyihir terkuat itu meremas surai putihnya sangat frustasi, dia sangat kesakitan. baik fisik maupun batinnya

Dengan dirinya yang masih terisak, tiba-tiba berhenti seketika saat mendapati seseorang yang dikenalnya berdiri menatap dari kejauhan

"Getou..." lirih Satoru menatap teman sesama penyihirnya yang sedang melukis senyum

Senyuman pria dengan jahitan di dahi belum juga memudar, "Aku sudah melakukan tugasku... melindungi Yuuji, dan aku juga menghabisi... semua kutukan yang membunuh Shoko"

Mereka masih bertatapan singkat sebelum tubuh Getou Suguru tiba-tiba ambruk dari jauh sana

"Getou.. kau juga..?"

Hari itu, benar-benar sudah tidak ada kehidupan disana. tidak ada lagi satupun penyihir yang tersisa selain Gojo Satoru

Semuanya dirampas dari Satoru sekaligus hari itu, teman, cinta, maupun keinginannya untuk tetap hidup

###

mewek pas nulis T_T

soon - epilog

demi apa td gua dapet leaks manga jjk chapter 149 katanya mai mati

di ff ini gua bikin mai meninggoy, tidak kusangka gege sensei juga bakal gitu😭

intinya saya sedang kena mental, byee

mistakes ; goyuu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang